Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Ekonomi Moneter: Peranan Dan Fungsi Uang Dalam Perekonomian




I.       Ruang Lingkup Ekonomi Moneter
Ekonomi moneter ialah pecahan dari ilmu ekonomi yang mempelajari wacana sifat, fungsi dan imbas uang terhadap acara ekonomi. Secara umum acara ekonomi sanggup diartikan sebagai suatu acara yang mempengaruhi tingkat pengangguran produksi, harga dan korelasi perdagangan/pembayaran internasional. Oleh kareba itu, ekonomi moneter mencakup beberapa aspek/mempelajari beberapa hal diantaranya:
a.       Peranan dan fungsi uang dalam perekonomian
b.      Sistem moneter dan pengaruhnya terhadap jumlah uang beredar dan kreditStruktur dan fungsi bank sentral
c.       Pengaruh jumlah uang beredar dan kredit terhadap acara ekonomi
d.      Pembayaran serta sistem moneter internasional.
II.    Alasan perlunya mempelajari ilmu ekonomi moneter
1.      Dapat mengetahui secara mendalam wacana prosedur penciptaan uang, tingkat bunga, pasar uang, sistem dan kebijakan moneter, serta pembayaran internasional.
2.      Dapat mengetahui serta menganalisa beberapa fenomena moneter dalam kaitannya dengan imbas kebijakan moneter terhadap acara ekonomi.
Efek dari kebijaksanan moneter serta pendapatan perlu kita pahami dengan seksama semoga arah kebujaksanaan tersebur sanggup sejalan dengan impian kita. Pemahaman tersebut memerlukan pengetahuan wacana ekonomi moneter, khususnya wacana akal wacana uang dan perbankan intuk mencapai tujuan pemangunan ekonomi.
III. Peranan dan Fungsi Uang dalam Perekonomian
Abraham H. Maslow dalam teori Motivasinya menyampaikan bahwa kebutuhan insan yang paling fundamental yaitu kebutuhan fisik. Kebutuhan fisik insan tidak lain yaitu berupa barang dan jasa. Untuk memenuhi kebutuhan akan barang dan jasa tersebut, cara yang paling praktis yaitu dengan mempunyai sesuatu yang disebut UANG. Karena uang yaitu sesuatu benda yang diterima dan digunakan secara umum sebagai alat untuk megampangkan proses transaksi dalam memenuhi kebutuhan insan berupa barang dan jasa. Sehingga secara tidak pribadi juga sanggup dikatakan bahwa kebutuhan yang paling “mendasar” dalam perekonomian dan kehidupan sosialnya yaitu uang. Uang yang tiruanla dimaksudkan berfungsi sebagai alat tukar dan standar satuan nilai ternyata juga berdampak terhadap serius budaya insan ketika uang diaplikasikan sebagai properti yang memilih martabat seseorang di tengah masyarakat. Dalam sejarahnya, peranan dan fungsi uang sudah berkembang secara pesat, tanpa mengenal batas, ras, bangsa dan negara sehingga uang sudah ikut mempersembahkan andil yang penting dalam proses perkembangan peradaban insan secara global.
Aphra Behn, seorang dramawan periode ke-17 menulis dalam bukunya The Rover (1677) “Uang berbicara dalam bahasa yang dimengerti tiruana bangsa”. Uang memang benda mati. Namun ternyata ia bisa mengendalikan hidup manusia. Ini bisa terjadi jikalau insan lupa akan fungsi dan tugas uang yang sesungguhnya. melaluiataubersamaini uang – yang notabene yaitu benda mati – napas hidup perekonomian suatu negara sanggup terlihat. melaluiataubersamaini uang insan bisa membeli rasa “aman:, bersosialisasi, dihargai dan dihormati. melaluiataubersamaini uang insan sanggup mengaktualisasikan dirinya. Sedangkan fungsi uang yaitu:
1.                  Fungsi Asli Sebagai alat tukar (medium of change).
Fungsi ini memisahkan antara keputusan menjual. Adanya uang sebagai alat tukat sanggup menghilangkan perlumya ada kesamaan impian sebelum terjadinya pertukaran. Kesamaan leinginan harus ada lebih lampau untuk terjadinya tukar menukar barang dan barang (barter). melaluiataubersamaini uang orang yang akan melaksanakan pertukaran tidak perlu menukarkan dengan barang, tetapi cukup menggunakan uang sebagai alat tukar. Kesusahan-kesusahan pertukaran dengan cara tukar barang sanggup diatasi dengan pertukaran uang
Ø Sebagai satuan hitung (unit of account)/sebagai satuan pengukur nilai. Artinya nilai suatu barang/jasa sanggup diukur dan dibandingkan melalui uang. Misalnya di Indonesia, uang yang dinamakan Rupiah mempinyai fungsi sebagai dasar pengukuran   Uang digunakan untuk menawarkan nilai aneka macam macam barang dan jasa yang diperjualbelikan, menawarkan besarnya kekayaan, dan menghitung besar kecilnya pinjaman. Uang juga digunakan untuk memilih harga barang/jasa.
Ø Sebagai alat satuan hitung, uang berperan untuk memperlancar pertukaran.
Ø Sebagai penyimpan nilai (store of value). Dapat digunakan untuk mengalihkan daya beli dari masa kini ke masa menhadir. Ketika seorang penjual ketika ini mendapatkan sejumlah uang sebagai pembayaran atas barang dan jasa yang dijualnya, maka ia sanggup menyimpan uang tersebut untuk digunakan membeli barang dan jasa di masa menhadir.
2.                  Fungsi Turunan
Ø Sebagai alat pembayaran
Ø Untuk memilih harga
Ø Sebagai alat pembayaran pinjaman
Ø Sebagai alat penimbun kekayaan
Kekayaan seseorang dapar diukur dengan nilai uang atau nilai barang (harga barang dalam bentuk uang). Kekayaan sanggup di timbun dalam bentuk uang contohnya; uang kas, surat-surat berharga, dan uang kontan di bank.
Ø Sebagai alat pemindahan kekayaan (modal)
Ø Sebagai alat untuk meningkatkan status social
IV. Pengertian/Definisi Uang
1.      Ada beberapa definisi uang berdasarkan tingkat likuiditasnya yaitu:
Ø  M1 yaitu uang kertas dan logam ditambah simpanan dalam bentuk rekening koran (demand deposit).
Ø  M2 yaitu M1 + tabungan + deposito berjangka (time deposit) pada bank-bank umum.
Ø  M3 yaitu M2 + tabungan + deposito berjangka pada lembaga-lembaga tabungan nonbank.
M1 yaitu yamg paling likuid, alasannya yaitu proses untuk menjadi uang kas sangar cepat dan tanpa adanya kerugian nilai (artimya nilai nominal uang tetap) . sedangkan M2 spesialuntuk mencakup beberapa aspek deposito berjangka sehingga likuiditasnya rendah
2.      Uang dalam ilmu ekonomi tradisional didefinisikan sebagai setiap alat tukar yang sanggup diterima saecara umum. Alat tukar itu berupa benda apa saja yang sanggup diterima oleh setiap orang di masyarakat dalam proses pertukaran barang dan jasa.
3.      Sedangkan uang dalam ilmu ekonomi modern, didefinisikan beberapa andal sebagai diberikut:
a.       AC Pigou; dalam bukunya The Veil of Money, yang dimaksud uang yaitu alat tukar.
b.      DH Robertson; dalam bukunya Money, ia menyampaikan bahwa uang yaitu sesuatu yang bisa diterima dalam pembayaran untuk mendapatkan barang-barang.
c.       RG Thomas; dalam bukunya Our Modern Banking, menunjukan uang yaitu sesuatu yang tersedia dan secara umum diterima sebagai alat pembayaran bagi pembelian barang-barang dan jasa-jasa serta kekayaan berharga lainnya serta untuk pembayaran utang.
V.    NILAI DARI UANG
Nilai dari uang diukur melalui:
1.      Kemampuam untuk memilih harga pembelian dan penjualan barang dan jasa  (ongkos produksi dan distribusi barang dan jasa di tambah harga penawaran)
2.      Nilai nominal yang tertera pada uang
3.      Bahan pembuatan uang menyerupai jenis kertas atau logam.
4.      Tingkat kesusahan pembuatan uang tersebut
Ada tiga metode untuk mengukur nilai uang yaitu;
a.       Indeks biaya hidup
Indeks biaya hidup umumnya digunakan sebagai ukuran nilai uang. Indeks ini mencakup beberapa aspek harga beberapa barang kebutuhan hidup. Di Indonesia, dikenal sebagai indeks harga Sembilan materi pokok , indeks harga 62 macam barang dan sebagainya.
b.      Indeks harga barang pedagangan besar
Indeks ini digunakan oleh perusahaan-perusahaan untuk menghasilkan barang maupun jasa.
c.       Indeks harga GNP Deflator
GNP Deflator mencakup beberapa aspek harga-harga barang yang lebih luas dari indeks biaya hidup maupun indeks biaya harga perdagangan besar. Teknik menghitungnya yaitu dengan membagi GNP nominal dengan GNP riil pada harga konstan.
VI. KLASIFIKASI UANG/JENIS UANG
Uang sanggup di klasifikasikan atau beberapa dasar yang tidak sama-beda sperti:
1.      Sifat fisik dan materi yang digunakan untuk membuat uang.
2.      Yang mengeluarkan/ mengedarkan yaitu pemerintah,bank sentral atau bank komersial.
3.      Hubungan antara nilai uang sebagai uang dengan nilai uang sebagai barang.
Berdasarkan tingkat likuiditasnya terbagi atas:
1.      Full bodied money
Nilai yang tertera di atas uang tersebut sama nilainya dengan materi yang digunakan.melaluiataubersamaini kata lain, nilai nominal = nilai instrinsik. Jika uang tersebut terbuat dari emas, maka nilai uang itu sama dengan nilai emas yang dikandungnya.
2.      Representative full bodied money
Uang ini terbuat dari kertas, dengan demikian nilainya sebagai barang tidak ada (nol). Uang jenis ini spesialuntuk mewakili (represent) dari sejumlah barang/logam di mana nilai logam sebagai barang sama dengan nilainya sebagai uang. Misal: surat emas (gold certificate) yang beredar di AS sebelum ditarik pada tahun 1933.
3.      Credit money
Jenis uang dimana nilainya sebagai uang lebih besar daripada nilai sebagai barang. Dalam keadaan tertentu nilai sebagai barang tidak penting, menyerupai uang kertas. Untuk memelihara nilai sebagai barang lebih rendah daripada nilai sebagai uang maka pemerintah membatasi pencetakan uang.
VII.          Syarat-syarat Uang
1.      Diterima secara umum (acceptability)
2.      Memiliki nilai yang cenderung stabil (stability of value)
3.       Ringan dan praktis dibawa (portability)
4.       Tahan usang (durability)
5.       Kualitasnya cenderung sama (uniformity)
6.       Jumlahnya terbatas dan tidak praktis ditiruankan (scarcity)
7.       cepatdangampang dibagi tanpa mengurangi nilai (divisibility)
VIII.       Sejarah Perkembangan Uang
1)      Tahap sebelum barter
Pada tahap ini masyarakat belum mengenal pertukaran lantaran setiap orang berusaha memenuhi kebutuhannya dengan perjuangan sendiri. Apa yang diperolehnya itulah yang dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhannya.
2)      Tahap Barter
Tahap selanjutnya menghadapkan insan pada kenyataan bahwa apa yang diproduksi sendiri tidak cukup untuk memenuhi kebutuhannya. Untuk memperoleh barang-barang yang tidak sanggup dihasilkan sendiri mereka mencari dari orang yang mau menukarkan barang yang dimilikinya dengan barang lain yang dibutuhkannya. Akibatnya barter, yaitu barang ditukar dengan barang. Namun karenanya dirasakan ada kesusahan-kesusahan dengan sistem ini, di antaranya:
Ø  Kesusahan untuk menemukan orang yang mempunyai barang yang diinginkan dan juga mau menukarkan barang yang dimilikinya.
Ø  Kesusahan untuk memperoleh barang yang sanggup dipertukarkan satu sama lainnya dengan nilai pertukaran yang seimbang atau hampir sama nilainya.
Untuk mengatasinya mulai timbul pikiran-pikiran untuk menggunakan benda-benda tertentu untuk digunakan sebagai alat tukar.
3)      Tahap uang barang
Pada masa ini timbul benda-benda yang selalu digunakan dalam pertukaran. Kesusahan yang dialami oleh insan dalam tukar barang yaitu kesusahan mempertemukan orang-orang yang saling membutuhkan dalam waktu bersamaan. Kesusahan itu sudah mendorong insan untuk membuat kegampangan dalam hal pertukaran, dengan tetapkan benda-benda tertentu sebagai alat tukar. Benda-benda yang diputuskan sebagai alat pertukaran yaitu benda-benda yang diterima oleh umum (generaly accepted). Benda-benda yang dipilih bernilai tinggi (sukar diperoleh atau mempunyai nilai magis dan mistik), atau benda-benda yang ialah kebutuhan primer sehari-hari. Misalnya, garam oleh orang Romawi digunakan sebagai alat tukar, maupun sebagai alat pembayaran upah. Pengaruh orang Romawi tersebut masih terlihat hingga sekarang. Orang Inggris menyebut upah sebagai salary, yang berasal dari bahasa Latin Salarium yang berarti garam. Orang Romawi membayar upah dengan salarium (garam).
Penduduk orisinil Bandiagara di pedalaman benua Afrika mempertukarkan hasil pertaniannya, dari sebakul tomat dengan sejumlah kebutuhan harian, susu, gandum dan sejenisnya. Transaksi yang awalnya dilakukan dengan tukar barang ini kemudian berkembang dengan menggunakan alat tukar yang terbuat dari hasil bumi menyerupai coklat dan sejenisnya (uang komoditi)
Meskipun alat tukar sudah ada, kesusahan pertukaran tetap ada diantaranya:
v  Nilai yang dipertukarkan belum mempunyai pecahan.
v  Banyak jenis uang barang yang beredar dan spesialuntuk berlaku di masing-masing daerah.
v  Sulit untuk penyimpanan (storage) dan pengangkutan (transportation).
v  cepatdangampang hancur atau tidak tahan lama.
4)      Tahap uang logam
Tahap selanjutnya yaitu tahap uang logam. Logam dipilih sebagai materi uang karena:
Ø  digemari umum.tahan usang dan tidak praktis rusak.
Ø  memiliki nilai tinggi.
Ø  gampang dipindah-pindahkan.
Ø  gampang dipecah-pecah dengan tidak mengurangi nilainya
Bahan yang memenuhi syarat-syarat tersebut yaitu emas dan perak. Uang yang terbuat dari emas dan perak disebut uang logam. Uang logam emas dan perak juga disebut sebagai Uang Penuh (full bodied money), artinya nilai intrinsik (nilai materi uang) sama dengan nilai nominalnya (nilai yang tercantum pada mata uang tersebut). Pada ketika itu, setiap orang menempa uang, melebur, dan memakainya dan setiap orang mempunyai hak tidak terbatas dalam menyimpan uang logam.
Penggunaan emas dan perak sebagai materi uang dalam bentuk koin diciptakan oleh Croesus di Yunani sekitar 560-546 SM. Bersamaan dengan itu, medium uang yang berfungsi sebagai instrumen alat bayar mulai dikembangkan, dibentuk dari aneka macam benda padat lainnya menyerupai tembikar, keramik atau perunggu.
Sejalan dengan perkembangan perekonomian, maka perkembangan tukar-menukar yang harus dilayani dengan uang logam juga berkembang. Sedangkan jumlah logam mulia terbatas. Penggunaan uang logam juga susah dilakukan untuk transaksi dalam jumlah besar (susah dalam hal penyimpanan dan pengangkutan). Sehingga terciptalah uang kertas.
5)      Tahap uang kertas
Mula-mula uang kertas yang beredar ialah bukti-bukti kepemilikan emas dan perak sebagai alat/perantara untuk melaksanakan transaksi. melaluiataubersamaini kata lain, uang kertas yang beredar pada ketika itu ialah uang yang dijamin 100% dengan emas atau perak yang disimpan di pande emas atau perak dan sewaktu-waktu sanggup ditukarkan penuh dengan jaminannya.Selanjutnya masyarakat tidak lagi menggunakan emas – secara pribadi – sebagai alat pertukaran. Sebagai gantinya mereka mengakibatkan kertas bukti tersebut sebagai alat tukar.Desa Jachymod di Ceko, Eropa Timur, dianggap sebagai wilayah pertama yang menggunakan mata uang yang didiberi nama dollar, yang ialah mata uang yang paling terkenal di periode modern..
Mulanya disebut Taler, kemudian orang Italia mengejanya Tallero, pengecap Belanda menuturkan daler, Hawai dala, dalam dialek Inggris diungkapkan sebagai dollar. Embrio dollar dibentuk dari materi baku perak dan emas dalam bentuk koin. Pada mulanya, taler sendiri yaitu sebutan mata uang yang berkembang di daratan benua Eropa semenjak periode ke-16 yang jenisnya lebih dari 1500. namun dalam peradaban modern, masing-masing bangsa atau negara membuat sebutan tersendiri bagi mata uangnya untuk menawarkan statusnya yang independen.
Dalam sejarah pemakaian kertas sebagai materi pembuat uang, Cina dianggap sebagai bangsa yang pertama menemukannya, yaitu sekitar periode pertama Masehi, pada masa Dinasti T’ang. Benjamin Franklin (AS) diputuskan sebagai Bapak Uang Kertas lantaran ia yang pertama kali mencetak dollar dari materi kertas, yang tiruanla digunakan untuk membiayai perang kemerdekaan Amerika Serikat. Sebagai penghormatan pemerintah terhadap Benjamin Franklin, potretnya diawetkan di lembaran mata uang dollar pecahan terbesar yaitu USD 100.
Dalam perjalanannya penerapan uang kertas bermetamorfosis atribut dan simbol sebuah negara. Namun sebagai garansi dari negara yang bertanggung tanggapan atas peredarannya, maka jumlah uang kertas yang diterbitkan selalu dikaitkan dengan jumlah cadangan emas yang dimiliki oleh negara yang bersangkutan. sekitar tahun 1976, ketergantungan pencetakan uang kertas sudah tidak lagi dihubungkan dengan cadangan emas, tetapi dibiarkan bergulir dan terjun ke pasar besar menghadapi aturan penawaran dan seruan sebagaimana yang tumbuh dalam aturan ekonomi.
XI.  PERKEMBANGAN SISTEM MONETER INTERNASIONAL
Perubahan sistem moneter diakibatkan oleh gejolak ekonomi. melaluiataubersamaini mempelajaripengalaman historis akan sanggup diperoleh citra timbulnyaketidakstabilguakonomi serta proses adaptasi neraca pembayaran internasional.
1.      Sistem Standar Emas 1870 – 1914
Muncul pada tahun 1870, dimana pemerintah Inggris tetapkan nilai poundsterling dengan emas. Karena perkembangan industri dan perdagangan dunia yang berkembang pada periode 19 serta diperkuat dengan ditemukannya tambang emas di Amerika dan Afrika, maka sistem standar emas digunakan oleh banyak negara hingga Perang Dunia I.
2.      Zaman Bretton Woods, 1944 – 1973
Dalam perjanjian Bretton Woods terbentuk dua tubuh internasional, yaitu International Bank for Recontruction and Development, yang kini dikenal dengan Bank Dunia dan Dana Moneter Internasional. Sistem kurs valuta abnormal yang digunakan tiruanla yaitu kurs tetap dan tidak memperbolehkan  negara anggota melaksanakan pengawasan devisa (exchange control) kecuali mengalami krisis moneter atau defisit neraca pembayaran yang hebat. Pada masa tersebut dolar ialah mata uang yang sangat penting dalam kemudian lintas pembayaran internasional.
3.      Sistem Semenjak 1973
Sejak tahun 1973, sistem moneter internasional ialah gabungan antara kurs tetap dengan kurs berubah-ubah. Mata uang beberapa negara besar berfluktuasi tergantung dari seruan dan penawaran, dan seringkali penguasa moneter negara tersebut melaksanakan campur tangan di pasar valuta abnormal untuk mengurangi fluktuasi kurs yang berlebihan.

Sumber http://irwansahaja.blogspot.co.id