Media Pembelajaran Sebagai Seni Administrasi Pembelajaran
Peran penting dari media pembelajaran ialah untuk sanggup mengatasi kendala ( noise & barier) dalam proses pembelajaran. Pentingnya tugas media pembelajaran mengharuskan para pendidik untuk lebih kreatif dan inovatif memanfaatkan aneka macam sumber berguru yang tersedia.
HAMBATAN DALAM PROSES PEMBELAJARAN (BARIER & NOISES)
Di bagi menjadi:
1.Hambatan Psikologis :minat, sikap, pendapat, kepercayaan, intelegensi, pengetahuan
2.Hambatan Fisik : sakit, kelelahan, keterbatasan daya indera, dan cacat tubuh.
3. Hambatan Kultural : perbedaan adat, norma sosial, iktikad dan nilai-nilai panutan.
4. Hambatan Lingkungan Alam Sekitar
Media pembelajaran tidak sekedar menjadi alat menolong pembelajaran, akan tetapi media pembelajaran juga ialah taktik pembelajaran. Sebagai taktik pemebelajaran, media pembelajaran berfungsi sebagai diberikut:
üMedia sebagai Sumber Belajar
üFungsi Semantik (Meaning)
üFungsi Manipulatif (Manipulate Event)
üFungsi Fiksatif (Save Record Event)
üFungsi Distributif (Unblock Access)
üFungsi Psikologis
Fungsi Psikologis dari media pemebelajaran terbagai menjadi beberapa belahan yaitu
üFungsi Atensi
Media pemebelajaran sanggup mengambil perhatian (attention catcher) peserta didik untuk mengikuti bahan yang disampaikan.
üFungsi Afektif
Media pemebelajaran dapat menggugah perasaan, emosi dan tingkat penerimaan atau penolakan peserta didik sehingga akan menimbulkan perilaku dan minat terhadap bahan pembelajaran.
üFungsi Kognitif
Media pemebelajaran dapat mempersembahkan pengetahuan dan pemahaman gres kepada peserta didik terhadap sesuatu.
üFungsi Psikomotorik
Media pemebelajaran dapat meningkatkan keterampilan peserta didik.
Dari klarifikasi fungsi media pembelajaran bahwa manfaat penerapan Media pembelajaran secara umum manfaat ialah sebagai diberikut
üMemperluas hidangan bahan yang disampaikan.
üMenggambarkan pengalaman beragam.
üPengalaman berguru langsung.
üMenyediakan bahan yang susah diadakan, dikunjungi atau dilihat.
üMemdiberikan isu yang akurat.
üMendorong stimulus peserta didik untuk berfikir kritis, meningkatkan daya imajinasi, bersikap dan berkembang sehingga kreatif dan inovatif.
üMeningkatkan efisiensi pembelajaran.
üMemecahkan duduk kasus pendidikan.
Sumber http://irwansahaja.blogspot.co.id