Ekonomi Pembangunan: Tingkat Perkembangan Ekonomi Negara
Ujian Mid Semester
Ekonomi Pembangunan
Dosen: Drs. Parijo, M.Si
Oleh: Irwan Kurniawan
F01107090
Program Pendidikan Ekonomi
Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Tanjungpura
Pontianak
1. Menurut masa Neo-Klasik pada umumnya suatu Negara mengalami 5 tingkat perkembangan ekonomi. Menurut saudara dikala ini Indonesia berada pada posisi yang mana ? Jelaskan!
A. Teori Neo Klasik Untuk 5 Tingkat Perkembangan Ekonomi Negara
Menurut Neo Klasik (Robert Solow dan Travor Swan:tahun 1950 an), tingkatan perkembangan ekonomi yang dialami suatu negara melalui beberapa tahap :
- Mula-mula negara meminjam capital dan disebut sebagai debitur yang belum mapan
- Sesudah sanggup menghasilkan dengan capital pinjaman tersebut, negara itu membayar deviden dan bunga atas pinjaman yang dilakukan. Pada tingkat ini belum dibayar pokok pinjaman capital
- Sesudah penghasilan meningkat terus, sebagian penghasilan dipakai untuk melunasi pinjaman dan sebagian dipinjamkan ke negara lain yang membutuhkan.. Negara berada dalam tingkat debitur yang sudah mapan ( mature debitor).
- Negara sanggup mendapatkan bunga dan deviden lebih besar daripada yang dibayar, jadi ada surplus. melaluiataubersamaini kata lain pinjamannya semakin sedikit dan piutangnya semakin besar. Negara tersebut hingga pada tingkatan kreditur yang belum mapan ( immature creditor)
- Negara terus menerus mendapatkan deviden dan bunga dari negara lain. Negara hingga pada tingkat kreditur yang sudah mapan ( mature creditor). (Diunduh tanggal 5 Novermber 2012 di: http://resum.wordpress.com/2010/12/24/teori-teori-pembangunan/).
B. Keadaan Perekonomian Indonesia Saat Ini yang Berkaitan melaluiataubersamaini Utang Pemerintah
Total utang Pemerintah Indonesia per Mei 2012 mencapai Rp 1.944,14 triliun, . Seperti disampaikan Direktur Strategi Portopolio Utang Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan Schneider Siahaan, utang tersebut terdiri dari pinjaman luar negeri Rp 638 triliun, pinjaman dalam negeri sebesar Rp 1 triliun, dan sisanya surat berharga negara (SBN). ( Diunduh tanggal 13 November 2012 di http://finance.detik.com/read/2012/11/05/134940/2081699/4/indonesia-tak-mungkin-terbebas-dari-jeratan-utan ).
Dari total kumulasi utang luar negeri pemerintah yang mencapai Rp636,68 triliun, sebanyak Rp57 triliun akan jatuh tempo pada 2013. Berdasarkan data Ditjen Pengelolaan Utang Kemenkeu, dalam periode 2007-2012, outstanding utang luar negeri pemerintah terus meningkat. Pada 2007 nominalnya mencapai Rp586,36 triliun, selanjutnya pada 2012 nilainya meningkat Rp50,32 triliun menjadi Rp636,68 triliun. Jumlah itu ialah cuilan dari total utang pemerintah yang hingga tamat September nominalnya mencapai Rp1.976 triliun atau 23,13% terhadap PDB. Pembayaran utang luar negeri yang jatuh tempo itu dianggarkan dalam pos cicilan pokok utang luar negeri APBN 2013 yang pagunya mencapai Rp58,40 triliun. Sesuai instruksi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, pemerintah berniat membatasi sumber pendanaan pembangunan dari pinjaman luar negeri. Arahan tersebut ditindaklanjuti Sekretaris Kabinet Dipo Alam dengan mengirimkan Surat Edaran No.SE–592/Seskab/XI/2012 wacana Pembatasan Pinjaman Luar Negeri yang Membebani APBN/APBD. (Diunduh tanggal 13 November 2012 di http://www.bisnis.com/articles/utang-luar-negeri-indonesia-jatuh-tempo-rp57-triliun-di-2013).
Menurut pandangan aku, berdasarkan data diatas total utang pemerintah tamat September 2012 sebesar Rp1.976 triliun atau 23,13% terhadap PDB dan kemampuan Negara dalam membayar utang yang dialokasikan dalam anggaran pos cicilan pokok utang luar negeri APBN 2013 sebesar Rp58,40 triliun, mengambarkan bahwa Indonesia termasuk ke dalam tingkat perkembangan perekonomian yang kedua dalam teori Neo Klasik yaitu suatu negara yang sanggup menghasilkan pendapatan melalui capital pinjaman sebelumnya dan negara spesialuntuk berkemampuan membayar deviden dan bunga atas pinjaman serta belum bisa membayar pokok pinjaman capital.
Indonesia belum termasuk ke tingkatan perkembangan ekonomi negara yang ketiga berdasarkan pandangan Neo Klasik lantaran menolongan-menolongan untuk negara lain oleh pemerintah Indonesia spesialuntuk berupa menolongan kemanuasian terhadap negara yang terkena tragedi sebagai bentuk kepedulian dan balas budi terhadap menolongan-menolongan ke Indonesia dikala terkena bencana. Perihal menolongan Indonesia untuk The International Monetary Fund (IMF) disebabkan Indonesia sudah termasuk dalam kelompok 20 negara terhormat sejagat secara ekonomi, yakni G-20 (Syarat lepasnya Indonesia dari tingkatan negara pertama dalam teori Neo Klasik). Alasan kedua, cadangan devisa yang dipinjamkan tidak serta-merta dialihkan kepada IMF. Itu spesialuntuk dialirkan bila krisis ekonomi, sebagai menolongan untuk negara-negara eropa yang kini masih dilanda krisis ekonomi.
2. Jelasakan Koreksian dari Karl Mark terhadap perkembangan ekonomi kapitalis-liberalis dan bagaimana hubungannya dengan kondisi perekonomian Indonesia dikala ini ?
A. Kritikan Karl Marx Terhadap Sistem Kapitalis-Leberalis
Kritikan Karl Marx terhadap sistem kapitalis-leberalis
disusun dalam bukunya yang berjudul Das Kapital (Capital, dalam terjemahan bahasa Inggris, atau Modal) yaitu suatu pembahasan yang mendalam wacana ekonomi politik yang ditulis oleh Karl Marx dalam bahasa Jerman. Buku ini ialah suatu analisis kritis terhadap kapitalisme dan aplikasi praktisnya dalam ekonomi dan juga, dalam cuilan tertentu, ialah Koreksi terhadap teori-teori terkait lainnya. Jilid pertamanya diterbitkan pada 1867 dan berjumlah 3 jilid.
Menurut Marx “kapitalisme yaitu sebuah sistem yang hidup dari penghisapan”, di dalam kekuatan pendorong utama kapitalisme terdapat dalam eksploitasi dan diskriminasi tenaga kerja. Sumber utama dari laba gres dan nilai tambahnya yaitu bahwa majikan membayar buruh-buruhnya untuk kapasitas kerja mereka berdasarkan nilai pasar, namun nilai komoditi yang dihasilkan oleh para buruh itu melampaui nilai pasar. Para majikan berhak mempunyai nilai keluaran (output) yang gres lantaran mereka mempunyai alat-alat produksi (kapital) yang produktif. melaluiataubersamaini menghasilkan keluaran sebagai modal bagi majikan, para buruh terus-menerus mereproduksikan kondisi kapitalisme melalui pekerjaan mereka. Kapitalisme yaitu sebuah sistem, diamana di dalamnya ada komponen penyusunnya; ada orang-orang yang bekerja untuk mendapatkan upah dan ada orang-orang yang mengupah mereka yang berkerja itu. Marx menawarkan pula bahwa ada beberapa unsur penting lain yang membentuk kapitalisme, yakni;
2. Jelasakan Koreksian dari Karl Mark terhadap perkembangan ekonomi kapitalis-liberalis dan bagaimana hubungannya dengan kondisi perekonomian Indonesia dikala ini ?
A. Kritikan Karl Marx Terhadap Sistem Kapitalis-Leberalis
Kritikan Karl Marx terhadap sistem kapitalis-leberalis
disusun dalam bukunya yang berjudul Das Kapital (Capital, dalam terjemahan bahasa Inggris, atau Modal) yaitu suatu pembahasan yang mendalam wacana ekonomi politik yang ditulis oleh Karl Marx dalam bahasa Jerman. Buku ini ialah suatu analisis kritis terhadap kapitalisme dan aplikasi praktisnya dalam ekonomi dan juga, dalam cuilan tertentu, ialah Koreksi terhadap teori-teori terkait lainnya. Jilid pertamanya diterbitkan pada 1867 dan berjumlah 3 jilid.
Menurut Marx “kapitalisme yaitu sebuah sistem yang hidup dari penghisapan”, di dalam kekuatan pendorong utama kapitalisme terdapat dalam eksploitasi dan diskriminasi tenaga kerja. Sumber utama dari laba gres dan nilai tambahnya yaitu bahwa majikan membayar buruh-buruhnya untuk kapasitas kerja mereka berdasarkan nilai pasar, namun nilai komoditi yang dihasilkan oleh para buruh itu melampaui nilai pasar. Para majikan berhak mempunyai nilai keluaran (output) yang gres lantaran mereka mempunyai alat-alat produksi (kapital) yang produktif. melaluiataubersamaini menghasilkan keluaran sebagai modal bagi majikan, para buruh terus-menerus mereproduksikan kondisi kapitalisme melalui pekerjaan mereka. Kapitalisme yaitu sebuah sistem, diamana di dalamnya ada komponen penyusunnya; ada orang-orang yang bekerja untuk mendapatkan upah dan ada orang-orang yang mengupah mereka yang berkerja itu. Marx menawarkan pula bahwa ada beberapa unsur penting lain yang membentuk kapitalisme, yakni;
Kerja
Marx begitu lugas menerangkan hipotetiknya bahwa tidak akan ada nilai barang tanpa melalui kerja. melaluiataubersamaini kata lain, spesialuntuk dengan kerjalah suatu bahan, barang atau komiditi itu bernilai tambah. misalnya, pegunungan yang lapisan tanahnya mengandung emas dan perak, tidak bernilai apa pun sebelum digali. ”Nilai” yang dikandungnya spesialuntuklah nilai di atas kertas. Di dalam kapitalisme, emas dianggap sebagai nilai tukar yang begitu berharga, lantaran kapitalisme mendasarkan ’nilai’ pada pertukaran dan bukan dari kegunaan.
Komoditi dan Nilainya
Marx biasa menyebut produk yang khusus dibentuk untuk dipertukarkan sebagai ’komoditi’. Marx kemudian berkesimpulan bahwa “nilai yaitu jumlah kerja yang dikenakan atas satu benda dari proses yang paling hulu hingga ke-tangan mereka yang akan menggunakannya”, ( diunduh pada tanggal 13 November 2101 di http://kampusmaya.org/2010/01/07/Koreksi-karl-marx-terhadap-ekonomi-kapitalisme/). Yang menjadi Koreksi Marx yaitu kapitalisme berjalan begitu sangat menghisap, merampas nilai kerja para pekerja, namun penghisapan tersebut seolah terlihat masuk akal dengan adanya upah.
Upah Serta Hak Milik Pribadi
Menurut Marx , bila feodalisme ’membebaskan’ rakyat pekerja dari perbudakkan maka kapitalisme membebaskan mereka dari perhambaan. Di bawah kapitalisme seluruh rakyat pekerja menjadi ’bebas’: mereka bebas bekerja di mana saja, tapi juga sekaligus di-bebas-kan dari segala bentuk kepemilikan atas faktor-faktor, alat-alat produksi. Pada feodalisme, ketika para pekerja menjadi hamba mereka masih memliki sendiri hak kepemilikan alat produksi yang mereka gunakan untuk bekerja pada tuan feodal. Kini, di bawah kapitalisme mereka lebih terpuruk, alat-alat produksi itu justru dirampas pula oleh tuan kapital.
Dikarenakan sistem kapitalis mendasarkan diri pada proses pertukaran (adanya alat dan standar nilai tukar), adanya perhiasan aturan undangan dan penawaran, penjualan dan pembelian, maka rakyat pekerja itu yang tidak mempunyai apapa-apa lagi, mereka diharuskan menjual tenaga mereka pada mereka yang memegang kepemilikan atas alat produksi, pabrik, industri. Lalu, berapa mereka jual kemampuan-kerja mereka itu? Tentu sesuai dengan nilainya, yaitu berapa yang diharapkan untuk membuat mereka bisa bekerja. Jika mereka menjual kemampuan untuk berkerja delapan jam sehari, maka nilai kemampuan kerja tersebut ialah berapa yang diharapkan untuk membuat mereka bekerja selama delapan jam sehari. Di sinilah salah satu Koreksi Marx, bahwa rakyat pekerja mesti didiberi upah sesuai kemampuan kerja mereka.
B. Hubungan Kritikan Karl Marx terhadap Kapitalis - Liberalis dengan perekonomian Indonseia dikala ini
Hubungan Kritikan Karl Marx terhadap Kapiltalisme di Indonesia berdasarkan saya sanggup dilihat dari adannya KOPERASI yang datur dalam pasal 33 ayat 1 dan dikenal dengan sokoguru perkonomian. Yang kedua dilihat dari upah minimum regional (UMR) yang berlaku di Indonesia dikala ini. Penetapan UMR masih dibawah rata-rata kebutuhan masyarakat akan kualitas hidup. melaluiataubersamaini nilai UMR yang diputuskan sehabis dibagi dengan kebutuhan wajib masih sangat kurang ditambah jaminan social yang kurang serta masih banyaknya pelanggaran oleh pihak perusahaan (Kapitalis) yang bekerjasama dengan upah buruh atau pekerja. Rentetan agresi buruh untuk meningkatkan kualitas hidup dengan memperjuangkan naiknya standar UMR terus dilakukan yang dimotori oleh forum persatuan buruh.
Aksi buruh (bentuk paham Karl Marx yang di anut kaum buruh di Indonesia ) dikala ini membuat perusahaan mengancam akan memecat buruh yang terlibat dan mengancam negara untuk memindahkan segala asset dan investasi perusahaan ke negara lain. Sistem Indonesia yang menganut Ekonomi demokrasi memaksa pemerintah untuk bersikap adil. Agar pertumbuhan ekonomi selalu naik, pemerintah harus bisa menahan para investor untuk tetap menanamkan investasinya di Indonesia, dilain pihak pemerintah harus memperhatikan kesejahteraan rakyat terutama golongan bawah menyerupai buruh. Kesan pemerintah yang tidak tegas mempersembahkan persepsi negatif bahwa pemerintah tidak lagi demokratis melainkan sebuah pemerintahan yang dikontrol oleh investor (Kapitalis).
Didiberikannya peluang secara besar-bemasukan untuk investor (Kebijakan Untuk Sistem Liberal yang dianut Indonesia) masuk ke Indonesia bertahap cabang-cabang produksi yang dimiliki oleh negara (Pasal 33 Undang-Undang Dasar 1945) mulai digerogoti untuk kepentingan kaum borjuis atau kepentingan penguasa yang tidak memihak rakyat. Sistem Ekonomi Demokrasi Pancasila atau Ekonomi Kerakyatan yang ialah ekonomi gabungan SOSIALIS-LIBERAL-PANCASILA, mulai digerogoti secara perlahan oleh sistem kapitalis. Peningkatan produktivitas melalui sector industri dengan sistem perluasan wilayah maupun unit produksi tidak melihat jawaban yang akan ditimbulkan menyerupai kebijakan kenaikan UMR, Jamina Sosial, Sarana dan Pramasukana, Kerusakan Lingkungan, Celah Korupsi perampasan hak tanah dan lain sebagainya. Kekuatan pemerintah (Sistem Sosialis melalui UU) terhadap investor melemah jawaban perjanjian kerjasama dan kebutuhan akan peningkatan alokasi dana di dalam RPJM dan RKP Nasional serta kepentingan untuk menutup pinjaman luar negeri.
http://kampusmaya.org/2010/01/07/Koreksi-karl-marx-terhadap-ekonomi-kapitalisme/
http://id.wikipedia.org/wiki/Das_Kapital
3. Kaitannya dengan kondisi perekonomian global dikala ini berdasarkan ramalan saudara bagaimana perkembangan Indonesia pada 10 tahun yang akan hadir ?
Kondisi global menghadapi tekanan yang berat lantaran krisis keuangan Eropa yang berawal dari defisit anggaran pemerintah yang semakin besar di negara-negara daerah Eropa terutama negara-negara lapisan pertama yaitu Yunani, Irlandia, dan Portugal. Di luar negara-negara Eropa, krisis global dan penurunan peringkat utang Amerika Serikat sudah memicu gejolak finansial global antara lain dengan turunnya indeks bursa saham di banyak negara yang memdiberi dampak besar pada sektor riil terutama perdagangan berdasarkan kekerabatan bilateral, ekspor dan impor.
Krisis global tidak besar lengan berkuasa besar terhadap jalur perdagangan pribadi (direct trade) antara Indonesia dengan Eropa maupun dengan Amerika Serikat. Namun akan terpengaruh melalui China dan India. China yang ialah importer terbesar barang Indonesia diperkirakan akan mengurangi impornya disebabkan undangan negara-negara maju menurun terhadap barang China. Sehingga kedalaman krisis ekonomi dan krisis keuangan Eropa yang menjadi krisis global dikhawatirkan akan memdiberi dampak negatif yang besar terhadap perekonomian Indonesia.
Mengutip dari Kompas (halaman 9, Rubrik Ekonomi:7/10/2012), “ Ekonom Universitas Atma Jaya, Agustinus Prasetyantoko, menilai scenario pertumbuhan ekonomi tahun 2013 sebesar 6,8 persen bakal terkoreksi. Alih-alih menawarkan tanda-tanda membaik, kondisi perekonomian global malah cenderung memburuk. Akibatnya tahun depan diperkirakan turun”.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menilai dikala ini Indonesia mempunyai dua duduk kasus ekonomi yang berasal dari dalam negeri. Masalah pertama yaitu anggaran subsidi materi bakar minyak dan listrik yang jumlahnya sangat besar dan terus meningkat dari tahun ke tahun. Masalah kedua yaitu besarnya anggaran subsidi materi bakar dan listrik yang berpotensi meningkatkan defisit anggaran negara lantaran penerimaan negara lebih kecil daripada belanja negara. Defisit anggaran ini harus ditutup dan salah satu caranya dengan mencari pinjaman atau utang gres (Tempo Co di : http://www.tempo.co/read/news/2012/05/30/092407026/SBY-Indonesia-Punya-Dua-Masalah-Ekonomi ).
Identifikasi duduk kasus perekonomian Indonesia berdasarkan pendapat saya berdasarkan deskripsi diatas, wawasan dan pengalaman dalam menyaksikan diberita di media audio visual dan media cetak serta melalui pengalaman pembelajaran di instansi pendidikan menyipulakan bahwa “ Dalam Jangka 10 Tahun Kedepan Perekonomia Indonesia Mengalami Pertumbuhan tetapi dengan kualitas yang rendah, dari sudut pandang Permasalahan Di dalam Negeri dan Kondisi Perekonomian Dunia yang dipengaruhi dari beberapa faktor”. Adapun factor-faktor baik global dan Indonesia berdasarkan pemahaman saya sebagai diberikut:
Trend perekonomian dunia akan menurun dalam jangka 10 tahun kedepan jawaban beberapa hal yaitu:
a. Krisis negara-negara Eropa. Krisis negara-negara eropa hingga dikala ini masih belum terselesaikan dan mempersembahkan imbas domino ke negara-negara lain menyerupai Indonesia.
b. Perang saudara, Perang Perebutan Wilayah, dan Konflik Vertikal di belahan jazirah Arab dan Afrika. Perang saudara yang terjadi di Suriah, Mesir, Turki, Irak, Palestiana, dan lain sebagainya niscaya akan besar lengan berkuasa akan kondisi perekonomian dan politik global. Sebagian dari jazirah arab ialah penghasil minyak terbesar dan negara tujuan ekspor dari negara-negara lain.
c. Perang ideologis antara China dan sekutunya dengan Amerika Serikat dan sekutunya (Sosialis dan Liberalis). Kisruh perang perekonomian dan ideology RRC sebagai symbol kekuatan Sosialis dan Amerika Serikat sebagai Simbol kekuatan Liberalis besar lengan berkuasa besar akan kondisi perkeonomian Dunia. RRC sebagai Importir terbesar untuk negara-negara berkembang menyerupai Indonesia akan selalu berusaha menguasai pasar di negara-negara tersebut. Sedangkan amerika serikat juga tidak ingin kalah dengan RRC dalam hal perekonomian negara-negara berkembang dengan menginvestorkan sebagian dananya serta menjalin Bilateral dan mempersembahkan menolongan-menolongan baik lunak maupun pinjaman cepat. Korea Utara dan Korea Selatan sebagai negara yang di identikkan sebagai kekuatan Sosialis dan Liberal menjadi boneka dari dua negara di atas. Trend menawarkan bahwa perang dunia ke-3 sudah dimulai, diawali dengan perang produk di pasar global.
d. Perang perebutan wilayah antar negara (Wilayah Perbatasan). Kasus-kasus menyerupai perang Korean utara dan Korea Selatan masih berlangsung hingga kini, Perang perebutan wilayah antara Palestina dan Israel juga masih berlangsung, Perang perebutan wilayah pulau Shinkaku oleh Jepang dan RRC ditandai dengan perang didalam dunia perekonomian dan unjuk kekuatan militer masing-masing negara. Indonesia juga masih rentan konflik perbatasan dengan negara Tetangga.
e. Power control dari negara-negara besar terhadap negara-negara berkembang.
f. Persaingan produk yang tidak tepat di pasar Global (Kapitalis sebagai pemenang)
Permasalahan perekonomian Indonesia dikala ini berdasarkan pandangan aku, dalam jangka 10 tahun akan hadir permasalahan perekonomian masih belum terselesaikan dengan baik. Adapun permasalahan yang dimaksud yaitu sebagai diberikut:
1. Iklim Politik yang belum sehat
Banyak partai politik membuat suasana semakin kisruh. Dimana perwakilan partai yang menjadi wakil rakyat lebih mementingkan kepentingan golongan dan kepentingan pribadi. Perang urat saraf antar partai dan golongan serta Non Government membuat orang-orang di pemerintahan focus untuk mempertahankan jabatan, kepentingan, pembelaan diri, mencari kesalahan lawan politik sehingga lupa akan Tujuan Pemerintah itu sendiri yang sudah terpatok di dalam Undang-Undang Dasar 1945. Kesejahteran dan kemakmuran bagi seluruh rakyak Indonesia menjadi terabaikan lantaran politik perekonomian dan aspek-aspek di dalamnya dipakai untuk memuaskan nafsu segelitir orang. Adanya praktek-praktek tersebut membuat stabiltas perekonomian menjadi terancam bobrok. Menurut ekonomis saya sebagai seorang mahasiswa dan rakyat Indonesia, perekonomian semakin kokoh bila konflik politik sanggup diredam dengan mengedepankan demokrasi yang seutuhnya dan mengembalikan kesaktian Pancasila sebagai Ideologi yang benar-benar dijadikan pedoman dalam kehidupan bernegara
2. Budaya KKN masih mengakar di masyarakat Indonesia
Terungkapnya kasus-kasus korupsi, kongkalikong dan nepotisme (KKN) oleh Komite Pemberantsan Korupsi (KPK) kini ini ialah pegunungan es yang gres nampak puncaknya. Skema penyelesaian KKN menyerupai labirin-labirin yang susah untuk mencari ujung dan awalnya. Dari pemerintah dan aparatur negara serta penegak aturan semakin banyak yang terlibat dan tersangkut kasus KKN. Praktek korupsi membuat banyak kerugian terutama dan yang seharusnya dipakai untuk kesejahteraan rakya tdiberangus untuk kepentingan bejat. Praktek Kolusi dan Nepotisme mengakibatkan pos-pos penting untuk pembangunan di isi oleh orang-orang yang salah dan mengabaikan orang-orang yang tepat. Dana perbaikan perekonomian menjadi samasukan empuk oleh oknum-oknum koruptor disegala lapisan pemerintah menyerupai kasus dana BMUN yang diusung oleh Dahlan Iskan dan Kasus tingkat Tinggi yang di usung oleh Dipo Alam (Sekretaris Kabinet). Jika kasus-kasus KKN masih tidak terselesaikan yang sudah mengakar maka bisa di pastikan 10 tahun akan hadir perekonomian akan mengalami demam isu menurun dan mungkin akan menjadikan banyak sekali krisis menyerupai krisis moral, krisis kepercayaan dan tentunya krisis ekonomi moneter serta mengancam kestabilan nasional di segala bidang (ipoleksosbudhankam).
3. Tingkat Pengangguran Semakin meningkat
Jumlah angkatan kerja Indonesia dikala ini semakin banyak dilihat dari banyak lulusan perguruan tinggi tinggi tetapi tidak di barengi dengan lapangan kerja yang memadai sehingga pengangguran meningkat yang karenanya memicu tindak kriminalitas semakin banyak pula. Tindakan criminal niscaya mengancam stabilitas nasional. Praktek KKN juga ikut andil dalam membuat pengangguran yang diakibat oleh pengelolaan SDM Indonesia yang carut marut penuh dengan kejanggalan menyerupai adanya praktek penerimaan pegawai berdasarkan kekerabatan darah dan besarnya uang suap serta dijadikan sebagai diam-diam umum yang tak tau kapan disentuh oleh dewi keadilan.
4. Rentetan Aksi masyarakat akan ketidakpuasan kinerja pemerintah
Ketidakpuasan akan kinerja pemerintah oleh masyarakat akan memicu gelombang agresi dari banyak sekali elemen atau unsure masyarakat dengan mengusung isu-isu atau permasalahan yang berguakaragam menyerupai gelombang agresi buruh yang marak terjadi menuntuk naiknya UMR dan pembatalan sistem outsourcing, Aksi menuntut penyelesaian kasus KKN di banyak sekali didaerah, Aksi BBM, Aksi wacana sistem pendidikan, Aksi menuntut hak tanah, dan aksi-akasi lainya. Peristiwa tersebut besar lengan berkuasa besar terhadap perkembangan ekonomi. Melihat situasi kini kemungkinan besar bila permasalahan belum dibenahi maka akan membuat perekonomian terus menurun.
5. Konflik Horizontal dan Vertikal
Tipikal masyarakat Indonesia yang mudah terpancing isu negative yang disebakan oleh tingkat pengetahuan yang rendah yang diukur melalui IPM mengakibatkan rentan terjadinya Konflik baik secara horizontal maupun vertical. contohnya kasus yang gres terjadi di Lampung Selatan dan Lampung Tengah jawaban salah persepsi dan miss communication , Konflik Antara pedagang kaki lima dangan pamong praja, konflik SARA yang terjadi di ambon beberapa tahun kemudian dan Tragedi SARA di Sambas dan Sampit, Konflik antara masyarakat watak dan pengusaha sawit dan lain sebagainya.
6. Ancaman Dari Negara Tetangga
Isu perbatasan, pengambilan budaya dan karya antara Indonesia dengan negara tetangga menjadi topic yang hangat menyerupai isu perbatasan sempadan dan Ligitan, Reog Ponorogo, Perang antar Bloger Indonesia dan Bloger negara tetangga, yang terbaru isu wacana pesawat pengintai tanpa awak milik negara lain yang jatuh di lokasi perairan Indonesia dan lain sebagainya.
7. Teror dari kelompok yang tidak terperinci
Maraknya agresi terror bom dari kelompok separatis dan kelompok teroris menjadi salah satu pengahambat besar kemajuan pembangunan menyerupai tertangkap dan terbunuhnya gembong teroris, insiden BOM Bali, dan lain-lain.
8. Bencana Alam yang Rawan Terjadi
Indonesia masih tergolong rawan tragedi dilihat dari struktur geologis dan kesadaran masyarakat dan Stake Holder akan lingkungan. Dihalalkan praktek illegal logging dan pembabatan hutan bertopeng investasi demi pembangunan menjadi penyebab utam kerusakan lingkungan lantaran tidak di dukung dengan aktivitas penjagaan lingkungan dengan bijaksana.
9. Investasi semakin menurun
Stabilitas nasional yang belum stabil akan membuat para inverstor berpikir dua kali untuk menanamkan modalnya di Indonesia sehingga membuat perekonomian stagnan atau mandeg bahkan menurun. Keamanan yang disebabkan 8 item diatas menjadi penghambat terbesar Investor untuk menanamkan modalnya di Indonesia.
10. Infrastruktur dan Sumber Daya belum memadai
Pembangunan infrastruktur yang berjalan tidak baik lantaran adanya paraktek KKN menjadi penghambat terbesar dalam pembangunan Indonesia. Masih banyaknya kemudahan utama yang belum sesuai keinginan menyerupai jalan dengan kualitas rendah dan masih banyak lagi saluran transportasi yang belum dibangun, Sumber daya energi terutama listrik masih belum memadai memadai untuk indutrisasi di negara ini bahkan masih banyak lagi kasus serupa pada infrastruktur yang lain.
11. Penerapan Sistem Pendidikan yang belum Efektif
Berubahnya kebijakan pendidikan dengan frekuensi yang terlalu cepat dan terkesan memaksakan menjadi dunia pendidikan terombang-ambing. Ambisi pemerintah untuk mengejar ketinggalan membuat pemerintah lupa esensi dari pendidikan yang kini mengarah untuk membuat SDM sebagai buruh kapitalis. melaluiataubersamaini konsep Seperti BLU yang lampaunya BHP mengisyaratkan pemerintah ingin lepas tangan terhadap pembiayaan pendidikan. Niat baik pemerintah dalam pendidikan selalu berakibat carut marutnya pendidikan dalam artian bahwa ada sesuatu rangkaian yang hilang dalam penerapannya maka untuk itu harus secara gotong royong mencari akar permasalahan pendidikan di Indonesia ini yang samapai kini masih diperdebatkan. Pendidikan ialah foundamental yang utama dalam segala aspek pembangunan (IPOLEKSUSBUDHANKAM).
4. Bila mengaitkan tahap-tahap pembangunan berdasarkan pemikiran Rostow, pembangunan Indonesia dikala ini berada pada posisi yang mana berdasarkan saudara? Jelaskan!
Rostow membagi proses pembangunan ke dalam lima tahapan yaitu:
1). Tahap masyarakat tradisional (the traditional society), dengan karakteristiknya:
- Pertanian padat tenaga kerja;
- Belum mengenal ilmu pengetahuan dan teknologi (era Newton);
- Ekonomi mata pencaharian;
- Hasil-hasil tidak disimpan atau diperdagangkan; dan
- Adanya sistem barter.
yang ditandai dengan:
- Pendirian industri-industri pertambangan;
- Peningkatan penerapan modal dalam pertanian;
- Perlunya pendanaan asing;
- Tabungan dan investasi meningkat;
- Terdapat forum dan organisasi tingkat nasional;
- Adanya elit-elit baru;
- Perubahan seringkali dipicu oleh gangguan dari luar.
- Industrialisasi meningkat;
- Tabungan dan investasi semakin meningkat;
- Peningkatan pertumbuhan regional;
- Tenaga kerja di sektor pertanian menurun;
- Stimulus ekonomi berupa revolusi politik, Inovasi teknologi, Perubahan ekonomi internasional,
- Laju investasi dan tabungan meningkat 5 – 10 persen dari Pendapatan nasional,
- Sektor perjuangan pengolahan (manufaktur),
- Pengaturan kelembagaan (misalnya sistem perbankan).
- Pertumbuhan ekonomi berkelanjutan;
- Diversifikasi industri;
- Penggunaan teknologi secara meluas;
- Pembangunan di sektor-sektor baru;
- Investasi dan tabungan meningkat 10 – 20 persen dari pendapatan nasional.
- Proporsi ketenagakerjaan yang tinggi di bidang jasa;
- Meluasnya konsumsi atas barang-barang yang tahan usang dan jasa;
- Peningkatan atas belanja jasa-jasa kemakmuran
Melihat pertumbuhan Indonesia dikala ini, Indonesia berada pada tahap tinggal landas di lihat dari pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini mencapai 6,4 persen yang didorong oleh kinerja sektor domestik dan investasi yang makin meningkat, pertumbuhan ekonomi diprediksi akan stabil pada angka 6,7 persen. menyerupai yang diungkapkan Kepala Ekonom HSBC untuk wilayah Perhimpunan Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) dan India, Leif Eskesen, dalam pemaparan di Jakarta, Senin (http://www.pajak.go.id/content/pertumbuhan-ekonomi-indonesia-2012-diperkirakan-stabil ). Ditandai dengan Kebijakan moneter pada tahun 2012 oleh Bank Indonesia yaitu mengoptimalkan tugas bauran kebijakan moneter untuk menjaga inflasi tetap berada di dalam kimasukan samasukannya serta mendorong pertumbuhan ekonomi dalam rangka memitigasi risiko perlambatan ekonomi global. Sementara di bidang perbankan, Bank Indonesia akan meningkatkan efisiensi perbankan untuk mengoptimalkan kontribusinya dalam perekonomian dengan tetap memperkuat ketahanan perbankan. Di samping itu, Bank Indonesia terus berupaya memperluas saluran perbankan pada masyarakat (financial inclusion). Di bidang sistem pembayaran, Bank Indonesia terus meningkatkan efisiensi, keandalan, dan keamanan serta penerapan aspek pinjaman konsumen, baik dalam sistem pembayaran nasional maupun kekerabatan sistem pembayaran dengan luar negeri. melaluiataubersamaini langkah-langkah ini, pertumbuhan ekonomi tahun 2012 diyakini sanggup kembali berada di tengah kimasukan prakiraan. Dalam jangka menengah, dengan perekonomian dunia yang diperkirakan akan membaik dan kebijakan struktural yang terus dilakukan khususnya di bidang investasi dan infrastruktur, pertumbuhan ekonomi Indonesia mempunyai prospek untuk tumbuh lebih tinggi dan berkesinambungan dengan stabilitas makroekonomi yang terjaga. Perekonomian nasional diprakirakan akan tumbuh mencapai 6,6%-7,4% dan inflasi yang semakin menurun dan menuju 4,0% ± 1% pada tahun 2016 (www.bi.go.id).
Sumber http://irwansahaja.blogspot.co.id