Faktor -Faktor Penyebab Terjadinya Kriminal Dan Kerusuhan Di Indonesia
Pidana atau tindak kriminal segala sesuatu yang melanggar aturan atau sebuah tindak kejahatan. Pelaku kriminalitas disebut seorang kriminal. Biasanya yang dianggap kriminal yakni seorang pencuri, pembunuh, perampok, atau teroris. Walaupun begitu kategori terakhir, teroris, agak tidak sama dari kriminal alasannya melaksanakan tindak kejahatannya menurut motif politik atau paham.
Selama kesalahan seorang kriminal belum diputuskan oleh seorang hakim, maka orang ini disebut seorang terdakwa. Sebab ini ialah asas dasar sebuah negara hukum: seseorang tetap tidak bersalah sebelum kesalahannya terbukti. Pelaku tindak kriminal yang ditetapkan bersalah oleh pengadilan dan harus menjalani eksekusi disebut sebagai terpidana atau narapidana.
Dalam mendefinisikan kejahatan, ada beberapa pandangan terkena perbuatan apakah yang sanggup dikatakan sebagai kejahatan. Definisi kejahatan dalam pengertian yuridis tidak sama dengan pengertian kejahatan dalam kriminologi yang dipandang secara sosiologis.
Secara yuridis, kejahatan sanggup didefinisikan sebagai suatu tindakan yang melanggar undang-undang atau ketentuan yang berlaku dan diakui secara legal. Secara kriminologi yang berbasis sosiologis kejahatan ialah suatu pola tingkah laris yang merugikan masyarakat (dengan kata lain terdapat korban) dan suatu pola tingkah laris yang mendapat reaksi sosial dari masyarakat [1]. Reaksi sosial tersebut sanggup berupa reaksi formal, reaksi informal, dan reaksi non-formal.
Faktor-faktor Pemicu Tindakan Kriminal dan Kekerasan
Ada beberapa hal yang mempengaruhi para pelaku dalam melaksanakan tindakan kriminali dan kekerasan. Faktor ekonomi mungkin yang paling besar lengan berkuasa dalam terjadi tindakan kriminal dan keadaan ini akan semakin parah pada ketika tertentu ibarat contohnya pada Bulan Puasa (Ramadhan) yang akan mendekati Hari Raya Idul Fitri. Pada ketika ini kebutuhan masyarakat akan menjadi sangat tinggi baik primer maupun skunder dan sebagian orang lain mencari jalan pintas untuk memenuhi kebutahannya dengan melaksanakan tindakan kriminal dan bahkan disertai dengan tindakan kekerasan. Dan ada beberapa hal yang sanggup mempengaruhi terjadinya tindakan kriminal dan kekerasan antara lain sebagai diberikut :
1. Perperihalan dan persaingan kebudayaan
Hal ini sanggup memicu suatu tindakan kriminal yang mengacu pada kekerasan bermotif SARA (Suku, Agama, Ras, Aliran) ibarat yang terjadi pada kerusuhan di Sampit antara orang Madura dan orang Kalimantan
2. Kepadatan dan komposisi penduduk
Seperti yang terjadi di kota Jakarta, alasannya kepadatan dan komposisi penduk yang sangat padat dan sangat padat di suatu tempat mengakibatkan meningkatnya daya saing, tingkat strees, dan lain sebagianya yang berpotensi mengakibatkan seseorang atau kelompok untuk berbuat tindakan kriminal dan kekerasan.
3. Perbedaan distribusi kebudayaan
Distribusi kebudayaan dari luar tidak selalu berdampak nyata bila diterapkan pada suatu tempat atau negara. Sebagai teladan budaya orang barat yang memakai busana yang mini para kaum wanita, hal ini akan menggundang untuk melaksanakan tindakan kriminal dan kekerasan ibarat pelecehan seksual dan perampokan.
4. Mentalitas yang goyah
Seseorang yang mempunyai mentalitas yang goyah niscaya akan mempunyai jalan pikiran yang singkat tanpa memikirkan dampak yang akan terjadi. Layaknya seorang preman jikalau ingin memenuhi kebutahannnya mungkin beliau spesialuntuk akan memakai cara yang gampang, ibarat meminta pungutan liar, pemerasan dan lain sebagainya.
5. Tingkat penganguran yang tinggi
Dikarenakan tingkat penganguran yang tinggi maka pendapatan pada suatu tempat sangat rendah dan tidak merata. Hal ini sangat memicu seseorang atau kelompok untuk melaksanakan jalan pintas dalam memenuhi kebutahannya dan mungkin dengan cara melaksanakan tindak kriminal dan kekerasan.
Namun selain faktor-faktor di atas tindakan kriminal dan kekerasan sanggup terjadi jikalau ada niat dan peluang. Maka tindak kriminal dan kekerasan sanggup dilakukan oleh siapa, tidak spesialuntuk oleh preman atau perampok, bahkan sanggup dilakukan oleh orang yang paling bersahabat bahkan orang yang paling dipercaya.
Dampak Dari Tindakan Kriminal dan Kekerasan
Setiap perbuatan niscaya mempunyai dampak dari perbuatannya. Termasuk juga dalam tindakan kriminal dan kekerasan yang niscaya akan berdampak negatif ibarat :
1. Merugikan pihak lain baik material maupun non material
2. Merugikan masyarakat secara keseluruhan
3. Merugikan Negara
4. Menggangu stabilitas keamanan masyarakat
5. Mangakibatkan stress berat kepada para korban.
melaluiataubersamaini kata lain dampak dari fenomena tindakan kriminal dan kekerasan ini yakni mengakibatkan kersahaan dimasyarakat dan tugas penegak aturan ibarat polisi akan sangat diandalkan untuk menangulanginya, namun tugas masyarakat juga akan sangat memmenolong para polisi dalam menangulangi ibarat mempersembahkan info dan pengamanan lingkungan sekitarnya dengan melaksanakan siskamling (sistem keamanan lingkungan) yang terintregasi dengan tokoh masyarakat dan polisi.
Sumber http://irwansahaja.blogspot.co.id