Hubungan Timbal Balik Antara Faktor-Faktor Pendidikan
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tidak sanggup kita pungkiri lagi bahwa pendidikan (sekolah) dan masyarakat yaitu faktor pendidikan yang saling mempengaruhi. Keduanya mempunyai timbal balik yang tidak sanggup dipisahkan. Seorang anak didik setelah menerima pendidikan di keluarganya akan segera berlanjut untuk mencari ilmu di sekolah. Dalam lingkungan yang gres penerima didik didiberi banyak sekali macam ilmu pengetahuan yang berkhasiat bagi dirinya sendiri maupun orang lain. Sesudah itu ia akan beranjak ke lingkungan diberikutnya, yaitu masyarakat disinilah sebagai kawasan mengaplikasikan ilmu yang sudah didapat saat melaksanakan pendidikan di sekolah. Terkadang seorang anak didik tidak bisa diterima oleh masyarakat lantaran pendidikan yang didiberikan disekolah tidak sesuai dengan yang dibutuhkan masyarakat, sehingga penerima didik tersebut spesialuntuk bisa menjadi penonton tanpa terlibat secara pribadi dalam masyarakat. Tetapi saat pendidikan yang diterima di sekolah tepat sebagaimana yang butuhkan masyarakat, maka akan bermanfaa dalam masyarakat. Faktor pendidikan dan hubungan timbal balik pendidikan (formal) berperanan penting dalam mencetak generasi yang siap terjun ke tengah masyarakat. Sebagian masyarakat menganggap bahwa pendidikan mahal dan spesialuntuk menghabiskan uang Disinilah perlunya pendekatan dari pihak sekolah untuk mensosialisasikan pentingnya pendidikan bagi anak-anak. Perencanaan pendidikan yang baik akan menghasilkan output yang berkarakter.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang maka problem umum dalam penelitian ini yaitu apa saja faktor-faktor pendidikan dan hubungan timbal balik faktor-faktor pendidikan
C. Tujuan
Dari beberapa uraian di atas sanggup diambil beberapa tujuan dalam efek serta hubungan timbal balik antara sekolah dan masyarakat, sebagai diberikut:
1. Untuk mengetahui faktor-faktor pendidikan.
2. Untuk mengetahui hubungan serta efek timbal balik antara faktor pendidikan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pendidikan
Berdasarkan UU No. 20 Tahun 2003 wacana Sisdiknas, yakni: Pendidikan yaitu perjuangan sadar dan terpola untuk mewujudkan suasana berguru dan proses pembelajaran semoga penerima didik secara aktif membuatkan potensi dirinya untuk mempunyai kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, watak mulia, serta keterampilan yang diharapkan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Sedangkan berdasarkan John Dewey Pendidikan itu yaitu The General theory of education. John Dewey tidak membedakan filsafat pendidikan dengan teori pendidikan, alasannya yaitu itu ia menyampaikan pendidikan yaitu teori umum pendidikan. Ki Hajar Dewantara juga beropini bahwa, pendidikan yaitu tuntunan dalam hidup tumbuhnya anak-anak, adapun maksudnya pendidikan yaitu menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada belum dewasa itu semoga mereka sebagai insan dan sebagai anggota masyarakat dapatlah mencapai keselamatan dsan kebahagiaan yang setinggi-tingginya. Kaprikornus dalam makalah ini yang dimaksud dengan pendidikan yaitu perjuangan sadar dan terpola untuk mencapai tujuan pendidikan yang diharapkan.
B. Faktor-Faktor Pendidikan
Dalam kegiatan ada beberapa faktor pendidikan yang sanggup membentuk contoh interaksi atau saling mempengaruhi. Adapun pendidikan tersebut, mencakup :
1. Faktor Tujuan
Setiap kegiatan apapun bentuk dan jenisnya sadar atau tidak sadar selalu diharapkan kepada tujuan yang ingin dicapai. Bagaimanapun segala sesuatu atau perjuangan yang tidak mempunyai tujuan tidak akan mempunyai arti apa-apa, dengan demikian tujuan ialah faktor yang sangat menentukan. Secara singkat dikatakan bahwa tujuan pendidikan Nasional untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan membuatkan insan Indonesia seutuhnya. Fungsi tujuan bagi pendidikan sebagai diberikut:
a. Sebagai arah pendidikan
Tanpa adanya semacam antisipasi (pandangan ke depan) kepada tujuan, penyelrwenga akan banyak terjadi, demikian pula kegiatanpkegiatannya pun tidak akan efisien. Dalam hal ini tujuan akan pertanda arah dari suatu usaha. Sedangkan arah tadi pertanda jalan yang harus ditempuhdari situasi kini kepada situasi diberikutnya.
b. Tujuan sebagai titik akhir
Suatu perjuangan tentu saja mengalami permulaan serta mengalami pula akhirnya. Mungkin saja ada perjuangan yang terhenti dikarenakan seatu kegagalan mencapai tujuan, namun perjuangan itu belum bias dikatakan sudah berakhir. Pada umumnya, suatu perjuangan gres berakhir jikalau tujuan kesudahannya sudah tercapai.
c. Tujuan sebagai titik awal mencapai tujuan lain
Apabila tujuan ialah titik simpulan dari suatu usaha, maka dasar ini ialah titik tolaknya, dalam arti bahwa dasar tersebut ialah fundamen yang menjadi ganjal permulaan suatu usaha. melaluiataubersamaini demikian, antara dasar-dasr dan tujuanterbentanglah garis yang pertanda arah bergeraknya perjuangan tersebut, serta dasar dan tujuan pendidikan ialah satu kesatuan yang tak terpisahkan antara yang satu dengan yang lain.
d. Memdiberi nilai pada perjuangan yang dilakukan
Dalam konteks usaha-usaha yang dilakukan, adakala didapati tujuannya yang lebih luhur dan lebih mulia dibandingkan yang lainnya. Semua itu terlihat apabila berdasarkan nilai-nilai tertentu.
2. Faktor pendidik
Dalam hal ini kita sanggup membedakan pendidikan itu menjadi 2 kategori, yaitu:
a. Pendidik berdasarkan kodrati, yaitu orang bau tanah dan
b. Pendidik berdasarkan jabatan yaitu guru.
Pendidik yang bersifat kodrati dan sebagai orang bau tanah wajib pertama sekali mempersembahkan didikan kepada anaknya, selain asuhan, kasih akung, perhatian dan sebagainya. Sedangkan pendidikan berdasarkan jabatan, yaitu guru. Guru yaitu sebagai pendidik yang mendapatkan tanggung tanggapan dari tiga pihak yaitu orang tua, masyarakat dan Negara. Tanggung tanggapan dari orang bau tanah diterima guru atas kepercayaan yang bisa mempersembahkan pendidikan dan pengajaran dan diharapkan pula dari pribadi guru sanggup memancarkan sikap-sikap yang normatif baik, sebagai kelanjutan dari perilaku dan sifat orang bau tanah pada umumnya.
3. Faktor penerima didik
Adalah orang yang mendapatkan efek dari seseorang atau sekelompok orang yang menjalankan kegiatan pendidikan. Peserta didik sebagai insan yang belum cukup umur merasa tergantung kepada pendidikannya, penerima didik merasa bahwa ia mempunyai belum sempurnanya-belum sempurnanya tertentu, ia menyadari bahwa kemampuan masih sangat terbatas dibandingkan denga kemampuan pendidiknya.
4. Faktor alat pendidikan
Yang dimaksud dengan alat pendidikan yaitu sutu tindakan atau situasi yang sengaja diadakan untuk tercapainya suatu tujuan pendidikan tertentu. Alat pendidikan ialah faktor pendidikan yang sengaja dibentuk dan dipakai demi mencapai tujuan pendidikan yang diinginkan. Dalam konteks prespektif yang lebih dinamis, alat tersebut disamping sebagai perlengkapan, juga ialah pemmenolong dalam mempergampang terlaksanaanya tujuan pendidikan. Alat-alat pendidikan itu sendiri terdiri dari bermacam-macam, antara lain: eksekusi dan ganjaran, perintah dan larangna, celaan dan pujian, serta kebiasaan. Termasuk juga sebagai alat pendidikan diantaranya: keadaan gedung sekolah, keadaan perlengkapan sekolah, dan kedaan alat-alat dan fgasilitas-fasilitas lainnya. Oleh lantaran itu dalam menentukan alat pendidikan, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu: Tujuan yang ingin dicapai. Orang yang memakai alat. Untuk siapa alat itu digunakan. Efektifitas penerapan alat tersebut dengan tidak melahirkan imbas embel-embel yang merugikan
5. Faktor metode pendidikan
Agar interaksi sanggup berlangsung baik dan tercapai tujuan, maka disamping dibutuhkan pemilihan materi pendidikan yang tepat, perlu dipilih metode yang tepat pula. Metode yaitu cara memberikan materi untuk mencapai tujuan pendidikan.
6. Faktor lingkungan
Adalah yamg mencakup kondisi dan alam dunia yang dengan cara-cara tertentu mensugesti tingkah laku, pertumbuhan dan perkembangan manusia. Meskipoun lingkungan tidak bertanggung tanggapan terhadap kedewasaan anak didik, namun ialah faktor yang sangat menentukan yaitu pengaruhnya yang sangat besar terhadap anak didik, alasannya yaitu bagaimanapun anak tinggal dalam suatu lingkungan yang disadari atau tidak niscaya akan mensugesti anak. Pada dasarnya lingkungan mencakup beberapa aspek beberapa hal, yaitu:
a. Tempat (lingkungan fisik); keadaan iklim, keadaan tanah, keadaan alam.
b. Kebudayaan (lingkungan budaya); dengan warisan budaya tertentu bahasa, seni, ekonomi, ilmu pengetahuan, pandangan hidup, keagamaan.
c. Kelompok hidup bersama (lingkungan sosial atau masyarakat) keluarga, kelompok bermain, desa,dan perkumpulan.Dilihat dari segi anak didik, tampak bahwa anak didik secara tetap hidup di dalam lingkungan masyarakat tertentu kawasan mengalami pendidikan.
Menurut Ki Hajar Dewantara, limgkungan-lingkungan tersebut mencakup lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan organisasi pemuda, yang ia sebut dengan tri sentra pendidikan. Faktor-faktor pendidikan ialah banyak sekali unsur yang menunjang kedalam tujuan atau goal yang akan di capai dalam pendidikan. Unsur-unsur tersebut penting fungsinya lantaran sanggup menunjang dalam sebuah tujuan secara berkesinambungan dan sistematik..
7. Faktor Materi Pendidikan
Ini ialah suatu faktor berupa materi yang akan di ajarkan oleh pendidik dan diterima oleh penerima didik. Materi pendidikan diharapakan ialah suatu materi yang segar dan update selain itu juga harus simpel di cerna dan interaktif. Kaprikornus terdapat timbal balik antara pendidik dan penerima dalam melaksanakan pelajaran.
8. Faktor Lingkungan
Lingkungan juga ialah suatu faktor penting dalam menunjang keberhasilan sebuah tujuan pendidikan. Unsur lingkungan yang baik akan menunjang masukana dan proses berguru dengan positif sehingga sanggup merangsang minat berguru siswa dan materi pelajaran yang didiberikan sanggup terserap dan diterima dengan baik.
Faktor yang mensugesti pendidikan berdasarkan Hasbullah (2001) yaitu sebagai diberikut :
1. Ideologi
Semua insan dilahirkan ke dunia mempunyai hak yang sama khususnya hak untuk mendapatkan pendidikan dan peningkatan pengetahuan dan pendidikan.
2. Sosial Ekonomi
Semakin tinggi tingkat sosial ekonomi memungkinkan seseorang mencapai tingkat pendidikan yang lebih tinggi.
3. Sosial Budaya
Masih banyak orang bau tanah yang kurang menyadari akan pentingnya pendidikan formal bagi anak-anaknya.
4. Perkembangan IPTEK
Perkembangan IPTEK menuntut untuk selalu memperbaharui pengetahuan dan keterampilan semoga tidak kalah dengan negara maju.
5. Psikologi
Konseptual pendidikan ialah alat untuk membuatkan kepribadian individu semoga lebih bernilai.
C. HUBUNGAN TIMBAL BALIK ANTARA FAKTOR-FAKTOR PENDIDIKAN
1. Pengaruh Sekolah Terhadap Masyarakat
Dalam hal efek sekolah terhadap masyarakat intinya tergantung kepada luas tidaknya serta kualitas out put pendidikan (sekolah) itu sendiri. Semakin besar out put sekolah tersebut dengan disertai kualitas yang mantap, dalam artian bisa mencetak suber daya insan ( human resources) yang berkarakter, maka tentu saja pengaruhnya sangat positif bagi masyarakat. Sebaliknya meskipun forum pendidikan bisa mengeluarkan out putnya tapi dengan SDM yang rendah secara kualitas, itu juga jadi masalah, tidak saja bagi out put yang bersangkutan, tetapi besar lengan berkuasa juga bagi masyarakat. melaluiataubersamaini demikian, bila forum pendidikan dimaksud mempu melahirkan produk-produknya yang berkarakter, tentu saja hal ini ialah investasi bagi penyediaan SDM. Investasi ini sangat penting untuk pengembangkan dan kemajuan masyarakat, alasannya yaitu insan itu sendiri yaitu subjek setiapa perkembangan, perubahan dan kemajuan di dalam masyarakat.
a. Mencerdaskan kehidupan masyarakat, dengan pendidikan, kecerdasan anggota masyarakat sanggup tergapai untuk mengkader generasi yang siap menapaki masa depan dengan berbekal ilmu pengetahuan.
b. Membawa pembaruan dan perkembangan masyarakat .
c. Menghasilkan masyarakat yang siap pakai dan terbekali dalam lapangan pendidikan.
d. Menghasilkan masyarakat yang bersikap konstruktif sehingga tercipta integrasi sosial yang harmonis.
e. Mentransformasikan budaya sekolah untuk pengembangan budaya masyarakat .
2. Pengaruh Masyarakat Terhadap Sekolah
sepertiyang yang dikemukakan terlampau wacana keterkaitan masyarakat dengan pendidikan yaitu sangat erat dan saling mempengaruhi. Suatu kenyataan bagi setiap orang bahwa masyarakat yang baik, maju. Modern ,ialah masyarakat yang didalamnya ditemukan suatu tingkat pendidikan yang baik, maju dan modern pula., dalam wujud lembaga-lembaganya maupun jumlah dan tingkat pendidikan yang terdidik. melaluiataubersamaini perkataan lain, suatu masyarakat yang maju lantaran adanya penddika yang maju, baik dalam arti kualitatif maupun kuantitatif, pendidikan yang modern ditemuken dalam masyarakat yang modern pula. Sebaliknya masyarakata yang kurang memperhatikan pelatihan pendidikan, akan tetap terkebelakang, tidak spesialuntuk dari segi intelektual,tapi juga dari segi sosial kultural.
a. Identitas dan dinamikan masyarakat membawa perubahan terhadap orientasi dan tujuan pendidikan.
b. Realitas sosial buadaya masyarakat membawa perubahan dalam proses pendidikan.
c. Perubahan sosial akan membawa perubahan dalam materi pendidikan.
Ada Tiga Macam Kehidupan Kelurga Yang Sangat Berpengaruh Dalam Proses Belajar Pendidikan Di Sekolah.
a. Keluarga yang sadar akan pentingnya pendidikan bagi perkemkangan anak, orang bau tanah dari lingkungan keluarga yang demikian akan selalu mendorong demi kemajuan anak.
b. Keluarga yang hirau tak hirau terhadap pendidikan anak. Keluarga yang semacam ini tidak mengabaikan kiprah untuk mendorong atau melarang terhadap kegiatan yang dijalani anak.
c. Keluarga yang anti pati terhadap dampak dari keberadaan pendidikan di sekolah atau di masyarakat sekitarnya. Orang bau tanah dari keluaga yang semacam ini akan menghalangi dan menyikapi dengan kebencian terhadap kegiatan yang dilakukan oleh anaknya.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Proses pendidikan yang berlangsung selalu melibatkan beberapa unsur pendidikan antara lain ; subjek yang dibimbing (peserta didik), orang yang membimbing (pendidik), interaksi edukatif antara keduanya, tujuan pendidikan, kurikulim/materi pendidikan, alat dan materi pendidikan serta lingkungan pendidikan. Proses tersebut akan semakin ideal pelaksanaanya apabila proses tersebut selalu memperhatikan beberapa unsur antara lain; kognitif, afektif dan psikomotorik. Tanpa ketiganya proses pendidikan tidak mungkin akan berjalan dengan sempurna. Dari banyak sekali unsur diatas, ada unsur yang berjalan pribadi dengan pengalaman inderawi anak didik yang disebut dengan unsur empirik. Seperti adanya pengembangan diri, kreatifitas dan aplikasi ilmu. Yang sering kita kelompokkan dalam evaluasi afektif dan psikomotorik anak, setelah mereka didiberi ilmu secara kognitif (teori) saja.
Sekolah dan masyarakat mempunyai Pendidikan (sekolah) dan kehidupan masyarakat amat saling efek mensugesti dengan majemuk cara: Pendidikan di pengaruhi oleh keadaan masyarakat, antara lain keadaan sosial ekonominya: faktor kesentidakboleh sosial ekonomi akan mensugesti seni administrasi dalam perencanaan pendidikan.Pendidikan mensugesti kehidupan bermasyarakat dengan mempersembahkan ilmu pengetahuan, ketrampilan, pendidikan akal, budi pekerti dan kerohanian kepada anak didik atau generasi muda yang pribadi atau tidak pribadi menentukan jenis pekerjaannya di kemudian hari: profesinya akan menempatkan ia pada tingkat sosial ekonomi tertentu dan mensugesti perkembangan seterusnya.
Perlu diingat bahwa pendidikan bermaksud melayani kebutuhan masyarakat dalam arti menambah kemampuan masyarakat untuk sanggup bertahan dan membuatkan diri dalam tiruana aspek kehidupan. Karena itu materi yang disampaikan kepada anak didik harus sesuai dengan kebutuhan masyarakat di mana kelak mereka terjun. Selain itu tanpa adanya hubungan dengan masyarakat, sekolah tidak sanggup berkembang lantaran masyarakat juga memmenolong sekolah dalam mengatasi permasalahan-permasalahan dalam pendidikan.
B. Saran
melaluiataubersamaini adanya timbal balik dari masyarakat diharapkan sekolah bisa mengenban tugasnya dengan baik dalam mendidik penerima didiknya semoga penerima didik sesuai dengan apa yang diharapkan oleh tiruananya dan begitu pula dengan masyarakat diharapkan selalu menyalurka asprasinya untuk memmenolong sekolah semoga apapun problem yang menghambat pelaksanaan pendidikan sanggup dipecahkan bersama oleh keduanya. Oleh lantaran itu, antar sekolah dan masyarakat harus terus bekerja sama dalam problem pendidikan.
DAFTAR PUSTAKA
Achsin Syifaul Milah https://duniainformasisemasa367.blogspot.com//search?q=bangga-jadi-guru11.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tidak sanggup kita pungkiri lagi bahwa pendidikan (sekolah) dan masyarakat yaitu faktor pendidikan yang saling mempengaruhi. Keduanya mempunyai timbal balik yang tidak sanggup dipisahkan. Seorang anak didik setelah menerima pendidikan di keluarganya akan segera berlanjut untuk mencari ilmu di sekolah. Dalam lingkungan yang gres penerima didik didiberi banyak sekali macam ilmu pengetahuan yang berkhasiat bagi dirinya sendiri maupun orang lain. Sesudah itu ia akan beranjak ke lingkungan diberikutnya, yaitu masyarakat disinilah sebagai kawasan mengaplikasikan ilmu yang sudah didapat saat melaksanakan pendidikan di sekolah. Terkadang seorang anak didik tidak bisa diterima oleh masyarakat lantaran pendidikan yang didiberikan disekolah tidak sesuai dengan yang dibutuhkan masyarakat, sehingga penerima didik tersebut spesialuntuk bisa menjadi penonton tanpa terlibat secara pribadi dalam masyarakat. Tetapi saat pendidikan yang diterima di sekolah tepat sebagaimana yang butuhkan masyarakat, maka akan bermanfaa dalam masyarakat. Faktor pendidikan dan hubungan timbal balik pendidikan (formal) berperanan penting dalam mencetak generasi yang siap terjun ke tengah masyarakat. Sebagian masyarakat menganggap bahwa pendidikan mahal dan spesialuntuk menghabiskan uang Disinilah perlunya pendekatan dari pihak sekolah untuk mensosialisasikan pentingnya pendidikan bagi anak-anak. Perencanaan pendidikan yang baik akan menghasilkan output yang berkarakter.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang maka problem umum dalam penelitian ini yaitu apa saja faktor-faktor pendidikan dan hubungan timbal balik faktor-faktor pendidikan
C. Tujuan
Dari beberapa uraian di atas sanggup diambil beberapa tujuan dalam efek serta hubungan timbal balik antara sekolah dan masyarakat, sebagai diberikut:
1. Untuk mengetahui faktor-faktor pendidikan.
2. Untuk mengetahui hubungan serta efek timbal balik antara faktor pendidikan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pendidikan
Berdasarkan UU No. 20 Tahun 2003 wacana Sisdiknas, yakni: Pendidikan yaitu perjuangan sadar dan terpola untuk mewujudkan suasana berguru dan proses pembelajaran semoga penerima didik secara aktif membuatkan potensi dirinya untuk mempunyai kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, watak mulia, serta keterampilan yang diharapkan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Sedangkan berdasarkan John Dewey Pendidikan itu yaitu The General theory of education. John Dewey tidak membedakan filsafat pendidikan dengan teori pendidikan, alasannya yaitu itu ia menyampaikan pendidikan yaitu teori umum pendidikan. Ki Hajar Dewantara juga beropini bahwa, pendidikan yaitu tuntunan dalam hidup tumbuhnya anak-anak, adapun maksudnya pendidikan yaitu menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada belum dewasa itu semoga mereka sebagai insan dan sebagai anggota masyarakat dapatlah mencapai keselamatan dsan kebahagiaan yang setinggi-tingginya. Kaprikornus dalam makalah ini yang dimaksud dengan pendidikan yaitu perjuangan sadar dan terpola untuk mencapai tujuan pendidikan yang diharapkan.
B. Faktor-Faktor Pendidikan
Dalam kegiatan ada beberapa faktor pendidikan yang sanggup membentuk contoh interaksi atau saling mempengaruhi. Adapun pendidikan tersebut, mencakup :
1. Faktor Tujuan
Setiap kegiatan apapun bentuk dan jenisnya sadar atau tidak sadar selalu diharapkan kepada tujuan yang ingin dicapai. Bagaimanapun segala sesuatu atau perjuangan yang tidak mempunyai tujuan tidak akan mempunyai arti apa-apa, dengan demikian tujuan ialah faktor yang sangat menentukan. Secara singkat dikatakan bahwa tujuan pendidikan Nasional untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan membuatkan insan Indonesia seutuhnya. Fungsi tujuan bagi pendidikan sebagai diberikut:
a. Sebagai arah pendidikan
Tanpa adanya semacam antisipasi (pandangan ke depan) kepada tujuan, penyelrwenga akan banyak terjadi, demikian pula kegiatanpkegiatannya pun tidak akan efisien. Dalam hal ini tujuan akan pertanda arah dari suatu usaha. Sedangkan arah tadi pertanda jalan yang harus ditempuhdari situasi kini kepada situasi diberikutnya.
b. Tujuan sebagai titik akhir
Suatu perjuangan tentu saja mengalami permulaan serta mengalami pula akhirnya. Mungkin saja ada perjuangan yang terhenti dikarenakan seatu kegagalan mencapai tujuan, namun perjuangan itu belum bias dikatakan sudah berakhir. Pada umumnya, suatu perjuangan gres berakhir jikalau tujuan kesudahannya sudah tercapai.
c. Tujuan sebagai titik awal mencapai tujuan lain
Apabila tujuan ialah titik simpulan dari suatu usaha, maka dasar ini ialah titik tolaknya, dalam arti bahwa dasar tersebut ialah fundamen yang menjadi ganjal permulaan suatu usaha. melaluiataubersamaini demikian, antara dasar-dasr dan tujuanterbentanglah garis yang pertanda arah bergeraknya perjuangan tersebut, serta dasar dan tujuan pendidikan ialah satu kesatuan yang tak terpisahkan antara yang satu dengan yang lain.
d. Memdiberi nilai pada perjuangan yang dilakukan
Dalam konteks usaha-usaha yang dilakukan, adakala didapati tujuannya yang lebih luhur dan lebih mulia dibandingkan yang lainnya. Semua itu terlihat apabila berdasarkan nilai-nilai tertentu.
2. Faktor pendidik
Dalam hal ini kita sanggup membedakan pendidikan itu menjadi 2 kategori, yaitu:
a. Pendidik berdasarkan kodrati, yaitu orang bau tanah dan
b. Pendidik berdasarkan jabatan yaitu guru.
Pendidik yang bersifat kodrati dan sebagai orang bau tanah wajib pertama sekali mempersembahkan didikan kepada anaknya, selain asuhan, kasih akung, perhatian dan sebagainya. Sedangkan pendidikan berdasarkan jabatan, yaitu guru. Guru yaitu sebagai pendidik yang mendapatkan tanggung tanggapan dari tiga pihak yaitu orang tua, masyarakat dan Negara. Tanggung tanggapan dari orang bau tanah diterima guru atas kepercayaan yang bisa mempersembahkan pendidikan dan pengajaran dan diharapkan pula dari pribadi guru sanggup memancarkan sikap-sikap yang normatif baik, sebagai kelanjutan dari perilaku dan sifat orang bau tanah pada umumnya.
3. Faktor penerima didik
Adalah orang yang mendapatkan efek dari seseorang atau sekelompok orang yang menjalankan kegiatan pendidikan. Peserta didik sebagai insan yang belum cukup umur merasa tergantung kepada pendidikannya, penerima didik merasa bahwa ia mempunyai belum sempurnanya-belum sempurnanya tertentu, ia menyadari bahwa kemampuan masih sangat terbatas dibandingkan denga kemampuan pendidiknya.
4. Faktor alat pendidikan
Yang dimaksud dengan alat pendidikan yaitu sutu tindakan atau situasi yang sengaja diadakan untuk tercapainya suatu tujuan pendidikan tertentu. Alat pendidikan ialah faktor pendidikan yang sengaja dibentuk dan dipakai demi mencapai tujuan pendidikan yang diinginkan. Dalam konteks prespektif yang lebih dinamis, alat tersebut disamping sebagai perlengkapan, juga ialah pemmenolong dalam mempergampang terlaksanaanya tujuan pendidikan. Alat-alat pendidikan itu sendiri terdiri dari bermacam-macam, antara lain: eksekusi dan ganjaran, perintah dan larangna, celaan dan pujian, serta kebiasaan. Termasuk juga sebagai alat pendidikan diantaranya: keadaan gedung sekolah, keadaan perlengkapan sekolah, dan kedaan alat-alat dan fgasilitas-fasilitas lainnya. Oleh lantaran itu dalam menentukan alat pendidikan, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu: Tujuan yang ingin dicapai. Orang yang memakai alat. Untuk siapa alat itu digunakan. Efektifitas penerapan alat tersebut dengan tidak melahirkan imbas embel-embel yang merugikan
5. Faktor metode pendidikan
Agar interaksi sanggup berlangsung baik dan tercapai tujuan, maka disamping dibutuhkan pemilihan materi pendidikan yang tepat, perlu dipilih metode yang tepat pula. Metode yaitu cara memberikan materi untuk mencapai tujuan pendidikan.
6. Faktor lingkungan
Adalah yamg mencakup kondisi dan alam dunia yang dengan cara-cara tertentu mensugesti tingkah laku, pertumbuhan dan perkembangan manusia. Meskipoun lingkungan tidak bertanggung tanggapan terhadap kedewasaan anak didik, namun ialah faktor yang sangat menentukan yaitu pengaruhnya yang sangat besar terhadap anak didik, alasannya yaitu bagaimanapun anak tinggal dalam suatu lingkungan yang disadari atau tidak niscaya akan mensugesti anak. Pada dasarnya lingkungan mencakup beberapa aspek beberapa hal, yaitu:
a. Tempat (lingkungan fisik); keadaan iklim, keadaan tanah, keadaan alam.
b. Kebudayaan (lingkungan budaya); dengan warisan budaya tertentu bahasa, seni, ekonomi, ilmu pengetahuan, pandangan hidup, keagamaan.
c. Kelompok hidup bersama (lingkungan sosial atau masyarakat) keluarga, kelompok bermain, desa,dan perkumpulan.Dilihat dari segi anak didik, tampak bahwa anak didik secara tetap hidup di dalam lingkungan masyarakat tertentu kawasan mengalami pendidikan.
Menurut Ki Hajar Dewantara, limgkungan-lingkungan tersebut mencakup lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan organisasi pemuda, yang ia sebut dengan tri sentra pendidikan. Faktor-faktor pendidikan ialah banyak sekali unsur yang menunjang kedalam tujuan atau goal yang akan di capai dalam pendidikan. Unsur-unsur tersebut penting fungsinya lantaran sanggup menunjang dalam sebuah tujuan secara berkesinambungan dan sistematik..
7. Faktor Materi Pendidikan
Ini ialah suatu faktor berupa materi yang akan di ajarkan oleh pendidik dan diterima oleh penerima didik. Materi pendidikan diharapakan ialah suatu materi yang segar dan update selain itu juga harus simpel di cerna dan interaktif. Kaprikornus terdapat timbal balik antara pendidik dan penerima dalam melaksanakan pelajaran.
8. Faktor Lingkungan
Lingkungan juga ialah suatu faktor penting dalam menunjang keberhasilan sebuah tujuan pendidikan. Unsur lingkungan yang baik akan menunjang masukana dan proses berguru dengan positif sehingga sanggup merangsang minat berguru siswa dan materi pelajaran yang didiberikan sanggup terserap dan diterima dengan baik.
Faktor yang mensugesti pendidikan berdasarkan Hasbullah (2001) yaitu sebagai diberikut :
1. Ideologi
Semua insan dilahirkan ke dunia mempunyai hak yang sama khususnya hak untuk mendapatkan pendidikan dan peningkatan pengetahuan dan pendidikan.
2. Sosial Ekonomi
Semakin tinggi tingkat sosial ekonomi memungkinkan seseorang mencapai tingkat pendidikan yang lebih tinggi.
3. Sosial Budaya
Masih banyak orang bau tanah yang kurang menyadari akan pentingnya pendidikan formal bagi anak-anaknya.
4. Perkembangan IPTEK
Perkembangan IPTEK menuntut untuk selalu memperbaharui pengetahuan dan keterampilan semoga tidak kalah dengan negara maju.
5. Psikologi
Konseptual pendidikan ialah alat untuk membuatkan kepribadian individu semoga lebih bernilai.
C. HUBUNGAN TIMBAL BALIK ANTARA FAKTOR-FAKTOR PENDIDIKAN
1. Pengaruh Sekolah Terhadap Masyarakat
Dalam hal efek sekolah terhadap masyarakat intinya tergantung kepada luas tidaknya serta kualitas out put pendidikan (sekolah) itu sendiri. Semakin besar out put sekolah tersebut dengan disertai kualitas yang mantap, dalam artian bisa mencetak suber daya insan ( human resources) yang berkarakter, maka tentu saja pengaruhnya sangat positif bagi masyarakat. Sebaliknya meskipun forum pendidikan bisa mengeluarkan out putnya tapi dengan SDM yang rendah secara kualitas, itu juga jadi masalah, tidak saja bagi out put yang bersangkutan, tetapi besar lengan berkuasa juga bagi masyarakat. melaluiataubersamaini demikian, bila forum pendidikan dimaksud mempu melahirkan produk-produknya yang berkarakter, tentu saja hal ini ialah investasi bagi penyediaan SDM. Investasi ini sangat penting untuk pengembangkan dan kemajuan masyarakat, alasannya yaitu insan itu sendiri yaitu subjek setiapa perkembangan, perubahan dan kemajuan di dalam masyarakat.
a. Mencerdaskan kehidupan masyarakat, dengan pendidikan, kecerdasan anggota masyarakat sanggup tergapai untuk mengkader generasi yang siap menapaki masa depan dengan berbekal ilmu pengetahuan.
b. Membawa pembaruan dan perkembangan masyarakat .
c. Menghasilkan masyarakat yang siap pakai dan terbekali dalam lapangan pendidikan.
d. Menghasilkan masyarakat yang bersikap konstruktif sehingga tercipta integrasi sosial yang harmonis.
e. Mentransformasikan budaya sekolah untuk pengembangan budaya masyarakat .
2. Pengaruh Masyarakat Terhadap Sekolah
sepertiyang yang dikemukakan terlampau wacana keterkaitan masyarakat dengan pendidikan yaitu sangat erat dan saling mempengaruhi. Suatu kenyataan bagi setiap orang bahwa masyarakat yang baik, maju. Modern ,ialah masyarakat yang didalamnya ditemukan suatu tingkat pendidikan yang baik, maju dan modern pula., dalam wujud lembaga-lembaganya maupun jumlah dan tingkat pendidikan yang terdidik. melaluiataubersamaini perkataan lain, suatu masyarakat yang maju lantaran adanya penddika yang maju, baik dalam arti kualitatif maupun kuantitatif, pendidikan yang modern ditemuken dalam masyarakat yang modern pula. Sebaliknya masyarakata yang kurang memperhatikan pelatihan pendidikan, akan tetap terkebelakang, tidak spesialuntuk dari segi intelektual,tapi juga dari segi sosial kultural.
a. Identitas dan dinamikan masyarakat membawa perubahan terhadap orientasi dan tujuan pendidikan.
b. Realitas sosial buadaya masyarakat membawa perubahan dalam proses pendidikan.
c. Perubahan sosial akan membawa perubahan dalam materi pendidikan.
Ada Tiga Macam Kehidupan Kelurga Yang Sangat Berpengaruh Dalam Proses Belajar Pendidikan Di Sekolah.
a. Keluarga yang sadar akan pentingnya pendidikan bagi perkemkangan anak, orang bau tanah dari lingkungan keluarga yang demikian akan selalu mendorong demi kemajuan anak.
b. Keluarga yang hirau tak hirau terhadap pendidikan anak. Keluarga yang semacam ini tidak mengabaikan kiprah untuk mendorong atau melarang terhadap kegiatan yang dijalani anak.
c. Keluarga yang anti pati terhadap dampak dari keberadaan pendidikan di sekolah atau di masyarakat sekitarnya. Orang bau tanah dari keluaga yang semacam ini akan menghalangi dan menyikapi dengan kebencian terhadap kegiatan yang dilakukan oleh anaknya.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Proses pendidikan yang berlangsung selalu melibatkan beberapa unsur pendidikan antara lain ; subjek yang dibimbing (peserta didik), orang yang membimbing (pendidik), interaksi edukatif antara keduanya, tujuan pendidikan, kurikulim/materi pendidikan, alat dan materi pendidikan serta lingkungan pendidikan. Proses tersebut akan semakin ideal pelaksanaanya apabila proses tersebut selalu memperhatikan beberapa unsur antara lain; kognitif, afektif dan psikomotorik. Tanpa ketiganya proses pendidikan tidak mungkin akan berjalan dengan sempurna. Dari banyak sekali unsur diatas, ada unsur yang berjalan pribadi dengan pengalaman inderawi anak didik yang disebut dengan unsur empirik. Seperti adanya pengembangan diri, kreatifitas dan aplikasi ilmu. Yang sering kita kelompokkan dalam evaluasi afektif dan psikomotorik anak, setelah mereka didiberi ilmu secara kognitif (teori) saja.
Sekolah dan masyarakat mempunyai Pendidikan (sekolah) dan kehidupan masyarakat amat saling efek mensugesti dengan majemuk cara: Pendidikan di pengaruhi oleh keadaan masyarakat, antara lain keadaan sosial ekonominya: faktor kesentidakboleh sosial ekonomi akan mensugesti seni administrasi dalam perencanaan pendidikan.Pendidikan mensugesti kehidupan bermasyarakat dengan mempersembahkan ilmu pengetahuan, ketrampilan, pendidikan akal, budi pekerti dan kerohanian kepada anak didik atau generasi muda yang pribadi atau tidak pribadi menentukan jenis pekerjaannya di kemudian hari: profesinya akan menempatkan ia pada tingkat sosial ekonomi tertentu dan mensugesti perkembangan seterusnya.
Perlu diingat bahwa pendidikan bermaksud melayani kebutuhan masyarakat dalam arti menambah kemampuan masyarakat untuk sanggup bertahan dan membuatkan diri dalam tiruana aspek kehidupan. Karena itu materi yang disampaikan kepada anak didik harus sesuai dengan kebutuhan masyarakat di mana kelak mereka terjun. Selain itu tanpa adanya hubungan dengan masyarakat, sekolah tidak sanggup berkembang lantaran masyarakat juga memmenolong sekolah dalam mengatasi permasalahan-permasalahan dalam pendidikan.
B. Saran
melaluiataubersamaini adanya timbal balik dari masyarakat diharapkan sekolah bisa mengenban tugasnya dengan baik dalam mendidik penerima didiknya semoga penerima didik sesuai dengan apa yang diharapkan oleh tiruananya dan begitu pula dengan masyarakat diharapkan selalu menyalurka asprasinya untuk memmenolong sekolah semoga apapun problem yang menghambat pelaksanaan pendidikan sanggup dipecahkan bersama oleh keduanya. Oleh lantaran itu, antar sekolah dan masyarakat harus terus bekerja sama dalam problem pendidikan.
DAFTAR PUSTAKA
Achsin Syifaul Milah . Di susukan 21/10/13, 20.00.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tidak sanggup kita pungkiri lagi bahwa pendidikan (sekolah) dan masyarakat yaitu faktor pendidikan yang saling mempengaruhi. Keduanya mempunyai timbal balik yang tidak sanggup dipisahkan. Seorang anak didik setelah menerima pendidikan di keluarganya akan segera berlanjut untuk mencari ilmu di sekolah. Dalam lingkungan yang gres penerima didik didiberi banyak sekali macam ilmu pengetahuan yang berkhasiat bagi dirinya sendiri maupun orang lain. Sesudah itu ia akan beranjak ke lingkungan diberikutnya, yaitu masyarakat disinilah sebagai kawasan mengaplikasikan ilmu yang sudah didapat saat melaksanakan pendidikan di sekolah. Terkadang seorang anak didik tidak bisa diterima oleh masyarakat lantaran pendidikan yang didiberikan disekolah tidak sesuai dengan yang dibutuhkan masyarakat, sehingga penerima didik tersebut spesialuntuk bisa menjadi penonton tanpa terlibat secara pribadi dalam masyarakat. Tetapi saat pendidikan yang diterima di sekolah tepat sebagaimana yang butuhkan masyarakat, maka akan bermanfaa dalam masyarakat. Faktor pendidikan dan hubungan timbal balik pendidikan (formal) berperanan penting dalam mencetak generasi yang siap terjun ke tengah masyarakat. Sebagian masyarakat menganggap bahwa pendidikan mahal dan spesialuntuk menghabiskan uang Disinilah perlunya pendekatan dari pihak sekolah untuk mensosialisasikan pentingnya pendidikan bagi anak-anak. Perencanaan pendidikan yang baik akan menghasilkan output yang berkarakter.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang maka problem umum dalam penelitian ini yaitu apa saja faktor-faktor pendidikan dan hubungan timbal balik faktor-faktor pendidikan
C. Tujuan
Dari beberapa uraian di atas sanggup diambil beberapa tujuan dalam efek serta hubungan timbal balik antara sekolah dan masyarakat, sebagai diberikut:
1. Untuk mengetahui faktor-faktor pendidikan.
2. Untuk mengetahui hubungan serta efek timbal balik antara faktor pendidikan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pendidikan
Berdasarkan UU No. 20 Tahun 2003 wacana Sisdiknas, yakni: Pendidikan yaitu perjuangan sadar dan terpola untuk mewujudkan suasana berguru dan proses pembelajaran semoga penerima didik secara aktif membuatkan potensi dirinya untuk mempunyai kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, watak mulia, serta keterampilan yang diharapkan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Sedangkan berdasarkan John Dewey Pendidikan itu yaitu The General theory of education. John Dewey tidak membedakan filsafat pendidikan dengan teori pendidikan, alasannya yaitu itu ia menyampaikan pendidikan yaitu teori umum pendidikan. Ki Hajar Dewantara juga beropini bahwa, pendidikan yaitu tuntunan dalam hidup tumbuhnya anak-anak, adapun maksudnya pendidikan yaitu menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada belum dewasa itu semoga mereka sebagai insan dan sebagai anggota masyarakat dapatlah mencapai keselamatan dsan kebahagiaan yang setinggi-tingginya. Kaprikornus dalam makalah ini yang dimaksud dengan pendidikan yaitu perjuangan sadar dan terpola untuk mencapai tujuan pendidikan yang diharapkan.
B. Faktor-Faktor Pendidikan
Dalam kegiatan ada beberapa faktor pendidikan yang sanggup membentuk contoh interaksi atau saling mempengaruhi. Adapun pendidikan tersebut, mencakup :
1. Faktor Tujuan
Setiap kegiatan apapun bentuk dan jenisnya sadar atau tidak sadar selalu diharapkan kepada tujuan yang ingin dicapai. Bagaimanapun segala sesuatu atau perjuangan yang tidak mempunyai tujuan tidak akan mempunyai arti apa-apa, dengan demikian tujuan ialah faktor yang sangat menentukan. Secara singkat dikatakan bahwa tujuan pendidikan Nasional untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan membuatkan insan Indonesia seutuhnya. Fungsi tujuan bagi pendidikan sebagai diberikut:
a. Sebagai arah pendidikan
Tanpa adanya semacam antisipasi (pandangan ke depan) kepada tujuan, penyelrwenga akan banyak terjadi, demikian pula kegiatanpkegiatannya pun tidak akan efisien. Dalam hal ini tujuan akan pertanda arah dari suatu usaha. Sedangkan arah tadi pertanda jalan yang harus ditempuhdari situasi kini kepada situasi diberikutnya.
b. Tujuan sebagai titik akhir
Suatu perjuangan tentu saja mengalami permulaan serta mengalami pula akhirnya. Mungkin saja ada perjuangan yang terhenti dikarenakan seatu kegagalan mencapai tujuan, namun perjuangan itu belum bias dikatakan sudah berakhir. Pada umumnya, suatu perjuangan gres berakhir jikalau tujuan kesudahannya sudah tercapai.
c. Tujuan sebagai titik awal mencapai tujuan lain
Apabila tujuan ialah titik simpulan dari suatu usaha, maka dasar ini ialah titik tolaknya, dalam arti bahwa dasar tersebut ialah fundamen yang menjadi ganjal permulaan suatu usaha. melaluiataubersamaini demikian, antara dasar-dasr dan tujuanterbentanglah garis yang pertanda arah bergeraknya perjuangan tersebut, serta dasar dan tujuan pendidikan ialah satu kesatuan yang tak terpisahkan antara yang satu dengan yang lain.
d. Memdiberi nilai pada perjuangan yang dilakukan
Dalam konteks usaha-usaha yang dilakukan, adakala didapati tujuannya yang lebih luhur dan lebih mulia dibandingkan yang lainnya. Semua itu terlihat apabila berdasarkan nilai-nilai tertentu.
2. Faktor pendidik
Dalam hal ini kita sanggup membedakan pendidikan itu menjadi 2 kategori, yaitu:
a. Pendidik berdasarkan kodrati, yaitu orang bau tanah dan
b. Pendidik berdasarkan jabatan yaitu guru.
Pendidik yang bersifat kodrati dan sebagai orang bau tanah wajib pertama sekali mempersembahkan didikan kepada anaknya, selain asuhan, kasih akung, perhatian dan sebagainya. Sedangkan pendidikan berdasarkan jabatan, yaitu guru. Guru yaitu sebagai pendidik yang mendapatkan tanggung tanggapan dari tiga pihak yaitu orang tua, masyarakat dan Negara. Tanggung tanggapan dari orang bau tanah diterima guru atas kepercayaan yang bisa mempersembahkan pendidikan dan pengajaran dan diharapkan pula dari pribadi guru sanggup memancarkan sikap-sikap yang normatif baik, sebagai kelanjutan dari perilaku dan sifat orang bau tanah pada umumnya.
3. Faktor penerima didik
Adalah orang yang mendapatkan efek dari seseorang atau sekelompok orang yang menjalankan kegiatan pendidikan. Peserta didik sebagai insan yang belum cukup umur merasa tergantung kepada pendidikannya, penerima didik merasa bahwa ia mempunyai belum sempurnanya-belum sempurnanya tertentu, ia menyadari bahwa kemampuan masih sangat terbatas dibandingkan denga kemampuan pendidiknya.
4. Faktor alat pendidikan
Yang dimaksud dengan alat pendidikan yaitu sutu tindakan atau situasi yang sengaja diadakan untuk tercapainya suatu tujuan pendidikan tertentu. Alat pendidikan ialah faktor pendidikan yang sengaja dibentuk dan dipakai demi mencapai tujuan pendidikan yang diinginkan. Dalam konteks prespektif yang lebih dinamis, alat tersebut disamping sebagai perlengkapan, juga ialah pemmenolong dalam mempergampang terlaksanaanya tujuan pendidikan. Alat-alat pendidikan itu sendiri terdiri dari bermacam-macam, antara lain: eksekusi dan ganjaran, perintah dan larangna, celaan dan pujian, serta kebiasaan. Termasuk juga sebagai alat pendidikan diantaranya: keadaan gedung sekolah, keadaan perlengkapan sekolah, dan kedaan alat-alat dan fgasilitas-fasilitas lainnya. Oleh lantaran itu dalam menentukan alat pendidikan, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu: Tujuan yang ingin dicapai. Orang yang memakai alat. Untuk siapa alat itu digunakan. Efektifitas penerapan alat tersebut dengan tidak melahirkan imbas embel-embel yang merugikan
5. Faktor metode pendidikan
Agar interaksi sanggup berlangsung baik dan tercapai tujuan, maka disamping dibutuhkan pemilihan materi pendidikan yang tepat, perlu dipilih metode yang tepat pula. Metode yaitu cara memberikan materi untuk mencapai tujuan pendidikan.
6. Faktor lingkungan
Adalah yamg mencakup kondisi dan alam dunia yang dengan cara-cara tertentu mensugesti tingkah laku, pertumbuhan dan perkembangan manusia. Meskipoun lingkungan tidak bertanggung tanggapan terhadap kedewasaan anak didik, namun ialah faktor yang sangat menentukan yaitu pengaruhnya yang sangat besar terhadap anak didik, alasannya yaitu bagaimanapun anak tinggal dalam suatu lingkungan yang disadari atau tidak niscaya akan mensugesti anak. Pada dasarnya lingkungan mencakup beberapa aspek beberapa hal, yaitu:
a. Tempat (lingkungan fisik); keadaan iklim, keadaan tanah, keadaan alam.
b. Kebudayaan (lingkungan budaya); dengan warisan budaya tertentu bahasa, seni, ekonomi, ilmu pengetahuan, pandangan hidup, keagamaan.
c. Kelompok hidup bersama (lingkungan sosial atau masyarakat) keluarga, kelompok bermain, desa,dan perkumpulan.Dilihat dari segi anak didik, tampak bahwa anak didik secara tetap hidup di dalam lingkungan masyarakat tertentu kawasan mengalami pendidikan.
Menurut Ki Hajar Dewantara, limgkungan-lingkungan tersebut mencakup lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan organisasi pemuda, yang ia sebut dengan tri sentra pendidikan. Faktor-faktor pendidikan ialah banyak sekali unsur yang menunjang kedalam tujuan atau goal yang akan di capai dalam pendidikan. Unsur-unsur tersebut penting fungsinya lantaran sanggup menunjang dalam sebuah tujuan secara berkesinambungan dan sistematik..
7. Faktor Materi Pendidikan
Ini ialah suatu faktor berupa materi yang akan di ajarkan oleh pendidik dan diterima oleh penerima didik. Materi pendidikan diharapakan ialah suatu materi yang segar dan update selain itu juga harus simpel di cerna dan interaktif. Kaprikornus terdapat timbal balik antara pendidik dan penerima dalam melaksanakan pelajaran.
8. Faktor Lingkungan
Lingkungan juga ialah suatu faktor penting dalam menunjang keberhasilan sebuah tujuan pendidikan. Unsur lingkungan yang baik akan menunjang masukana dan proses berguru dengan positif sehingga sanggup merangsang minat berguru siswa dan materi pelajaran yang didiberikan sanggup terserap dan diterima dengan baik.
Faktor yang mensugesti pendidikan berdasarkan Hasbullah (2001) yaitu sebagai diberikut :
1. Ideologi
Semua insan dilahirkan ke dunia mempunyai hak yang sama khususnya hak untuk mendapatkan pendidikan dan peningkatan pengetahuan dan pendidikan.
2. Sosial Ekonomi
Semakin tinggi tingkat sosial ekonomi memungkinkan seseorang mencapai tingkat pendidikan yang lebih tinggi.
3. Sosial Budaya
Masih banyak orang bau tanah yang kurang menyadari akan pentingnya pendidikan formal bagi anak-anaknya.
4. Perkembangan IPTEK
Perkembangan IPTEK menuntut untuk selalu memperbaharui pengetahuan dan keterampilan semoga tidak kalah dengan negara maju.
5. Psikologi
Konseptual pendidikan ialah alat untuk membuatkan kepribadian individu semoga lebih bernilai.
C. HUBUNGAN TIMBAL BALIK ANTARA FAKTOR-FAKTOR PENDIDIKAN
1. Pengaruh Sekolah Terhadap Masyarakat
Dalam hal efek sekolah terhadap masyarakat intinya tergantung kepada luas tidaknya serta kualitas out put pendidikan (sekolah) itu sendiri. Semakin besar out put sekolah tersebut dengan disertai kualitas yang mantap, dalam artian bisa mencetak suber daya insan ( human resources) yang berkarakter, maka tentu saja pengaruhnya sangat positif bagi masyarakat. Sebaliknya meskipun forum pendidikan bisa mengeluarkan out putnya tapi dengan SDM yang rendah secara kualitas, itu juga jadi masalah, tidak saja bagi out put yang bersangkutan, tetapi besar lengan berkuasa juga bagi masyarakat. melaluiataubersamaini demikian, bila forum pendidikan dimaksud mempu melahirkan produk-produknya yang berkarakter, tentu saja hal ini ialah investasi bagi penyediaan SDM. Investasi ini sangat penting untuk pengembangkan dan kemajuan masyarakat, alasannya yaitu insan itu sendiri yaitu subjek setiapa perkembangan, perubahan dan kemajuan di dalam masyarakat.
a. Mencerdaskan kehidupan masyarakat, dengan pendidikan, kecerdasan anggota masyarakat sanggup tergapai untuk mengkader generasi yang siap menapaki masa depan dengan berbekal ilmu pengetahuan.
b. Membawa pembaruan dan perkembangan masyarakat .
c. Menghasilkan masyarakat yang siap pakai dan terbekali dalam lapangan pendidikan.
d. Menghasilkan masyarakat yang bersikap konstruktif sehingga tercipta integrasi sosial yang harmonis.
e. Mentransformasikan budaya sekolah untuk pengembangan budaya masyarakat .
2. Pengaruh Masyarakat Terhadap Sekolah
sepertiyang yang dikemukakan terlampau wacana keterkaitan masyarakat dengan pendidikan yaitu sangat erat dan saling mempengaruhi. Suatu kenyataan bagi setiap orang bahwa masyarakat yang baik, maju. Modern ,ialah masyarakat yang didalamnya ditemukan suatu tingkat pendidikan yang baik, maju dan modern pula., dalam wujud lembaga-lembaganya maupun jumlah dan tingkat pendidikan yang terdidik. melaluiataubersamaini perkataan lain, suatu masyarakat yang maju lantaran adanya penddika yang maju, baik dalam arti kualitatif maupun kuantitatif, pendidikan yang modern ditemuken dalam masyarakat yang modern pula. Sebaliknya masyarakata yang kurang memperhatikan pelatihan pendidikan, akan tetap terkebelakang, tidak spesialuntuk dari segi intelektual,tapi juga dari segi sosial kultural.
a. Identitas dan dinamikan masyarakat membawa perubahan terhadap orientasi dan tujuan pendidikan.
b. Realitas sosial buadaya masyarakat membawa perubahan dalam proses pendidikan.
c. Perubahan sosial akan membawa perubahan dalam materi pendidikan.
Ada Tiga Macam Kehidupan Kelurga Yang Sangat Berpengaruh Dalam Proses Belajar Pendidikan Di Sekolah.
a. Keluarga yang sadar akan pentingnya pendidikan bagi perkemkangan anak, orang bau tanah dari lingkungan keluarga yang demikian akan selalu mendorong demi kemajuan anak.
b. Keluarga yang hirau tak hirau terhadap pendidikan anak. Keluarga yang semacam ini tidak mengabaikan kiprah untuk mendorong atau melarang terhadap kegiatan yang dijalani anak.
c. Keluarga yang anti pati terhadap dampak dari keberadaan pendidikan di sekolah atau di masyarakat sekitarnya. Orang bau tanah dari keluaga yang semacam ini akan menghalangi dan menyikapi dengan kebencian terhadap kegiatan yang dilakukan oleh anaknya.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Proses pendidikan yang berlangsung selalu melibatkan beberapa unsur pendidikan antara lain ; subjek yang dibimbing (peserta didik), orang yang membimbing (pendidik), interaksi edukatif antara keduanya, tujuan pendidikan, kurikulim/materi pendidikan, alat dan materi pendidikan serta lingkungan pendidikan. Proses tersebut akan semakin ideal pelaksanaanya apabila proses tersebut selalu memperhatikan beberapa unsur antara lain; kognitif, afektif dan psikomotorik. Tanpa ketiganya proses pendidikan tidak mungkin akan berjalan dengan sempurna. Dari banyak sekali unsur diatas, ada unsur yang berjalan pribadi dengan pengalaman inderawi anak didik yang disebut dengan unsur empirik. Seperti adanya pengembangan diri, kreatifitas dan aplikasi ilmu. Yang sering kita kelompokkan dalam evaluasi afektif dan psikomotorik anak, setelah mereka didiberi ilmu secara kognitif (teori) saja.
Sekolah dan masyarakat mempunyai Pendidikan (sekolah) dan kehidupan masyarakat amat saling efek mensugesti dengan majemuk cara: Pendidikan di pengaruhi oleh keadaan masyarakat, antara lain keadaan sosial ekonominya: faktor kesentidakboleh sosial ekonomi akan mensugesti seni administrasi dalam perencanaan pendidikan.Pendidikan mensugesti kehidupan bermasyarakat dengan mempersembahkan ilmu pengetahuan, ketrampilan, pendidikan akal, budi pekerti dan kerohanian kepada anak didik atau generasi muda yang pribadi atau tidak pribadi menentukan jenis pekerjaannya di kemudian hari: profesinya akan menempatkan ia pada tingkat sosial ekonomi tertentu dan mensugesti perkembangan seterusnya.
Perlu diingat bahwa pendidikan bermaksud melayani kebutuhan masyarakat dalam arti menambah kemampuan masyarakat untuk sanggup bertahan dan membuatkan diri dalam tiruana aspek kehidupan. Karena itu materi yang disampaikan kepada anak didik harus sesuai dengan kebutuhan masyarakat di mana kelak mereka terjun. Selain itu tanpa adanya hubungan dengan masyarakat, sekolah tidak sanggup berkembang lantaran masyarakat juga memmenolong sekolah dalam mengatasi permasalahan-permasalahan dalam pendidikan.
B. Saran
melaluiataubersamaini adanya timbal balik dari masyarakat diharapkan sekolah bisa mengenban tugasnya dengan baik dalam mendidik penerima didiknya semoga penerima didik sesuai dengan apa yang diharapkan oleh tiruananya dan begitu pula dengan masyarakat diharapkan selalu menyalurka asprasinya untuk memmenolong sekolah semoga apapun problem yang menghambat pelaksanaan pendidikan sanggup dipecahkan bersama oleh keduanya. Oleh lantaran itu, antar sekolah dan masyarakat harus terus bekerja sama dalam problem pendidikan.
DAFTAR PUSTAKA
Achsin Syifaul Milah https://duniainformasisemasa367.blogspot.com//search?q=bangga-jadi-guru11.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tidak sanggup kita pungkiri lagi bahwa pendidikan (sekolah) dan masyarakat yaitu faktor pendidikan yang saling mempengaruhi. Keduanya mempunyai timbal balik yang tidak sanggup dipisahkan. Seorang anak didik setelah menerima pendidikan di keluarganya akan segera berlanjut untuk mencari ilmu di sekolah. Dalam lingkungan yang gres penerima didik didiberi banyak sekali macam ilmu pengetahuan yang berkhasiat bagi dirinya sendiri maupun orang lain. Sesudah itu ia akan beranjak ke lingkungan diberikutnya, yaitu masyarakat disinilah sebagai kawasan mengaplikasikan ilmu yang sudah didapat saat melaksanakan pendidikan di sekolah. Terkadang seorang anak didik tidak bisa diterima oleh masyarakat lantaran pendidikan yang didiberikan disekolah tidak sesuai dengan yang dibutuhkan masyarakat, sehingga penerima didik tersebut spesialuntuk bisa menjadi penonton tanpa terlibat secara pribadi dalam masyarakat. Tetapi saat pendidikan yang diterima di sekolah tepat sebagaimana yang butuhkan masyarakat, maka akan bermanfaa dalam masyarakat. Faktor pendidikan dan hubungan timbal balik pendidikan (formal) berperanan penting dalam mencetak generasi yang siap terjun ke tengah masyarakat. Sebagian masyarakat menganggap bahwa pendidikan mahal dan spesialuntuk menghabiskan uang Disinilah perlunya pendekatan dari pihak sekolah untuk mensosialisasikan pentingnya pendidikan bagi anak-anak. Perencanaan pendidikan yang baik akan menghasilkan output yang berkarakter.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang maka problem umum dalam penelitian ini yaitu apa saja faktor-faktor pendidikan dan hubungan timbal balik faktor-faktor pendidikan
C. Tujuan
Dari beberapa uraian di atas sanggup diambil beberapa tujuan dalam efek serta hubungan timbal balik antara sekolah dan masyarakat, sebagai diberikut:
1. Untuk mengetahui faktor-faktor pendidikan.
2. Untuk mengetahui hubungan serta efek timbal balik antara faktor pendidikan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pendidikan
Berdasarkan UU No. 20 Tahun 2003 wacana Sisdiknas, yakni: Pendidikan yaitu perjuangan sadar dan terpola untuk mewujudkan suasana berguru dan proses pembelajaran semoga penerima didik secara aktif membuatkan potensi dirinya untuk mempunyai kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, watak mulia, serta keterampilan yang diharapkan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Sedangkan berdasarkan John Dewey Pendidikan itu yaitu The General theory of education. John Dewey tidak membedakan filsafat pendidikan dengan teori pendidikan, alasannya yaitu itu ia menyampaikan pendidikan yaitu teori umum pendidikan. Ki Hajar Dewantara juga beropini bahwa, pendidikan yaitu tuntunan dalam hidup tumbuhnya anak-anak, adapun maksudnya pendidikan yaitu menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada belum dewasa itu semoga mereka sebagai insan dan sebagai anggota masyarakat dapatlah mencapai keselamatan dsan kebahagiaan yang setinggi-tingginya. Kaprikornus dalam makalah ini yang dimaksud dengan pendidikan yaitu perjuangan sadar dan terpola untuk mencapai tujuan pendidikan yang diharapkan.
B. Faktor-Faktor Pendidikan
Dalam kegiatan ada beberapa faktor pendidikan yang sanggup membentuk contoh interaksi atau saling mempengaruhi. Adapun pendidikan tersebut, mencakup :
1. Faktor Tujuan
Setiap kegiatan apapun bentuk dan jenisnya sadar atau tidak sadar selalu diharapkan kepada tujuan yang ingin dicapai. Bagaimanapun segala sesuatu atau perjuangan yang tidak mempunyai tujuan tidak akan mempunyai arti apa-apa, dengan demikian tujuan ialah faktor yang sangat menentukan. Secara singkat dikatakan bahwa tujuan pendidikan Nasional untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan membuatkan insan Indonesia seutuhnya. Fungsi tujuan bagi pendidikan sebagai diberikut:
a. Sebagai arah pendidikan
Tanpa adanya semacam antisipasi (pandangan ke depan) kepada tujuan, penyelrwenga akan banyak terjadi, demikian pula kegiatanpkegiatannya pun tidak akan efisien. Dalam hal ini tujuan akan pertanda arah dari suatu usaha. Sedangkan arah tadi pertanda jalan yang harus ditempuhdari situasi kini kepada situasi diberikutnya.
b. Tujuan sebagai titik akhir
Suatu perjuangan tentu saja mengalami permulaan serta mengalami pula akhirnya. Mungkin saja ada perjuangan yang terhenti dikarenakan seatu kegagalan mencapai tujuan, namun perjuangan itu belum bias dikatakan sudah berakhir. Pada umumnya, suatu perjuangan gres berakhir jikalau tujuan kesudahannya sudah tercapai.
c. Tujuan sebagai titik awal mencapai tujuan lain
Apabila tujuan ialah titik simpulan dari suatu usaha, maka dasar ini ialah titik tolaknya, dalam arti bahwa dasar tersebut ialah fundamen yang menjadi ganjal permulaan suatu usaha. melaluiataubersamaini demikian, antara dasar-dasr dan tujuanterbentanglah garis yang pertanda arah bergeraknya perjuangan tersebut, serta dasar dan tujuan pendidikan ialah satu kesatuan yang tak terpisahkan antara yang satu dengan yang lain.
d. Memdiberi nilai pada perjuangan yang dilakukan
Dalam konteks usaha-usaha yang dilakukan, adakala didapati tujuannya yang lebih luhur dan lebih mulia dibandingkan yang lainnya. Semua itu terlihat apabila berdasarkan nilai-nilai tertentu.
2. Faktor pendidik
Dalam hal ini kita sanggup membedakan pendidikan itu menjadi 2 kategori, yaitu:
a. Pendidik berdasarkan kodrati, yaitu orang bau tanah dan
b. Pendidik berdasarkan jabatan yaitu guru.
Pendidik yang bersifat kodrati dan sebagai orang bau tanah wajib pertama sekali mempersembahkan didikan kepada anaknya, selain asuhan, kasih akung, perhatian dan sebagainya. Sedangkan pendidikan berdasarkan jabatan, yaitu guru. Guru yaitu sebagai pendidik yang mendapatkan tanggung tanggapan dari tiga pihak yaitu orang tua, masyarakat dan Negara. Tanggung tanggapan dari orang bau tanah diterima guru atas kepercayaan yang bisa mempersembahkan pendidikan dan pengajaran dan diharapkan pula dari pribadi guru sanggup memancarkan sikap-sikap yang normatif baik, sebagai kelanjutan dari perilaku dan sifat orang bau tanah pada umumnya.
3. Faktor penerima didik
Adalah orang yang mendapatkan efek dari seseorang atau sekelompok orang yang menjalankan kegiatan pendidikan. Peserta didik sebagai insan yang belum cukup umur merasa tergantung kepada pendidikannya, penerima didik merasa bahwa ia mempunyai belum sempurnanya-belum sempurnanya tertentu, ia menyadari bahwa kemampuan masih sangat terbatas dibandingkan denga kemampuan pendidiknya.
4. Faktor alat pendidikan
Yang dimaksud dengan alat pendidikan yaitu sutu tindakan atau situasi yang sengaja diadakan untuk tercapainya suatu tujuan pendidikan tertentu. Alat pendidikan ialah faktor pendidikan yang sengaja dibentuk dan dipakai demi mencapai tujuan pendidikan yang diinginkan. Dalam konteks prespektif yang lebih dinamis, alat tersebut disamping sebagai perlengkapan, juga ialah pemmenolong dalam mempergampang terlaksanaanya tujuan pendidikan. Alat-alat pendidikan itu sendiri terdiri dari bermacam-macam, antara lain: eksekusi dan ganjaran, perintah dan larangna, celaan dan pujian, serta kebiasaan. Termasuk juga sebagai alat pendidikan diantaranya: keadaan gedung sekolah, keadaan perlengkapan sekolah, dan kedaan alat-alat dan fgasilitas-fasilitas lainnya. Oleh lantaran itu dalam menentukan alat pendidikan, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu: Tujuan yang ingin dicapai. Orang yang memakai alat. Untuk siapa alat itu digunakan. Efektifitas penerapan alat tersebut dengan tidak melahirkan imbas embel-embel yang merugikan
5. Faktor metode pendidikan
Agar interaksi sanggup berlangsung baik dan tercapai tujuan, maka disamping dibutuhkan pemilihan materi pendidikan yang tepat, perlu dipilih metode yang tepat pula. Metode yaitu cara memberikan materi untuk mencapai tujuan pendidikan.
6. Faktor lingkungan
Adalah yamg mencakup kondisi dan alam dunia yang dengan cara-cara tertentu mensugesti tingkah laku, pertumbuhan dan perkembangan manusia. Meskipoun lingkungan tidak bertanggung tanggapan terhadap kedewasaan anak didik, namun ialah faktor yang sangat menentukan yaitu pengaruhnya yang sangat besar terhadap anak didik, alasannya yaitu bagaimanapun anak tinggal dalam suatu lingkungan yang disadari atau tidak niscaya akan mensugesti anak. Pada dasarnya lingkungan mencakup beberapa aspek beberapa hal, yaitu:
a. Tempat (lingkungan fisik); keadaan iklim, keadaan tanah, keadaan alam.
b. Kebudayaan (lingkungan budaya); dengan warisan budaya tertentu bahasa, seni, ekonomi, ilmu pengetahuan, pandangan hidup, keagamaan.
c. Kelompok hidup bersama (lingkungan sosial atau masyarakat) keluarga, kelompok bermain, desa,dan perkumpulan.Dilihat dari segi anak didik, tampak bahwa anak didik secara tetap hidup di dalam lingkungan masyarakat tertentu kawasan mengalami pendidikan.
Menurut Ki Hajar Dewantara, limgkungan-lingkungan tersebut mencakup lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan organisasi pemuda, yang ia sebut dengan tri sentra pendidikan. Faktor-faktor pendidikan ialah banyak sekali unsur yang menunjang kedalam tujuan atau goal yang akan di capai dalam pendidikan. Unsur-unsur tersebut penting fungsinya lantaran sanggup menunjang dalam sebuah tujuan secara berkesinambungan dan sistematik..
7. Faktor Materi Pendidikan
Ini ialah suatu faktor berupa materi yang akan di ajarkan oleh pendidik dan diterima oleh penerima didik. Materi pendidikan diharapakan ialah suatu materi yang segar dan update selain itu juga harus simpel di cerna dan interaktif. Kaprikornus terdapat timbal balik antara pendidik dan penerima dalam melaksanakan pelajaran.
8. Faktor Lingkungan
Lingkungan juga ialah suatu faktor penting dalam menunjang keberhasilan sebuah tujuan pendidikan. Unsur lingkungan yang baik akan menunjang masukana dan proses berguru dengan positif sehingga sanggup merangsang minat berguru siswa dan materi pelajaran yang didiberikan sanggup terserap dan diterima dengan baik.
Faktor yang mensugesti pendidikan berdasarkan Hasbullah (2001) yaitu sebagai diberikut :
1. Ideologi
Semua insan dilahirkan ke dunia mempunyai hak yang sama khususnya hak untuk mendapatkan pendidikan dan peningkatan pengetahuan dan pendidikan.
2. Sosial Ekonomi
Semakin tinggi tingkat sosial ekonomi memungkinkan seseorang mencapai tingkat pendidikan yang lebih tinggi.
3. Sosial Budaya
Masih banyak orang bau tanah yang kurang menyadari akan pentingnya pendidikan formal bagi anak-anaknya.
4. Perkembangan IPTEK
Perkembangan IPTEK menuntut untuk selalu memperbaharui pengetahuan dan keterampilan semoga tidak kalah dengan negara maju.
5. Psikologi
Konseptual pendidikan ialah alat untuk membuatkan kepribadian individu semoga lebih bernilai.
C. HUBUNGAN TIMBAL BALIK ANTARA FAKTOR-FAKTOR PENDIDIKAN
1. Pengaruh Sekolah Terhadap Masyarakat
Dalam hal efek sekolah terhadap masyarakat intinya tergantung kepada luas tidaknya serta kualitas out put pendidikan (sekolah) itu sendiri. Semakin besar out put sekolah tersebut dengan disertai kualitas yang mantap, dalam artian bisa mencetak suber daya insan ( human resources) yang berkarakter, maka tentu saja pengaruhnya sangat positif bagi masyarakat. Sebaliknya meskipun forum pendidikan bisa mengeluarkan out putnya tapi dengan SDM yang rendah secara kualitas, itu juga jadi masalah, tidak saja bagi out put yang bersangkutan, tetapi besar lengan berkuasa juga bagi masyarakat. melaluiataubersamaini demikian, bila forum pendidikan dimaksud mempu melahirkan produk-produknya yang berkarakter, tentu saja hal ini ialah investasi bagi penyediaan SDM. Investasi ini sangat penting untuk pengembangkan dan kemajuan masyarakat, alasannya yaitu insan itu sendiri yaitu subjek setiapa perkembangan, perubahan dan kemajuan di dalam masyarakat.
a. Mencerdaskan kehidupan masyarakat, dengan pendidikan, kecerdasan anggota masyarakat sanggup tergapai untuk mengkader generasi yang siap menapaki masa depan dengan berbekal ilmu pengetahuan.
b. Membawa pembaruan dan perkembangan masyarakat .
c. Menghasilkan masyarakat yang siap pakai dan terbekali dalam lapangan pendidikan.
d. Menghasilkan masyarakat yang bersikap konstruktif sehingga tercipta integrasi sosial yang harmonis.
e. Mentransformasikan budaya sekolah untuk pengembangan budaya masyarakat .
2. Pengaruh Masyarakat Terhadap Sekolah
sepertiyang yang dikemukakan terlampau wacana keterkaitan masyarakat dengan pendidikan yaitu sangat erat dan saling mempengaruhi. Suatu kenyataan bagi setiap orang bahwa masyarakat yang baik, maju. Modern ,ialah masyarakat yang didalamnya ditemukan suatu tingkat pendidikan yang baik, maju dan modern pula., dalam wujud lembaga-lembaganya maupun jumlah dan tingkat pendidikan yang terdidik. melaluiataubersamaini perkataan lain, suatu masyarakat yang maju lantaran adanya penddika yang maju, baik dalam arti kualitatif maupun kuantitatif, pendidikan yang modern ditemuken dalam masyarakat yang modern pula. Sebaliknya masyarakata yang kurang memperhatikan pelatihan pendidikan, akan tetap terkebelakang, tidak spesialuntuk dari segi intelektual,tapi juga dari segi sosial kultural.
a. Identitas dan dinamikan masyarakat membawa perubahan terhadap orientasi dan tujuan pendidikan.
b. Realitas sosial buadaya masyarakat membawa perubahan dalam proses pendidikan.
c. Perubahan sosial akan membawa perubahan dalam materi pendidikan.
Ada Tiga Macam Kehidupan Kelurga Yang Sangat Berpengaruh Dalam Proses Belajar Pendidikan Di Sekolah.
a. Keluarga yang sadar akan pentingnya pendidikan bagi perkemkangan anak, orang bau tanah dari lingkungan keluarga yang demikian akan selalu mendorong demi kemajuan anak.
b. Keluarga yang hirau tak hirau terhadap pendidikan anak. Keluarga yang semacam ini tidak mengabaikan kiprah untuk mendorong atau melarang terhadap kegiatan yang dijalani anak.
c. Keluarga yang anti pati terhadap dampak dari keberadaan pendidikan di sekolah atau di masyarakat sekitarnya. Orang bau tanah dari keluaga yang semacam ini akan menghalangi dan menyikapi dengan kebencian terhadap kegiatan yang dilakukan oleh anaknya.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Proses pendidikan yang berlangsung selalu melibatkan beberapa unsur pendidikan antara lain ; subjek yang dibimbing (peserta didik), orang yang membimbing (pendidik), interaksi edukatif antara keduanya, tujuan pendidikan, kurikulim/materi pendidikan, alat dan materi pendidikan serta lingkungan pendidikan. Proses tersebut akan semakin ideal pelaksanaanya apabila proses tersebut selalu memperhatikan beberapa unsur antara lain; kognitif, afektif dan psikomotorik. Tanpa ketiganya proses pendidikan tidak mungkin akan berjalan dengan sempurna. Dari banyak sekali unsur diatas, ada unsur yang berjalan pribadi dengan pengalaman inderawi anak didik yang disebut dengan unsur empirik. Seperti adanya pengembangan diri, kreatifitas dan aplikasi ilmu. Yang sering kita kelompokkan dalam evaluasi afektif dan psikomotorik anak, setelah mereka didiberi ilmu secara kognitif (teori) saja.
Sekolah dan masyarakat mempunyai Pendidikan (sekolah) dan kehidupan masyarakat amat saling efek mensugesti dengan majemuk cara: Pendidikan di pengaruhi oleh keadaan masyarakat, antara lain keadaan sosial ekonominya: faktor kesentidakboleh sosial ekonomi akan mensugesti seni administrasi dalam perencanaan pendidikan.Pendidikan mensugesti kehidupan bermasyarakat dengan mempersembahkan ilmu pengetahuan, ketrampilan, pendidikan akal, budi pekerti dan kerohanian kepada anak didik atau generasi muda yang pribadi atau tidak pribadi menentukan jenis pekerjaannya di kemudian hari: profesinya akan menempatkan ia pada tingkat sosial ekonomi tertentu dan mensugesti perkembangan seterusnya.
Perlu diingat bahwa pendidikan bermaksud melayani kebutuhan masyarakat dalam arti menambah kemampuan masyarakat untuk sanggup bertahan dan membuatkan diri dalam tiruana aspek kehidupan. Karena itu materi yang disampaikan kepada anak didik harus sesuai dengan kebutuhan masyarakat di mana kelak mereka terjun. Selain itu tanpa adanya hubungan dengan masyarakat, sekolah tidak sanggup berkembang lantaran masyarakat juga memmenolong sekolah dalam mengatasi permasalahan-permasalahan dalam pendidikan.
B. Saran
melaluiataubersamaini adanya timbal balik dari masyarakat diharapkan sekolah bisa mengenban tugasnya dengan baik dalam mendidik penerima didiknya semoga penerima didik sesuai dengan apa yang diharapkan oleh tiruananya dan begitu pula dengan masyarakat diharapkan selalu menyalurka asprasinya untuk memmenolong sekolah semoga apapun problem yang menghambat pelaksanaan pendidikan sanggup dipecahkan bersama oleh keduanya. Oleh lantaran itu, antar sekolah dan masyarakat harus terus bekerja sama dalam problem pendidikan.
DAFTAR PUSTAKA
Achsin Syifaul Milah . Di susukan 19/10/13, 20.40.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tidak sanggup kita pungkiri lagi bahwa pendidikan (sekolah) dan masyarakat yaitu faktor pendidikan yang saling mempengaruhi. Keduanya mempunyai timbal balik yang tidak sanggup dipisahkan. Seorang anak didik setelah menerima pendidikan di keluarganya akan segera berlanjut untuk mencari ilmu di sekolah. Dalam lingkungan yang gres penerima didik didiberi banyak sekali macam ilmu pengetahuan yang berkhasiat bagi dirinya sendiri maupun orang lain. Sesudah itu ia akan beranjak ke lingkungan diberikutnya, yaitu masyarakat disinilah sebagai kawasan mengaplikasikan ilmu yang sudah didapat saat melaksanakan pendidikan di sekolah. Terkadang seorang anak didik tidak bisa diterima oleh masyarakat lantaran pendidikan yang didiberikan disekolah tidak sesuai dengan yang dibutuhkan masyarakat, sehingga penerima didik tersebut spesialuntuk bisa menjadi penonton tanpa terlibat secara pribadi dalam masyarakat. Tetapi saat pendidikan yang diterima di sekolah tepat sebagaimana yang butuhkan masyarakat, maka akan bermanfaa dalam masyarakat. Faktor pendidikan dan hubungan timbal balik pendidikan (formal) berperanan penting dalam mencetak generasi yang siap terjun ke tengah masyarakat. Sebagian masyarakat menganggap bahwa pendidikan mahal dan spesialuntuk menghabiskan uang Disinilah perlunya pendekatan dari pihak sekolah untuk mensosialisasikan pentingnya pendidikan bagi anak-anak. Perencanaan pendidikan yang baik akan menghasilkan output yang berkarakter.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang maka problem umum dalam penelitian ini yaitu apa saja faktor-faktor pendidikan dan hubungan timbal balik faktor-faktor pendidikan
C. Tujuan
Dari beberapa uraian di atas sanggup diambil beberapa tujuan dalam efek serta hubungan timbal balik antara sekolah dan masyarakat, sebagai diberikut:
1. Untuk mengetahui faktor-faktor pendidikan.
2. Untuk mengetahui hubungan serta efek timbal balik antara faktor pendidikan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pendidikan
Berdasarkan UU No. 20 Tahun 2003 wacana Sisdiknas, yakni: Pendidikan yaitu perjuangan sadar dan terpola untuk mewujudkan suasana berguru dan proses pembelajaran semoga penerima didik secara aktif membuatkan potensi dirinya untuk mempunyai kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, watak mulia, serta keterampilan yang diharapkan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Sedangkan berdasarkan John Dewey Pendidikan itu yaitu The General theory of education. John Dewey tidak membedakan filsafat pendidikan dengan teori pendidikan, alasannya yaitu itu ia menyampaikan pendidikan yaitu teori umum pendidikan. Ki Hajar Dewantara juga beropini bahwa, pendidikan yaitu tuntunan dalam hidup tumbuhnya anak-anak, adapun maksudnya pendidikan yaitu menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada belum dewasa itu semoga mereka sebagai insan dan sebagai anggota masyarakat dapatlah mencapai keselamatan dsan kebahagiaan yang setinggi-tingginya. Kaprikornus dalam makalah ini yang dimaksud dengan pendidikan yaitu perjuangan sadar dan terpola untuk mencapai tujuan pendidikan yang diharapkan.
B. Faktor-Faktor Pendidikan
Dalam kegiatan ada beberapa faktor pendidikan yang sanggup membentuk contoh interaksi atau saling mempengaruhi. Adapun pendidikan tersebut, mencakup :
1. Faktor Tujuan
Setiap kegiatan apapun bentuk dan jenisnya sadar atau tidak sadar selalu diharapkan kepada tujuan yang ingin dicapai. Bagaimanapun segala sesuatu atau perjuangan yang tidak mempunyai tujuan tidak akan mempunyai arti apa-apa, dengan demikian tujuan ialah faktor yang sangat menentukan. Secara singkat dikatakan bahwa tujuan pendidikan Nasional untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan membuatkan insan Indonesia seutuhnya. Fungsi tujuan bagi pendidikan sebagai diberikut:
a. Sebagai arah pendidikan
Tanpa adanya semacam antisipasi (pandangan ke depan) kepada tujuan, penyelrwenga akan banyak terjadi, demikian pula kegiatanpkegiatannya pun tidak akan efisien. Dalam hal ini tujuan akan pertanda arah dari suatu usaha. Sedangkan arah tadi pertanda jalan yang harus ditempuhdari situasi kini kepada situasi diberikutnya.
b. Tujuan sebagai titik akhir
Suatu perjuangan tentu saja mengalami permulaan serta mengalami pula akhirnya. Mungkin saja ada perjuangan yang terhenti dikarenakan seatu kegagalan mencapai tujuan, namun perjuangan itu belum bias dikatakan sudah berakhir. Pada umumnya, suatu perjuangan gres berakhir jikalau tujuan kesudahannya sudah tercapai.
c. Tujuan sebagai titik awal mencapai tujuan lain
Apabila tujuan ialah titik simpulan dari suatu usaha, maka dasar ini ialah titik tolaknya, dalam arti bahwa dasar tersebut ialah fundamen yang menjadi ganjal permulaan suatu usaha. melaluiataubersamaini demikian, antara dasar-dasr dan tujuanterbentanglah garis yang pertanda arah bergeraknya perjuangan tersebut, serta dasar dan tujuan pendidikan ialah satu kesatuan yang tak terpisahkan antara yang satu dengan yang lain.
d. Memdiberi nilai pada perjuangan yang dilakukan
Dalam konteks usaha-usaha yang dilakukan, adakala didapati tujuannya yang lebih luhur dan lebih mulia dibandingkan yang lainnya. Semua itu terlihat apabila berdasarkan nilai-nilai tertentu.
2. Faktor pendidik
Dalam hal ini kita sanggup membedakan pendidikan itu menjadi 2 kategori, yaitu:
a. Pendidik berdasarkan kodrati, yaitu orang bau tanah dan
b. Pendidik berdasarkan jabatan yaitu guru.
Pendidik yang bersifat kodrati dan sebagai orang bau tanah wajib pertama sekali mempersembahkan didikan kepada anaknya, selain asuhan, kasih akung, perhatian dan sebagainya. Sedangkan pendidikan berdasarkan jabatan, yaitu guru. Guru yaitu sebagai pendidik yang mendapatkan tanggung tanggapan dari tiga pihak yaitu orang tua, masyarakat dan Negara. Tanggung tanggapan dari orang bau tanah diterima guru atas kepercayaan yang bisa mempersembahkan pendidikan dan pengajaran dan diharapkan pula dari pribadi guru sanggup memancarkan sikap-sikap yang normatif baik, sebagai kelanjutan dari perilaku dan sifat orang bau tanah pada umumnya.
3. Faktor penerima didik
Adalah orang yang mendapatkan efek dari seseorang atau sekelompok orang yang menjalankan kegiatan pendidikan. Peserta didik sebagai insan yang belum cukup umur merasa tergantung kepada pendidikannya, penerima didik merasa bahwa ia mempunyai belum sempurnanya-belum sempurnanya tertentu, ia menyadari bahwa kemampuan masih sangat terbatas dibandingkan denga kemampuan pendidiknya.
4. Faktor alat pendidikan
Yang dimaksud dengan alat pendidikan yaitu sutu tindakan atau situasi yang sengaja diadakan untuk tercapainya suatu tujuan pendidikan tertentu. Alat pendidikan ialah faktor pendidikan yang sengaja dibentuk dan dipakai demi mencapai tujuan pendidikan yang diinginkan. Dalam konteks prespektif yang lebih dinamis, alat tersebut disamping sebagai perlengkapan, juga ialah pemmenolong dalam mempergampang terlaksanaanya tujuan pendidikan. Alat-alat pendidikan itu sendiri terdiri dari bermacam-macam, antara lain: eksekusi dan ganjaran, perintah dan larangna, celaan dan pujian, serta kebiasaan. Termasuk juga sebagai alat pendidikan diantaranya: keadaan gedung sekolah, keadaan perlengkapan sekolah, dan kedaan alat-alat dan fgasilitas-fasilitas lainnya. Oleh lantaran itu dalam menentukan alat pendidikan, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu: Tujuan yang ingin dicapai. Orang yang memakai alat. Untuk siapa alat itu digunakan. Efektifitas penerapan alat tersebut dengan tidak melahirkan imbas embel-embel yang merugikan
5. Faktor metode pendidikan
Agar interaksi sanggup berlangsung baik dan tercapai tujuan, maka disamping dibutuhkan pemilihan materi pendidikan yang tepat, perlu dipilih metode yang tepat pula. Metode yaitu cara memberikan materi untuk mencapai tujuan pendidikan.
6. Faktor lingkungan
Adalah yamg mencakup kondisi dan alam dunia yang dengan cara-cara tertentu mensugesti tingkah laku, pertumbuhan dan perkembangan manusia. Meskipoun lingkungan tidak bertanggung tanggapan terhadap kedewasaan anak didik, namun ialah faktor yang sangat menentukan yaitu pengaruhnya yang sangat besar terhadap anak didik, alasannya yaitu bagaimanapun anak tinggal dalam suatu lingkungan yang disadari atau tidak niscaya akan mensugesti anak. Pada dasarnya lingkungan mencakup beberapa aspek beberapa hal, yaitu:
a. Tempat (lingkungan fisik); keadaan iklim, keadaan tanah, keadaan alam.
b. Kebudayaan (lingkungan budaya); dengan warisan budaya tertentu bahasa, seni, ekonomi, ilmu pengetahuan, pandangan hidup, keagamaan.
c. Kelompok hidup bersama (lingkungan sosial atau masyarakat) keluarga, kelompok bermain, desa,dan perkumpulan.Dilihat dari segi anak didik, tampak bahwa anak didik secara tetap hidup di dalam lingkungan masyarakat tertentu kawasan mengalami pendidikan.
Menurut Ki Hajar Dewantara, limgkungan-lingkungan tersebut mencakup lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan organisasi pemuda, yang ia sebut dengan tri sentra pendidikan. Faktor-faktor pendidikan ialah banyak sekali unsur yang menunjang kedalam tujuan atau goal yang akan di capai dalam pendidikan. Unsur-unsur tersebut penting fungsinya lantaran sanggup menunjang dalam sebuah tujuan secara berkesinambungan dan sistematik..
7. Faktor Materi Pendidikan
Ini ialah suatu faktor berupa materi yang akan di ajarkan oleh pendidik dan diterima oleh penerima didik. Materi pendidikan diharapakan ialah suatu materi yang segar dan update selain itu juga harus simpel di cerna dan interaktif. Kaprikornus terdapat timbal balik antara pendidik dan penerima dalam melaksanakan pelajaran.
8. Faktor Lingkungan
Lingkungan juga ialah suatu faktor penting dalam menunjang keberhasilan sebuah tujuan pendidikan. Unsur lingkungan yang baik akan menunjang masukana dan proses berguru dengan positif sehingga sanggup merangsang minat berguru siswa dan materi pelajaran yang didiberikan sanggup terserap dan diterima dengan baik.
Faktor yang mensugesti pendidikan berdasarkan Hasbullah (2001) yaitu sebagai diberikut :
1. Ideologi
Semua insan dilahirkan ke dunia mempunyai hak yang sama khususnya hak untuk mendapatkan pendidikan dan peningkatan pengetahuan dan pendidikan.
2. Sosial Ekonomi
Semakin tinggi tingkat sosial ekonomi memungkinkan seseorang mencapai tingkat pendidikan yang lebih tinggi.
3. Sosial Budaya
Masih banyak orang bau tanah yang kurang menyadari akan pentingnya pendidikan formal bagi anak-anaknya.
4. Perkembangan IPTEK
Perkembangan IPTEK menuntut untuk selalu memperbaharui pengetahuan dan keterampilan semoga tidak kalah dengan negara maju.
5. Psikologi
Konseptual pendidikan ialah alat untuk membuatkan kepribadian individu semoga lebih bernilai.
C. HUBUNGAN TIMBAL BALIK ANTARA FAKTOR-FAKTOR PENDIDIKAN
1. Pengaruh Sekolah Terhadap Masyarakat
Dalam hal efek sekolah terhadap masyarakat intinya tergantung kepada luas tidaknya serta kualitas out put pendidikan (sekolah) itu sendiri. Semakin besar out put sekolah tersebut dengan disertai kualitas yang mantap, dalam artian bisa mencetak suber daya insan ( human resources) yang berkarakter, maka tentu saja pengaruhnya sangat positif bagi masyarakat. Sebaliknya meskipun forum pendidikan bisa mengeluarkan out putnya tapi dengan SDM yang rendah secara kualitas, itu juga jadi masalah, tidak saja bagi out put yang bersangkutan, tetapi besar lengan berkuasa juga bagi masyarakat. melaluiataubersamaini demikian, bila forum pendidikan dimaksud mempu melahirkan produk-produknya yang berkarakter, tentu saja hal ini ialah investasi bagi penyediaan SDM. Investasi ini sangat penting untuk pengembangkan dan kemajuan masyarakat, alasannya yaitu insan itu sendiri yaitu subjek setiapa perkembangan, perubahan dan kemajuan di dalam masyarakat.
a. Mencerdaskan kehidupan masyarakat, dengan pendidikan, kecerdasan anggota masyarakat sanggup tergapai untuk mengkader generasi yang siap menapaki masa depan dengan berbekal ilmu pengetahuan.
b. Membawa pembaruan dan perkembangan masyarakat .
c. Menghasilkan masyarakat yang siap pakai dan terbekali dalam lapangan pendidikan.
d. Menghasilkan masyarakat yang bersikap konstruktif sehingga tercipta integrasi sosial yang harmonis.
e. Mentransformasikan budaya sekolah untuk pengembangan budaya masyarakat .
2. Pengaruh Masyarakat Terhadap Sekolah
sepertiyang yang dikemukakan terlampau wacana keterkaitan masyarakat dengan pendidikan yaitu sangat erat dan saling mempengaruhi. Suatu kenyataan bagi setiap orang bahwa masyarakat yang baik, maju. Modern ,ialah masyarakat yang didalamnya ditemukan suatu tingkat pendidikan yang baik, maju dan modern pula., dalam wujud lembaga-lembaganya maupun jumlah dan tingkat pendidikan yang terdidik. melaluiataubersamaini perkataan lain, suatu masyarakat yang maju lantaran adanya penddika yang maju, baik dalam arti kualitatif maupun kuantitatif, pendidikan yang modern ditemuken dalam masyarakat yang modern pula. Sebaliknya masyarakata yang kurang memperhatikan pelatihan pendidikan, akan tetap terkebelakang, tidak spesialuntuk dari segi intelektual,tapi juga dari segi sosial kultural.
a. Identitas dan dinamikan masyarakat membawa perubahan terhadap orientasi dan tujuan pendidikan.
b. Realitas sosial buadaya masyarakat membawa perubahan dalam proses pendidikan.
c. Perubahan sosial akan membawa perubahan dalam materi pendidikan.
Ada Tiga Macam Kehidupan Kelurga Yang Sangat Berpengaruh Dalam Proses Belajar Pendidikan Di Sekolah.
a. Keluarga yang sadar akan pentingnya pendidikan bagi perkemkangan anak, orang bau tanah dari lingkungan keluarga yang demikian akan selalu mendorong demi kemajuan anak.
b. Keluarga yang hirau tak hirau terhadap pendidikan anak. Keluarga yang semacam ini tidak mengabaikan kiprah untuk mendorong atau melarang terhadap kegiatan yang dijalani anak.
c. Keluarga yang anti pati terhadap dampak dari keberadaan pendidikan di sekolah atau di masyarakat sekitarnya. Orang bau tanah dari keluaga yang semacam ini akan menghalangi dan menyikapi dengan kebencian terhadap kegiatan yang dilakukan oleh anaknya.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Proses pendidikan yang berlangsung selalu melibatkan beberapa unsur pendidikan antara lain ; subjek yang dibimbing (peserta didik), orang yang membimbing (pendidik), interaksi edukatif antara keduanya, tujuan pendidikan, kurikulim/materi pendidikan, alat dan materi pendidikan serta lingkungan pendidikan. Proses tersebut akan semakin ideal pelaksanaanya apabila proses tersebut selalu memperhatikan beberapa unsur antara lain; kognitif, afektif dan psikomotorik. Tanpa ketiganya proses pendidikan tidak mungkin akan berjalan dengan sempurna. Dari banyak sekali unsur diatas, ada unsur yang berjalan pribadi dengan pengalaman inderawi anak didik yang disebut dengan unsur empirik. Seperti adanya pengembangan diri, kreatifitas dan aplikasi ilmu. Yang sering kita kelompokkan dalam evaluasi afektif dan psikomotorik anak, setelah mereka didiberi ilmu secara kognitif (teori) saja.
Sekolah dan masyarakat mempunyai Pendidikan (sekolah) dan kehidupan masyarakat amat saling efek mensugesti dengan majemuk cara: Pendidikan di pengaruhi oleh keadaan masyarakat, antara lain keadaan sosial ekonominya: faktor kesentidakboleh sosial ekonomi akan mensugesti seni administrasi dalam perencanaan pendidikan.Pendidikan mensugesti kehidupan bermasyarakat dengan mempersembahkan ilmu pengetahuan, ketrampilan, pendidikan akal, budi pekerti dan kerohanian kepada anak didik atau generasi muda yang pribadi atau tidak pribadi menentukan jenis pekerjaannya di kemudian hari: profesinya akan menempatkan ia pada tingkat sosial ekonomi tertentu dan mensugesti perkembangan seterusnya.
Perlu diingat bahwa pendidikan bermaksud melayani kebutuhan masyarakat dalam arti menambah kemampuan masyarakat untuk sanggup bertahan dan membuatkan diri dalam tiruana aspek kehidupan. Karena itu materi yang disampaikan kepada anak didik harus sesuai dengan kebutuhan masyarakat di mana kelak mereka terjun. Selain itu tanpa adanya hubungan dengan masyarakat, sekolah tidak sanggup berkembang lantaran masyarakat juga memmenolong sekolah dalam mengatasi permasalahan-permasalahan dalam pendidikan.
B. Saran
melaluiataubersamaini adanya timbal balik dari masyarakat diharapkan sekolah bisa mengenban tugasnya dengan baik dalam mendidik penerima didiknya semoga penerima didik sesuai dengan apa yang diharapkan oleh tiruananya dan begitu pula dengan masyarakat diharapkan selalu menyalurka asprasinya untuk memmenolong sekolah semoga apapun problem yang menghambat pelaksanaan pendidikan sanggup dipecahkan bersama oleh keduanya. Oleh lantaran itu, antar sekolah dan masyarakat harus terus bekerja sama dalam problem pendidikan.
DAFTAR PUSTAKA
Achsin Syifaul Milah https://duniainformasisemasa367.blogspot.com//search?q=bangga-jadi-guru11.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tidak sanggup kita pungkiri lagi bahwa pendidikan (sekolah) dan masyarakat yaitu faktor pendidikan yang saling mempengaruhi. Keduanya mempunyai timbal balik yang tidak sanggup dipisahkan. Seorang anak didik setelah menerima pendidikan di keluarganya akan segera berlanjut untuk mencari ilmu di sekolah. Dalam lingkungan yang gres penerima didik didiberi banyak sekali macam ilmu pengetahuan yang berkhasiat bagi dirinya sendiri maupun orang lain. Sesudah itu ia akan beranjak ke lingkungan diberikutnya, yaitu masyarakat disinilah sebagai kawasan mengaplikasikan ilmu yang sudah didapat saat melaksanakan pendidikan di sekolah. Terkadang seorang anak didik tidak bisa diterima oleh masyarakat lantaran pendidikan yang didiberikan disekolah tidak sesuai dengan yang dibutuhkan masyarakat, sehingga penerima didik tersebut spesialuntuk bisa menjadi penonton tanpa terlibat secara pribadi dalam masyarakat. Tetapi saat pendidikan yang diterima di sekolah tepat sebagaimana yang butuhkan masyarakat, maka akan bermanfaa dalam masyarakat. Faktor pendidikan dan hubungan timbal balik pendidikan (formal) berperanan penting dalam mencetak generasi yang siap terjun ke tengah masyarakat. Sebagian masyarakat menganggap bahwa pendidikan mahal dan spesialuntuk menghabiskan uang Disinilah perlunya pendekatan dari pihak sekolah untuk mensosialisasikan pentingnya pendidikan bagi anak-anak. Perencanaan pendidikan yang baik akan menghasilkan output yang berkarakter.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang maka problem umum dalam penelitian ini yaitu apa saja faktor-faktor pendidikan dan hubungan timbal balik faktor-faktor pendidikan
C. Tujuan
Dari beberapa uraian di atas sanggup diambil beberapa tujuan dalam efek serta hubungan timbal balik antara sekolah dan masyarakat, sebagai diberikut:
1. Untuk mengetahui faktor-faktor pendidikan.
2. Untuk mengetahui hubungan serta efek timbal balik antara faktor pendidikan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pendidikan
Berdasarkan UU No. 20 Tahun 2003 wacana Sisdiknas, yakni: Pendidikan yaitu perjuangan sadar dan terpola untuk mewujudkan suasana berguru dan proses pembelajaran semoga penerima didik secara aktif membuatkan potensi dirinya untuk mempunyai kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, watak mulia, serta keterampilan yang diharapkan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Sedangkan berdasarkan John Dewey Pendidikan itu yaitu The General theory of education. John Dewey tidak membedakan filsafat pendidikan dengan teori pendidikan, alasannya yaitu itu ia menyampaikan pendidikan yaitu teori umum pendidikan. Ki Hajar Dewantara juga beropini bahwa, pendidikan yaitu tuntunan dalam hidup tumbuhnya anak-anak, adapun maksudnya pendidikan yaitu menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada belum dewasa itu semoga mereka sebagai insan dan sebagai anggota masyarakat dapatlah mencapai keselamatan dsan kebahagiaan yang setinggi-tingginya. Kaprikornus dalam makalah ini yang dimaksud dengan pendidikan yaitu perjuangan sadar dan terpola untuk mencapai tujuan pendidikan yang diharapkan.
B. Faktor-Faktor Pendidikan
Dalam kegiatan ada beberapa faktor pendidikan yang sanggup membentuk contoh interaksi atau saling mempengaruhi. Adapun pendidikan tersebut, mencakup :
1. Faktor Tujuan
Setiap kegiatan apapun bentuk dan jenisnya sadar atau tidak sadar selalu diharapkan kepada tujuan yang ingin dicapai. Bagaimanapun segala sesuatu atau perjuangan yang tidak mempunyai tujuan tidak akan mempunyai arti apa-apa, dengan demikian tujuan ialah faktor yang sangat menentukan. Secara singkat dikatakan bahwa tujuan pendidikan Nasional untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan membuatkan insan Indonesia seutuhnya. Fungsi tujuan bagi pendidikan sebagai diberikut:
a. Sebagai arah pendidikan
Tanpa adanya semacam antisipasi (pandangan ke depan) kepada tujuan, penyelrwenga akan banyak terjadi, demikian pula kegiatanpkegiatannya pun tidak akan efisien. Dalam hal ini tujuan akan pertanda arah dari suatu usaha. Sedangkan arah tadi pertanda jalan yang harus ditempuhdari situasi kini kepada situasi diberikutnya.
b. Tujuan sebagai titik akhir
Suatu perjuangan tentu saja mengalami permulaan serta mengalami pula akhirnya. Mungkin saja ada perjuangan yang terhenti dikarenakan seatu kegagalan mencapai tujuan, namun perjuangan itu belum bias dikatakan sudah berakhir. Pada umumnya, suatu perjuangan gres berakhir jikalau tujuan kesudahannya sudah tercapai.
c. Tujuan sebagai titik awal mencapai tujuan lain
Apabila tujuan ialah titik simpulan dari suatu usaha, maka dasar ini ialah titik tolaknya, dalam arti bahwa dasar tersebut ialah fundamen yang menjadi ganjal permulaan suatu usaha. melaluiataubersamaini demikian, antara dasar-dasr dan tujuanterbentanglah garis yang pertanda arah bergeraknya perjuangan tersebut, serta dasar dan tujuan pendidikan ialah satu kesatuan yang tak terpisahkan antara yang satu dengan yang lain.
d. Memdiberi nilai pada perjuangan yang dilakukan
Dalam konteks usaha-usaha yang dilakukan, adakala didapati tujuannya yang lebih luhur dan lebih mulia dibandingkan yang lainnya. Semua itu terlihat apabila berdasarkan nilai-nilai tertentu.
2. Faktor pendidik
Dalam hal ini kita sanggup membedakan pendidikan itu menjadi 2 kategori, yaitu:
a. Pendidik berdasarkan kodrati, yaitu orang bau tanah dan
b. Pendidik berdasarkan jabatan yaitu guru.
Pendidik yang bersifat kodrati dan sebagai orang bau tanah wajib pertama sekali mempersembahkan didikan kepada anaknya, selain asuhan, kasih akung, perhatian dan sebagainya. Sedangkan pendidikan berdasarkan jabatan, yaitu guru. Guru yaitu sebagai pendidik yang mendapatkan tanggung tanggapan dari tiga pihak yaitu orang tua, masyarakat dan Negara. Tanggung tanggapan dari orang bau tanah diterima guru atas kepercayaan yang bisa mempersembahkan pendidikan dan pengajaran dan diharapkan pula dari pribadi guru sanggup memancarkan sikap-sikap yang normatif baik, sebagai kelanjutan dari perilaku dan sifat orang bau tanah pada umumnya.
3. Faktor penerima didik
Adalah orang yang mendapatkan efek dari seseorang atau sekelompok orang yang menjalankan kegiatan pendidikan. Peserta didik sebagai insan yang belum cukup umur merasa tergantung kepada pendidikannya, penerima didik merasa bahwa ia mempunyai belum sempurnanya-belum sempurnanya tertentu, ia menyadari bahwa kemampuan masih sangat terbatas dibandingkan denga kemampuan pendidiknya.
4. Faktor alat pendidikan
Yang dimaksud dengan alat pendidikan yaitu sutu tindakan atau situasi yang sengaja diadakan untuk tercapainya suatu tujuan pendidikan tertentu. Alat pendidikan ialah faktor pendidikan yang sengaja dibentuk dan dipakai demi mencapai tujuan pendidikan yang diinginkan. Dalam konteks prespektif yang lebih dinamis, alat tersebut disamping sebagai perlengkapan, juga ialah pemmenolong dalam mempergampang terlaksanaanya tujuan pendidikan. Alat-alat pendidikan itu sendiri terdiri dari bermacam-macam, antara lain: eksekusi dan ganjaran, perintah dan larangna, celaan dan pujian, serta kebiasaan. Termasuk juga sebagai alat pendidikan diantaranya: keadaan gedung sekolah, keadaan perlengkapan sekolah, dan kedaan alat-alat dan fgasilitas-fasilitas lainnya. Oleh lantaran itu dalam menentukan alat pendidikan, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu: Tujuan yang ingin dicapai. Orang yang memakai alat. Untuk siapa alat itu digunakan. Efektifitas penerapan alat tersebut dengan tidak melahirkan imbas embel-embel yang merugikan
5. Faktor metode pendidikan
Agar interaksi sanggup berlangsung baik dan tercapai tujuan, maka disamping dibutuhkan pemilihan materi pendidikan yang tepat, perlu dipilih metode yang tepat pula. Metode yaitu cara memberikan materi untuk mencapai tujuan pendidikan.
6. Faktor lingkungan
Adalah yamg mencakup kondisi dan alam dunia yang dengan cara-cara tertentu mensugesti tingkah laku, pertumbuhan dan perkembangan manusia. Meskipoun lingkungan tidak bertanggung tanggapan terhadap kedewasaan anak didik, namun ialah faktor yang sangat menentukan yaitu pengaruhnya yang sangat besar terhadap anak didik, alasannya yaitu bagaimanapun anak tinggal dalam suatu lingkungan yang disadari atau tidak niscaya akan mensugesti anak. Pada dasarnya lingkungan mencakup beberapa aspek beberapa hal, yaitu:
a. Tempat (lingkungan fisik); keadaan iklim, keadaan tanah, keadaan alam.
b. Kebudayaan (lingkungan budaya); dengan warisan budaya tertentu bahasa, seni, ekonomi, ilmu pengetahuan, pandangan hidup, keagamaan.
c. Kelompok hidup bersama (lingkungan sosial atau masyarakat) keluarga, kelompok bermain, desa,dan perkumpulan.Dilihat dari segi anak didik, tampak bahwa anak didik secara tetap hidup di dalam lingkungan masyarakat tertentu kawasan mengalami pendidikan.
Menurut Ki Hajar Dewantara, limgkungan-lingkungan tersebut mencakup lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan organisasi pemuda, yang ia sebut dengan tri sentra pendidikan. Faktor-faktor pendidikan ialah banyak sekali unsur yang menunjang kedalam tujuan atau goal yang akan di capai dalam pendidikan. Unsur-unsur tersebut penting fungsinya lantaran sanggup menunjang dalam sebuah tujuan secara berkesinambungan dan sistematik..
7. Faktor Materi Pendidikan
Ini ialah suatu faktor berupa materi yang akan di ajarkan oleh pendidik dan diterima oleh penerima didik. Materi pendidikan diharapakan ialah suatu materi yang segar dan update selain itu juga harus simpel di cerna dan interaktif. Kaprikornus terdapat timbal balik antara pendidik dan penerima dalam melaksanakan pelajaran.
8. Faktor Lingkungan
Lingkungan juga ialah suatu faktor penting dalam menunjang keberhasilan sebuah tujuan pendidikan. Unsur lingkungan yang baik akan menunjang masukana dan proses berguru dengan positif sehingga sanggup merangsang minat berguru siswa dan materi pelajaran yang didiberikan sanggup terserap dan diterima dengan baik.
Faktor yang mensugesti pendidikan berdasarkan Hasbullah (2001) yaitu sebagai diberikut :
1. Ideologi
Semua insan dilahirkan ke dunia mempunyai hak yang sama khususnya hak untuk mendapatkan pendidikan dan peningkatan pengetahuan dan pendidikan.
2. Sosial Ekonomi
Semakin tinggi tingkat sosial ekonomi memungkinkan seseorang mencapai tingkat pendidikan yang lebih tinggi.
3. Sosial Budaya
Masih banyak orang bau tanah yang kurang menyadari akan pentingnya pendidikan formal bagi anak-anaknya.
4. Perkembangan IPTEK
Perkembangan IPTEK menuntut untuk selalu memperbaharui pengetahuan dan keterampilan semoga tidak kalah dengan negara maju.
5. Psikologi
Konseptual pendidikan ialah alat untuk membuatkan kepribadian individu semoga lebih bernilai.
C. HUBUNGAN TIMBAL BALIK ANTARA FAKTOR-FAKTOR PENDIDIKAN
1. Pengaruh Sekolah Terhadap Masyarakat
Dalam hal efek sekolah terhadap masyarakat intinya tergantung kepada luas tidaknya serta kualitas out put pendidikan (sekolah) itu sendiri. Semakin besar out put sekolah tersebut dengan disertai kualitas yang mantap, dalam artian bisa mencetak suber daya insan ( human resources) yang berkarakter, maka tentu saja pengaruhnya sangat positif bagi masyarakat. Sebaliknya meskipun forum pendidikan bisa mengeluarkan out putnya tapi dengan SDM yang rendah secara kualitas, itu juga jadi masalah, tidak saja bagi out put yang bersangkutan, tetapi besar lengan berkuasa juga bagi masyarakat. melaluiataubersamaini demikian, bila forum pendidikan dimaksud mempu melahirkan produk-produknya yang berkarakter, tentu saja hal ini ialah investasi bagi penyediaan SDM. Investasi ini sangat penting untuk pengembangkan dan kemajuan masyarakat, alasannya yaitu insan itu sendiri yaitu subjek setiapa perkembangan, perubahan dan kemajuan di dalam masyarakat.
a. Mencerdaskan kehidupan masyarakat, dengan pendidikan, kecerdasan anggota masyarakat sanggup tergapai untuk mengkader generasi yang siap menapaki masa depan dengan berbekal ilmu pengetahuan.
b. Membawa pembaruan dan perkembangan masyarakat .
c. Menghasilkan masyarakat yang siap pakai dan terbekali dalam lapangan pendidikan.
d. Menghasilkan masyarakat yang bersikap konstruktif sehingga tercipta integrasi sosial yang harmonis.
e. Mentransformasikan budaya sekolah untuk pengembangan budaya masyarakat .
2. Pengaruh Masyarakat Terhadap Sekolah
sepertiyang yang dikemukakan terlampau wacana keterkaitan masyarakat dengan pendidikan yaitu sangat erat dan saling mempengaruhi. Suatu kenyataan bagi setiap orang bahwa masyarakat yang baik, maju. Modern ,ialah masyarakat yang didalamnya ditemukan suatu tingkat pendidikan yang baik, maju dan modern pula., dalam wujud lembaga-lembaganya maupun jumlah dan tingkat pendidikan yang terdidik. melaluiataubersamaini perkataan lain, suatu masyarakat yang maju lantaran adanya penddika yang maju, baik dalam arti kualitatif maupun kuantitatif, pendidikan yang modern ditemuken dalam masyarakat yang modern pula. Sebaliknya masyarakata yang kurang memperhatikan pelatihan pendidikan, akan tetap terkebelakang, tidak spesialuntuk dari segi intelektual,tapi juga dari segi sosial kultural.
a. Identitas dan dinamikan masyarakat membawa perubahan terhadap orientasi dan tujuan pendidikan.
b. Realitas sosial buadaya masyarakat membawa perubahan dalam proses pendidikan.
c. Perubahan sosial akan membawa perubahan dalam materi pendidikan.
Ada Tiga Macam Kehidupan Kelurga Yang Sangat Berpengaruh Dalam Proses Belajar Pendidikan Di Sekolah.
a. Keluarga yang sadar akan pentingnya pendidikan bagi perkemkangan anak, orang bau tanah dari lingkungan keluarga yang demikian akan selalu mendorong demi kemajuan anak.
b. Keluarga yang hirau tak hirau terhadap pendidikan anak. Keluarga yang semacam ini tidak mengabaikan kiprah untuk mendorong atau melarang terhadap kegiatan yang dijalani anak.
c. Keluarga yang anti pati terhadap dampak dari keberadaan pendidikan di sekolah atau di masyarakat sekitarnya. Orang bau tanah dari keluaga yang semacam ini akan menghalangi dan menyikapi dengan kebencian terhadap kegiatan yang dilakukan oleh anaknya.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Proses pendidikan yang berlangsung selalu melibatkan beberapa unsur pendidikan antara lain ; subjek yang dibimbing (peserta didik), orang yang membimbing (pendidik), interaksi edukatif antara keduanya, tujuan pendidikan, kurikulim/materi pendidikan, alat dan materi pendidikan serta lingkungan pendidikan. Proses tersebut akan semakin ideal pelaksanaanya apabila proses tersebut selalu memperhatikan beberapa unsur antara lain; kognitif, afektif dan psikomotorik. Tanpa ketiganya proses pendidikan tidak mungkin akan berjalan dengan sempurna. Dari banyak sekali unsur diatas, ada unsur yang berjalan pribadi dengan pengalaman inderawi anak didik yang disebut dengan unsur empirik. Seperti adanya pengembangan diri, kreatifitas dan aplikasi ilmu. Yang sering kita kelompokkan dalam evaluasi afektif dan psikomotorik anak, setelah mereka didiberi ilmu secara kognitif (teori) saja.
Sekolah dan masyarakat mempunyai Pendidikan (sekolah) dan kehidupan masyarakat amat saling efek mensugesti dengan majemuk cara: Pendidikan di pengaruhi oleh keadaan masyarakat, antara lain keadaan sosial ekonominya: faktor kesentidakboleh sosial ekonomi akan mensugesti seni administrasi dalam perencanaan pendidikan.Pendidikan mensugesti kehidupan bermasyarakat dengan mempersembahkan ilmu pengetahuan, ketrampilan, pendidikan akal, budi pekerti dan kerohanian kepada anak didik atau generasi muda yang pribadi atau tidak pribadi menentukan jenis pekerjaannya di kemudian hari: profesinya akan menempatkan ia pada tingkat sosial ekonomi tertentu dan mensugesti perkembangan seterusnya.
Perlu diingat bahwa pendidikan bermaksud melayani kebutuhan masyarakat dalam arti menambah kemampuan masyarakat untuk sanggup bertahan dan membuatkan diri dalam tiruana aspek kehidupan. Karena itu materi yang disampaikan kepada anak didik harus sesuai dengan kebutuhan masyarakat di mana kelak mereka terjun. Selain itu tanpa adanya hubungan dengan masyarakat, sekolah tidak sanggup berkembang lantaran masyarakat juga memmenolong sekolah dalam mengatasi permasalahan-permasalahan dalam pendidikan.
B. Saran
melaluiataubersamaini adanya timbal balik dari masyarakat diharapkan sekolah bisa mengenban tugasnya dengan baik dalam mendidik penerima didiknya semoga penerima didik sesuai dengan apa yang diharapkan oleh tiruananya dan begitu pula dengan masyarakat diharapkan selalu menyalurka asprasinya untuk memmenolong sekolah semoga apapun problem yang menghambat pelaksanaan pendidikan sanggup dipecahkan bersama oleh keduanya. Oleh lantaran itu, antar sekolah dan masyarakat harus terus bekerja sama dalam problem pendidikan.
DAFTAR PUSTAKA
Achsin Syifaul Milah Di susukan 20/10/13, 21.00.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tidak sanggup kita pungkiri lagi bahwa pendidikan (sekolah) dan masyarakat yaitu faktor pendidikan yang saling mempengaruhi. Keduanya mempunyai timbal balik yang tidak sanggup dipisahkan. Seorang anak didik setelah menerima pendidikan di keluarganya akan segera berlanjut untuk mencari ilmu di sekolah. Dalam lingkungan yang gres penerima didik didiberi banyak sekali macam ilmu pengetahuan yang berkhasiat bagi dirinya sendiri maupun orang lain. Sesudah itu ia akan beranjak ke lingkungan diberikutnya, yaitu masyarakat disinilah sebagai kawasan mengaplikasikan ilmu yang sudah didapat saat melaksanakan pendidikan di sekolah. Terkadang seorang anak didik tidak bisa diterima oleh masyarakat lantaran pendidikan yang didiberikan disekolah tidak sesuai dengan yang dibutuhkan masyarakat, sehingga penerima didik tersebut spesialuntuk bisa menjadi penonton tanpa terlibat secara pribadi dalam masyarakat. Tetapi saat pendidikan yang diterima di sekolah tepat sebagaimana yang butuhkan masyarakat, maka akan bermanfaa dalam masyarakat. Faktor pendidikan dan hubungan timbal balik pendidikan (formal) berperanan penting dalam mencetak generasi yang siap terjun ke tengah masyarakat. Sebagian masyarakat menganggap bahwa pendidikan mahal dan spesialuntuk menghabiskan uang Disinilah perlunya pendekatan dari pihak sekolah untuk mensosialisasikan pentingnya pendidikan bagi anak-anak. Perencanaan pendidikan yang baik akan menghasilkan output yang berkarakter.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang maka problem umum dalam penelitian ini yaitu apa saja faktor-faktor pendidikan dan hubungan timbal balik faktor-faktor pendidikan
C. Tujuan
Dari beberapa uraian di atas sanggup diambil beberapa tujuan dalam efek serta hubungan timbal balik antara sekolah dan masyarakat, sebagai diberikut:
1. Untuk mengetahui faktor-faktor pendidikan.
2. Untuk mengetahui hubungan serta efek timbal balik antara faktor pendidikan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pendidikan
Berdasarkan UU No. 20 Tahun 2003 wacana Sisdiknas, yakni: Pendidikan yaitu perjuangan sadar dan terpola untuk mewujudkan suasana berguru dan proses pembelajaran semoga penerima didik secara aktif membuatkan potensi dirinya untuk mempunyai kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, watak mulia, serta keterampilan yang diharapkan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Sedangkan berdasarkan John Dewey Pendidikan itu yaitu The General theory of education. John Dewey tidak membedakan filsafat pendidikan dengan teori pendidikan, alasannya yaitu itu ia menyampaikan pendidikan yaitu teori umum pendidikan. Ki Hajar Dewantara juga beropini bahwa, pendidikan yaitu tuntunan dalam hidup tumbuhnya anak-anak, adapun maksudnya pendidikan yaitu menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada belum dewasa itu semoga mereka sebagai insan dan sebagai anggota masyarakat dapatlah mencapai keselamatan dsan kebahagiaan yang setinggi-tingginya. Kaprikornus dalam makalah ini yang dimaksud dengan pendidikan yaitu perjuangan sadar dan terpola untuk mencapai tujuan pendidikan yang diharapkan.
B. Faktor-Faktor Pendidikan
Dalam kegiatan ada beberapa faktor pendidikan yang sanggup membentuk contoh interaksi atau saling mempengaruhi. Adapun pendidikan tersebut, mencakup :
1. Faktor Tujuan
Setiap kegiatan apapun bentuk dan jenisnya sadar atau tidak sadar selalu diharapkan kepada tujuan yang ingin dicapai. Bagaimanapun segala sesuatu atau perjuangan yang tidak mempunyai tujuan tidak akan mempunyai arti apa-apa, dengan demikian tujuan ialah faktor yang sangat menentukan. Secara singkat dikatakan bahwa tujuan pendidikan Nasional untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan membuatkan insan Indonesia seutuhnya. Fungsi tujuan bagi pendidikan sebagai diberikut:
a. Sebagai arah pendidikan
Tanpa adanya semacam antisipasi (pandangan ke depan) kepada tujuan, penyelrwenga akan banyak terjadi, demikian pula kegiatanpkegiatannya pun tidak akan efisien. Dalam hal ini tujuan akan pertanda arah dari suatu usaha. Sedangkan arah tadi pertanda jalan yang harus ditempuhdari situasi kini kepada situasi diberikutnya.
b. Tujuan sebagai titik akhir
Suatu perjuangan tentu saja mengalami permulaan serta mengalami pula akhirnya. Mungkin saja ada perjuangan yang terhenti dikarenakan seatu kegagalan mencapai tujuan, namun perjuangan itu belum bias dikatakan sudah berakhir. Pada umumnya, suatu perjuangan gres berakhir jikalau tujuan kesudahannya sudah tercapai.
c. Tujuan sebagai titik awal mencapai tujuan lain
Apabila tujuan ialah titik simpulan dari suatu usaha, maka dasar ini ialah titik tolaknya, dalam arti bahwa dasar tersebut ialah fundamen yang menjadi ganjal permulaan suatu usaha. melaluiataubersamaini demikian, antara dasar-dasr dan tujuanterbentanglah garis yang pertanda arah bergeraknya perjuangan tersebut, serta dasar dan tujuan pendidikan ialah satu kesatuan yang tak terpisahkan antara yang satu dengan yang lain.
d. Memdiberi nilai pada perjuangan yang dilakukan
Dalam konteks usaha-usaha yang dilakukan, adakala didapati tujuannya yang lebih luhur dan lebih mulia dibandingkan yang lainnya. Semua itu terlihat apabila berdasarkan nilai-nilai tertentu.
2. Faktor pendidik
Dalam hal ini kita sanggup membedakan pendidikan itu menjadi 2 kategori, yaitu:
a. Pendidik berdasarkan kodrati, yaitu orang bau tanah dan
b. Pendidik berdasarkan jabatan yaitu guru.
Pendidik yang bersifat kodrati dan sebagai orang bau tanah wajib pertama sekali mempersembahkan didikan kepada anaknya, selain asuhan, kasih akung, perhatian dan sebagainya. Sedangkan pendidikan berdasarkan jabatan, yaitu guru. Guru yaitu sebagai pendidik yang mendapatkan tanggung tanggapan dari tiga pihak yaitu orang tua, masyarakat dan Negara. Tanggung tanggapan dari orang bau tanah diterima guru atas kepercayaan yang bisa mempersembahkan pendidikan dan pengajaran dan diharapkan pula dari pribadi guru sanggup memancarkan sikap-sikap yang normatif baik, sebagai kelanjutan dari perilaku dan sifat orang bau tanah pada umumnya.
3. Faktor penerima didik
Adalah orang yang mendapatkan efek dari seseorang atau sekelompok orang yang menjalankan kegiatan pendidikan. Peserta didik sebagai insan yang belum cukup umur merasa tergantung kepada pendidikannya, penerima didik merasa bahwa ia mempunyai belum sempurnanya-belum sempurnanya tertentu, ia menyadari bahwa kemampuan masih sangat terbatas dibandingkan denga kemampuan pendidiknya.
4. Faktor alat pendidikan
Yang dimaksud dengan alat pendidikan yaitu sutu tindakan atau situasi yang sengaja diadakan untuk tercapainya suatu tujuan pendidikan tertentu. Alat pendidikan ialah faktor pendidikan yang sengaja dibentuk dan dipakai demi mencapai tujuan pendidikan yang diinginkan. Dalam konteks prespektif yang lebih dinamis, alat tersebut disamping sebagai perlengkapan, juga ialah pemmenolong dalam mempergampang terlaksanaanya tujuan pendidikan. Alat-alat pendidikan itu sendiri terdiri dari bermacam-macam, antara lain: eksekusi dan ganjaran, perintah dan larangna, celaan dan pujian, serta kebiasaan. Termasuk juga sebagai alat pendidikan diantaranya: keadaan gedung sekolah, keadaan perlengkapan sekolah, dan kedaan alat-alat dan fgasilitas-fasilitas lainnya. Oleh lantaran itu dalam menentukan alat pendidikan, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu: Tujuan yang ingin dicapai. Orang yang memakai alat. Untuk siapa alat itu digunakan. Efektifitas penerapan alat tersebut dengan tidak melahirkan imbas embel-embel yang merugikan
5. Faktor metode pendidikan
Agar interaksi sanggup berlangsung baik dan tercapai tujuan, maka disamping dibutuhkan pemilihan materi pendidikan yang tepat, perlu dipilih metode yang tepat pula. Metode yaitu cara memberikan materi untuk mencapai tujuan pendidikan.
6. Faktor lingkungan
Adalah yamg mencakup kondisi dan alam dunia yang dengan cara-cara tertentu mensugesti tingkah laku, pertumbuhan dan perkembangan manusia. Meskipoun lingkungan tidak bertanggung tanggapan terhadap kedewasaan anak didik, namun ialah faktor yang sangat menentukan yaitu pengaruhnya yang sangat besar terhadap anak didik, alasannya yaitu bagaimanapun anak tinggal dalam suatu lingkungan yang disadari atau tidak niscaya akan mensugesti anak. Pada dasarnya lingkungan mencakup beberapa aspek beberapa hal, yaitu:
a. Tempat (lingkungan fisik); keadaan iklim, keadaan tanah, keadaan alam.
b. Kebudayaan (lingkungan budaya); dengan warisan budaya tertentu bahasa, seni, ekonomi, ilmu pengetahuan, pandangan hidup, keagamaan.
c. Kelompok hidup bersama (lingkungan sosial atau masyarakat) keluarga, kelompok bermain, desa,dan perkumpulan.Dilihat dari segi anak didik, tampak bahwa anak didik secara tetap hidup di dalam lingkungan masyarakat tertentu kawasan mengalami pendidikan.
Menurut Ki Hajar Dewantara, limgkungan-lingkungan tersebut mencakup lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan organisasi pemuda, yang ia sebut dengan tri sentra pendidikan. Faktor-faktor pendidikan ialah banyak sekali unsur yang menunjang kedalam tujuan atau goal yang akan di capai dalam pendidikan. Unsur-unsur tersebut penting fungsinya lantaran sanggup menunjang dalam sebuah tujuan secara berkesinambungan dan sistematik..
7. Faktor Materi Pendidikan
Ini ialah suatu faktor berupa materi yang akan di ajarkan oleh pendidik dan diterima oleh penerima didik. Materi pendidikan diharapakan ialah suatu materi yang segar dan update selain itu juga harus simpel di cerna dan interaktif. Kaprikornus terdapat timbal balik antara pendidik dan penerima dalam melaksanakan pelajaran.
8. Faktor Lingkungan
Lingkungan juga ialah suatu faktor penting dalam menunjang keberhasilan sebuah tujuan pendidikan. Unsur lingkungan yang baik akan menunjang masukana dan proses berguru dengan positif sehingga sanggup merangsang minat berguru siswa dan materi pelajaran yang didiberikan sanggup terserap dan diterima dengan baik.
Faktor yang mensugesti pendidikan berdasarkan Hasbullah (2001) yaitu sebagai diberikut :
1. Ideologi
Semua insan dilahirkan ke dunia mempunyai hak yang sama khususnya hak untuk mendapatkan pendidikan dan peningkatan pengetahuan dan pendidikan.
2. Sosial Ekonomi
Semakin tinggi tingkat sosial ekonomi memungkinkan seseorang mencapai tingkat pendidikan yang lebih tinggi.
3. Sosial Budaya
Masih banyak orang bau tanah yang kurang menyadari akan pentingnya pendidikan formal bagi anak-anaknya.
4. Perkembangan IPTEK
Perkembangan IPTEK menuntut untuk selalu memperbaharui pengetahuan dan keterampilan semoga tidak kalah dengan negara maju.
5. Psikologi
Konseptual pendidikan ialah alat untuk membuatkan kepribadian individu semoga lebih bernilai.
C. HUBUNGAN TIMBAL BALIK ANTARA FAKTOR-FAKTOR PENDIDIKAN
1. Pengaruh Sekolah Terhadap Masyarakat
Dalam hal efek sekolah terhadap masyarakat intinya tergantung kepada luas tidaknya serta kualitas out put pendidikan (sekolah) itu sendiri. Semakin besar out put sekolah tersebut dengan disertai kualitas yang mantap, dalam artian bisa mencetak suber daya insan ( human resources) yang berkarakter, maka tentu saja pengaruhnya sangat positif bagi masyarakat. Sebaliknya meskipun forum pendidikan bisa mengeluarkan out putnya tapi dengan SDM yang rendah secara kualitas, itu juga jadi masalah, tidak saja bagi out put yang bersangkutan, tetapi besar lengan berkuasa juga bagi masyarakat. melaluiataubersamaini demikian, bila forum pendidikan dimaksud mempu melahirkan produk-produknya yang berkarakter, tentu saja hal ini ialah investasi bagi penyediaan SDM. Investasi ini sangat penting untuk pengembangkan dan kemajuan masyarakat, alasannya yaitu insan itu sendiri yaitu subjek setiapa perkembangan, perubahan dan kemajuan di dalam masyarakat.
a. Mencerdaskan kehidupan masyarakat, dengan pendidikan, kecerdasan anggota masyarakat sanggup tergapai untuk mengkader generasi yang siap menapaki masa depan dengan berbekal ilmu pengetahuan.
b. Membawa pembaruan dan perkembangan masyarakat .
c. Menghasilkan masyarakat yang siap pakai dan terbekali dalam lapangan pendidikan.
d. Menghasilkan masyarakat yang bersikap konstruktif sehingga tercipta integrasi sosial yang harmonis.
e. Mentransformasikan budaya sekolah untuk pengembangan budaya masyarakat .
2. Pengaruh Masyarakat Terhadap Sekolah
sepertiyang yang dikemukakan terlampau wacana keterkaitan masyarakat dengan pendidikan yaitu sangat erat dan saling mempengaruhi. Suatu kenyataan bagi setiap orang bahwa masyarakat yang baik, maju. Modern ,ialah masyarakat yang didalamnya ditemukan suatu tingkat pendidikan yang baik, maju dan modern pula., dalam wujud lembaga-lembaganya maupun jumlah dan tingkat pendidikan yang terdidik. melaluiataubersamaini perkataan lain, suatu masyarakat yang maju lantaran adanya penddika yang maju, baik dalam arti kualitatif maupun kuantitatif, pendidikan yang modern ditemuken dalam masyarakat yang modern pula. Sebaliknya masyarakata yang kurang memperhatikan pelatihan pendidikan, akan tetap terkebelakang, tidak spesialuntuk dari segi intelektual,tapi juga dari segi sosial kultural.
a. Identitas dan dinamikan masyarakat membawa perubahan terhadap orientasi dan tujuan pendidikan.
b. Realitas sosial buadaya masyarakat membawa perubahan dalam proses pendidikan.
c. Perubahan sosial akan membawa perubahan dalam materi pendidikan.
Ada Tiga Macam Kehidupan Kelurga Yang Sangat Berpengaruh Dalam Proses Belajar Pendidikan Di Sekolah.
a. Keluarga yang sadar akan pentingnya pendidikan bagi perkemkangan anak, orang bau tanah dari lingkungan keluarga yang demikian akan selalu mendorong demi kemajuan anak.
b. Keluarga yang hirau tak hirau terhadap pendidikan anak. Keluarga yang semacam ini tidak mengabaikan kiprah untuk mendorong atau melarang terhadap kegiatan yang dijalani anak.
c. Keluarga yang anti pati terhadap dampak dari keberadaan pendidikan di sekolah atau di masyarakat sekitarnya. Orang bau tanah dari keluaga yang semacam ini akan menghalangi dan menyikapi dengan kebencian terhadap kegiatan yang dilakukan oleh anaknya.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Proses pendidikan yang berlangsung selalu melibatkan beberapa unsur pendidikan antara lain ; subjek yang dibimbing (peserta didik), orang yang membimbing (pendidik), interaksi edukatif antara keduanya, tujuan pendidikan, kurikulim/materi pendidikan, alat dan materi pendidikan serta lingkungan pendidikan. Proses tersebut akan semakin ideal pelaksanaanya apabila proses tersebut selalu memperhatikan beberapa unsur antara lain; kognitif, afektif dan psikomotorik. Tanpa ketiganya proses pendidikan tidak mungkin akan berjalan dengan sempurna. Dari banyak sekali unsur diatas, ada unsur yang berjalan pribadi dengan pengalaman inderawi anak didik yang disebut dengan unsur empirik. Seperti adanya pengembangan diri, kreatifitas dan aplikasi ilmu. Yang sering kita kelompokkan dalam evaluasi afektif dan psikomotorik anak, setelah mereka didiberi ilmu secara kognitif (teori) saja.
Sekolah dan masyarakat mempunyai Pendidikan (sekolah) dan kehidupan masyarakat amat saling efek mensugesti dengan majemuk cara: Pendidikan di pengaruhi oleh keadaan masyarakat, antara lain keadaan sosial ekonominya: faktor kesentidakboleh sosial ekonomi akan mensugesti seni administrasi dalam perencanaan pendidikan.Pendidikan mensugesti kehidupan bermasyarakat dengan mempersembahkan ilmu pengetahuan, ketrampilan, pendidikan akal, budi pekerti dan kerohanian kepada anak didik atau generasi muda yang pribadi atau tidak pribadi menentukan jenis pekerjaannya di kemudian hari: profesinya akan menempatkan ia pada tingkat sosial ekonomi tertentu dan mensugesti perkembangan seterusnya.
Perlu diingat bahwa pendidikan bermaksud melayani kebutuhan masyarakat dalam arti menambah kemampuan masyarakat untuk sanggup bertahan dan membuatkan diri dalam tiruana aspek kehidupan. Karena itu materi yang disampaikan kepada anak didik harus sesuai dengan kebutuhan masyarakat di mana kelak mereka terjun. Selain itu tanpa adanya hubungan dengan masyarakat, sekolah tidak sanggup berkembang lantaran masyarakat juga memmenolong sekolah dalam mengatasi permasalahan-permasalahan dalam pendidikan.
B. Saran
melaluiataubersamaini adanya timbal balik dari masyarakat diharapkan sekolah bisa mengenban tugasnya dengan baik dalam mendidik penerima didiknya semoga penerima didik sesuai dengan apa yang diharapkan oleh tiruananya dan begitu pula dengan masyarakat diharapkan selalu menyalurka asprasinya untuk memmenolong sekolah semoga apapun problem yang menghambat pelaksanaan pendidikan sanggup dipecahkan bersama oleh keduanya. Oleh lantaran itu, antar sekolah dan masyarakat harus terus bekerja sama dalam problem pendidikan.
DAFTAR PUSTAKA
Achsin Syifaul Milah http://artikelilmiahlengkap.blogspot.com/2012/12/pengaruh-timbal-balik-dalam-pendidikan.html. Di susukan 21/10/13, 20.00.
Sumber http://irwansahaja.blogspot.co.id