Kepribadian Marxian Berdasarkan Erich Fromm Bab 1
Fromm sangat dipengaruhi oleh tulisan-tulisan Karl Marx, terutama oleh karyanya yang pertama, The economic philosophical manuscripts yang ditulis pada tahun 1944. Tema dasar ulisan Fromm ialah orang yang merasa kesepian dan terisolasi sebab ia dipisahkan dri alam dan orang-orang lain. Kedaan isolasi ini tidak ditemukan dalam tiruana spesies binatang, itu ialah situasi khas manusia.
Erich Fromm lahir di Frankfurt, Jerman pada tanggal 23 Maret 1900. Ia berguru psikologi dan sosiologi di University Heidelberg, Frankfurt, dan Munich. Sesudah memperoleh gelar Ph.D dari Heidelberg tahun 1922, ia berguru psikoanalisis di Munich dan pada Institut psikoanalisis Berlin yang terkenla waktu itu. Tahun 1933 ia pindah ke Amerika Serikat dan mesngajar di Institut psikoanalisis Chicago dan melaksanakan praktik privat di New York City. Ia pernah mengajar pada sejumlah universitas dan institut di negara ini dan di Meksiko. Terakhir, Fromm tinggal di Swiss dan meninggal di Muralto, Swiss pada tanggal 18 Maret 1980.
Fromm sanggup digelari teoritis kepribadian Marxian, pandangannya sangat dipengaruhi oleh Karl Marx. Nama teorinya “humanis dialetik,” sebab ingin menerangkan perhatiannya terhadap usaha insan yang tidak pernah mengalah untuk memperoleh martabat dan kebebasan, kebutuhan insan untuk berafiliasi dengan orang lain. Berikut ini kita akan mengulas lebih dalam terkena teori-teori Fromm.
KONDISI EKSISTENSI MANUSIA
DILEMA EKSISTENSI
Menurut Fromm, hakekat insan juga bersifat dualistic. Empat dualistic dalam diri insan menurutnya:

Manusia sebagai hewan mempunyai banyak kebutuhan fisiologik. Manusia sebagai insan mempunyai kebutuhan kesadaran diri.

Manusia sudah mengetahui beliau akan mati, tetapi berusaha mengingkarinya.

Manusia bisa mengkonsepsikan realisasi-diri yang sempurna, tetapi sebab hidup itu pendek kesempurnaan tidak sanggup dicapai.

Manusia ialah eksklusif yang mandiri, sendiri, tetapi insan juga tidak bisa mendapatkan kesendirian.
Dua cara menghindari duduk kasus eksistensi:
- Menerima otoritas
- Menciptakan ikatan dan tanggung tanggapan bersama
KEBUTUHAN MANUSIA
Dua kelompok kebutuhan;
- Kebutuhan menjadi kepingan dari sesuatu dan menjadi otonom
- Kebutuhan memahami dunia, bertujuan dan memanfaatkan sifat unik manusia
Kebutuhan kebebasan dan keterikatan
1. Keterhubungan (relatedness)
Kebutuhan mengatasi perasaan kesendirian dan terisolasi dari alam dan dari dirinya sendiri. Bergabung dengan makhluk lain yang dicintai.
2. Keberakaran (rootedness)
Kebutuhan keberakaran ialah kebutuhan untuk mempunyai ikatan-ikatan yang menciptakannya merasa krasaan di dunia. Dua alasan insan menjadi absurd dengan dunianya, (a) direnggut dari akar-akar hubungannya oleh situasi (b) fikiran dan kebebasan yang dikembangkannya sendiri justru memutus ikatan alami dan menjadikan perasaan isolasi.
3. Menjadi pencipta (transcendency)
Orang membutuhkan peningkatan diri, berjuang untuk mengatasi sifat pasif dikuasai alam menjadi aktif, bertujuan dan bebas, dari makhluk ciptaan menjadi pencipta.
4. Kesatuan (unity)
Kebutuhan untuk mengatasi keberadaan keterpisahan antara hakekat hewan dan non hewan dalam diri seseorang. Orang sanggup mencapai unitas, jikalau hakekat kebinatangan dan kemanusiaan itu bisa didamaikan.
5. Identitas (identity)
Kebutuhan untuk menjadi “aku” kebutuhan untuk sadar dengan dirinya sendiri sebagai sesuatu yang terpisah. Orang sehat mempunyai perasaan identitas yang otentik.
Kebutuhan mengatasi perasaan kesendirian dan terisolasi dari alam dan dari dirinya sendiri. Bergabung dengan makhluk lain yang dicintai.
2. Keberakaran (rootedness)
Kebutuhan keberakaran ialah kebutuhan untuk mempunyai ikatan-ikatan yang menciptakannya merasa krasaan di dunia. Dua alasan insan menjadi absurd dengan dunianya, (a) direnggut dari akar-akar hubungannya oleh situasi (b) fikiran dan kebebasan yang dikembangkannya sendiri justru memutus ikatan alami dan menjadikan perasaan isolasi.
3. Menjadi pencipta (transcendency)
Orang membutuhkan peningkatan diri, berjuang untuk mengatasi sifat pasif dikuasai alam menjadi aktif, bertujuan dan bebas, dari makhluk ciptaan menjadi pencipta.
4. Kesatuan (unity)
Kebutuhan untuk mengatasi keberadaan keterpisahan antara hakekat hewan dan non hewan dalam diri seseorang. Orang sanggup mencapai unitas, jikalau hakekat kebinatangan dan kemanusiaan itu bisa didamaikan.
5. Identitas (identity)
Kebutuhan untuk menjadi “aku” kebutuhan untuk sadar dengan dirinya sendiri sebagai sesuatu yang terpisah. Orang sehat mempunyai perasaan identitas yang otentik.
Kebutuhan untuk memahami dan beraktivitas
1. Kerangka orientasi (frame of orientation)Kerangka orientasi ialah seperangkat keyakinan terkena keberadaan hidup, perjalanan hidup-tingkahlaku bagaimana yang harus dikerjakannya, yang mutlak diperlukan untuk memperoleh kesehatan jiwa.
2. Kerangka kesetiaan (frame of devotion)
Kebutuhan untuk mempunyai tujuan hidup yang mutlak;Tuhan. Kerangka dedikasi ialah peta yang mengarahkan pencarian makna hidup, menjadi dasar dari nilai-nilai dan klimaks dari tiruana perjuangan.
3. Keterangsangan-stimulasi (excitation-stimulatioan)
Kebutuhan untuk melatih sistem syaraf, memanfaatkan kemampuan otak.
4. Keefektivan (effectivity)
Kebutuhan untuk menyadari keberadaan diri melawan perasaan tidak bisa dan melatih kompetensi/kemampuan.
Bagian Selanjutnya =>