3 Cara Untuk Menerangkan Adanya Energi Magnet
Ada tiga cara pertanda adanya energi magnet (peter soedojo 199:67), ialah menggosok, induksi, dan arus listrik.
1. Membuat Magnet dengan Teknik Menggosok
Besi yang tiruanla tidak bersifat magnet, dapat dijadikan magnet. Tekniknya besi digosok dengan salah satu ujung magnet tetap. Arah gosokan dibentuk searah biar magnet elementer yang terdapat pada besi letak dan posisinya menjadi teratur dan mengarah ke satu arah.
2. Membuat Magnet dengan Teknik Induksi
Besi dan baja dapat dijadikan magnet dengan cara induksi magnet. Besi dan baja diletakkan di dekat magnet tetap. Magnet elementer yang terdapat pada besi dan baja akan terpengaruh atau terinduksi magnet tetap yang menyebabkan letak dan posisinya teratur dan mengarah ke satu arah. Besi atau baja akan menjadi magnet sehingga sanggup menarikdanunik serbuk besi yang berada di dekatnya. Ujung besi yang berdekatan dengan kutub magnet batang, akan terbentuk kutub yang selalu berlawanan dengan kutub magnet penginduksi. Apabila kutub utara magnet batang berdekatan dengan ujung A besi, maka ujung A besi menjadi kutub selatan dan ujung B besi menjadi kutub utara atau sebaliknya.
3. Membuat Magnet dengan Teknik Arus Listrik
Selain dengan cara induksi, besi dan baja dapat dijadikan magnet dengan arus listrik. Besi dan baja dililiti kawat yang dihu- bungkan dengan baterai. Magnet elementer yang terdapat pada besi dan baja akan terpengaruh ajaran arus searah (DC) yang dihasilkan baterai. Hal ini menjadikan magnet elementer letak dan posisinya teratur dan mengarah ke satu arah. Besi atau baja akan menjadi magnet dan sanggup menarikdanunik serbuk besi yang berada di dekatnya. Magnet yang demikian disebut magnet listrik atau elektromagnet.
Besi yang berujung A dan B dililiti kawat berarus listrik. Kutub magnet yang terbentuk bergantung pada arah arus ujung kumparan. Jika arah arus berlawanan jarum jam maka ujung besi tersebut menjadi kutub utara. Sebaliknya, kalau arah arus searah putaran jarum jam maka ujung besi tersebut terbentuk kutub selatan. melaluiataubersamaini demikian, ujung A kutub utara dan B kutub selatan atau sebaliknya.
Sesudah kita dapat menciptakan magnet tentu saja ingin menyimpannya. Agar sifat kemagnetan sebuah magnet sanggup tahan lama, maka dalam menyimpan magnet diharapkan menakutkan (sepotong besi) yang dipasang pada kutub magnet. Pemasangan menakutkan bertu- juan untuk mengarahkan magnet elementer sampai membentuk rantai tertutup. Untuk menyimpan dua buah magnet batang diharapkan dua angker yang dihubungkan dengan dua kutub magnet yang berlawanan. Jika berupa magnet U untuk menyimpan diharapkan satu menakutkan yang dihubungkan pada kedua kutubnya. Kita sudah mengetahui benda magnetik dapat dijadikan magnet. Sebaliknya magnet juga sanggup dihilangkan kemagnetannya. Bagaimana caranya? Sebuah magnet akan hilang sifat kemagnetannya kalau magnet digerahkan, dipukul-pukul, dan dialiri arus listrik bolak-balik. Magnet yang mengalami pemanasan dan pemukulan akan menyebabkan perubahan susunan magnet elementernya. Akibat pemanasan dan pemukulan magnet elementer menjadi tidak teratur dan tidak searah. Penggunaan arus AC menjadikan arah arus listrik yang selalu berubah-ubah. Perubahan arah arus listrik memengaruhi letak dan arah magnet elementer. Apabila letak dan arah magnet elementer berubah, sifat kemagnetannya hilang
Sumber http://irwansahaja.blogspot.co.id