Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Budi Daya Udang Windu Milik Ibrahim


Salah satu tambak udang di Kalbar terdapat di Dusun Mekar jaya, Desa Dabong, Kecamatan Kubu, Kabupaten Kubu Raya seluas 300x 150 m3. Pemiliknya berjulukan IBRAHIM yang memulai perjuangan tambaknya ini pada tahun 2001, bapak yang aslinya Kelahiran Sulawesi Selatan tepatnya kabupaten Pinrang ini  mengaku menentukan perjuangan tambak udang ini sebab tambak udang yaitu salah satu perjuangan yang tidak mengikat, santai dalam mengelolanya dan tidak menutup kemungkinan untuk mencari usaha-usaha lain. Udang Windu ialah salah satu komoditas unggulan Indonesia. Rasa udang windu yang cantik dan berukuran besar membuat komoditas ini disukai oleh pasar Internasional.

Proses pengelolaan tambak udang windu ini  tidak terlalu susah. Dimulai dari membeli bibit udang windu (nener) dari luar tempat kemudian di masukan ke lahan tambak yang sudah dipersiapkan. Pak Ibrahim bertutur, sebelum memasukkan bibit, lahan tambak terlebih lampau dikeringkan biar gas-gas metabolit sanggup menguap, selanjutnya dilakukan proses pengapuran apabila PH tanah kurang dari 6.0. “Untuk menghilangkan hama-hama yang ada di dalam tambak harus melalui proses peracunan tambahnya lagi.
Sesudah bibit udang di masukkan ke dalam tambak, petani harus melihat perkembangan udang. Jika perkembangan udang tidak baik, maka perlu didiberikan pupuk urea (SP) biar lumut-lumut sanggup tumbuh di dalam tambak.  “Udang-udang ditambak ini tidak pernah saya diberi umpan karena udang spesialuntuk memakan lumut-lumut yang ada di dalam tambak, ungkap Pak Ibrahim sambil menunjuk tebing tambak yang ada lumutnya. Menurut Pak Ibrahim, air di dalam tambak harus perhatikan sebab udang windu yang di dalam tambak sangat sensitif terhadap kadar airnya, air yang terlalu asin dan terlalu tawar sangat tidak baik untuk udang windu.

Masa pguan Udang windu tergantung perkembangannya, berkisar antara tiga bulan hingga lima bulan. Jika lebih lima bulan udang akan bersifat kanibal, memakan diri atau saling memakan. Pguan sebaiknya dilakukan pada malam hari biar udang yang dipguan agar udang tidak cepat rusak sebab suhu tinggi. Udang windu ini sangat simpel dipasarkan kapanpun. Penampung menilai udang windu dari ukuran/size udang, ukuran standar  30 ujung = 1kg, ukuran special 20 ujung = 1kg. Semakin besar udang windunya semakin tinggi juga harganya dan sebaliknya semakin kecil udangnya bahkan di bawah standar semakin rendah harganya.
Menurut Nihayah salah satu ibu rumah tangga yang sering mengkonsumsi udang windu mengaku menentukan udang ini sebab rasa dari udang windu ini sangat enak, dagingnya sangat baik dan cara mengolahnya menjadi makanan sangat simpel sebab udang windu ini rata-rata besar.(Ivan/ Jalur Borneo).

Sumber http://irwansahaja.blogspot.co.id