Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Materi Wacana Jawaban Terhadap Teori Darwin

Materi Tentang Tanggapan Terhadap Teori Darwin - Perjalanan Teori Evolusi Darwin hingga kini terus mendapatkan Koreksi dan penolakan-penolakan dari banyak sekali ahli dan ilmuwan. Dalam konteks agama, Teori Evolusi terkait dengan keyakinan bahwa Tuhan yakni pencipta makhluk hidup, sementara Teori Evolusi menyangkal terjadinya fenomena tersebut dan menggantikan dengan konsep evolusi. Penolakan Teori Evolusi berdasarkan beberapa andal spesialuntuk ialah conjecture atau dugaan belaka tanpa santunan fakta. Adanya tingkatan kemajuan bentuk hidup, dari pengamatan fosil suatu strata ke strata diberikutnya menunjukkan adanya perencanaan dalam penciptaan makhluk hidup dan bukan ialah perubahan alami akibat adanya tekanan dari lingkungan.

Materi Tentang Tanggapan Terhadap Teori Darwin Materi Tentang Tanggapan Terhadap Teori Darwin

Argumentasi lain dari ilmuwan yang menolak konsep Teori Evolusi yakni dipertanyakannya apakah variasi sanggup terakumulasi sebagaimana yang dikatakan Darwin. Ilmuwan tersebut juga mempertanyakan apakah usia bumi cukup usang untuk memungkinkan seleksi alam sehingga menghasilkan demikian berguakanya makhluk hidup. Bukti-bukti fosil oleh beberapa ahli geologi tidak mendukung citra terjadinya evolusi yang bertahap. Jika suatu spesies berasal dari spesies lain melalui perubahan sedikit demi sedikit, mengapa tidak terlihat sejumlah besar bentuk transisi di manapun? Mengapa tidak ditemukan bukti-bukti spesies di kerak bumi dalam jumlah tak terhitung? Mengapa tidak ditemukan jenis-jenis peralihan dengan korelasi yang erat?
Saat ini sudah banyak buku yang ditulis ilmuwan yang menentang Teori Evolusi. Beberapa di antaranya: Norman Macbeth (1971, Darwin Retried: An Appeal to Reason), Michael Denton (1985, Evolution: A Theory in Crisis), Robert Saphiro (1986, Origins: A Sceptics Guide to The Creation of Life on Arth), Michael J. Behe (1996, Darwin’s Black Box), W.R. Bird (1991, The Origin of Species Revisited), Elaine Morgan (1994, The Scars of Evolution). Penolakan lain terhadap Teori Evolusi Darwin disampaikan oleh Harun Yahya, seorang penulis dari Turki. Harun Yahya (2004) menolak terhadap prosedur yang menyebabkan terjadinya proses evolusi. Menurutnya, tidak pernah dikemukakan sebuah bukti yang menunjukkan bahwa seleksi alam sudah menjadikan makhluk hidup berevolusi.
Seleksi alam spesialuntuk menyatakan bahwa makhluk hidup yang lebih bisa beradaptasi dengan kondisi alam habitatnya akan mendominasi dengan cara mempunyai keturunan yang mampu bertahan hidup. Sebaliknya, yang tidak bisa akan punah. Sebagai contoh, dalam sekelompok rusa yang hidup di bawah ancaman pemangsa. Secara alamiah rusa-rusa yang bisa berlari lebih cepat akan sanggup bertahan hidup. Akan tetapi, hingga kapan pun proses ini berlangsung tidak akan membuat rusa-rusa menjadi spesies lain. melaluiataubersamaini demikian, seleksi alam tidak sanggup melaksanakan apa pun hingga variasi-variasi menguntungkan terjadi.
Mutasi didefinisikan sebagai pemutusan atau penggantian yang terjadi pada molekul DNA. Dalam kenyataannya, mutasi bersifat kecil, acak, dan berbahaya. Mutasi jarang terjadi, kalaupun terjadi kemungkinan besar mutasi tidak mempunyai kegunaan sehingga karakteristik mutasi ini menunjukkan bahwa mutasi tidak mengarah pada perkembangan evolusioner. Suatu perubahan acak pada organisme bersifat tidak mempunyai kegunaan atau membahayakan. Ada tiga alasan utama mutasi tidak sanggup dijadikan bukti yang mendukung pernyataan evolusi sebagai diberikut.
  • Efek eksklusif dari mutasi membahayakan. Karena, mutasi hampir selalu merusak makhluk hidup yang mengalaminya.
  • Mutasi tidak menambahkan gosip gres pada DNA suatu organisme. Mutasi tidak sanggup memdiberi makhluk hidup organ atau sifat baru.
  • Agar sanggup diwariskan pada generasi selanjutnya, mutasi harus terjadi pada sel-sel reproduksi organisme tersebut. Perubahan acak yang terjadi pada sel biasa tidak sanggup diwariskan pada generasi diberikutnya.
Darwin sebut variasi dalam suatu spesies sebagai bukti kebenaran teorinya. Akan tetapi, variasi bukanlah evolusi. Variasi spesialuntuklah hasil guaka kombinasi gosip genetis yang sudah ada dan tidak menambahkan karakteristik gres pada gosip genetis. Pada makhluk hidup, tiruana perjuangan pengawinan untuk menghasilkan variasi-variasi gres tidak meyakinkan dan ada batasan-batasan yang ketat di antara spesies-spesies makhluk hidup yang tidak sama. Artinya, sangat tidak mungkin bagi peternak mengubah sapi menjadi spesies tidak sama dengan cara mengawinkan varietas-varietasnya.
Darwin mengemukakan bahwa makhluk dengan organ-organ yang seolah-olah (homolog) mempunyai korelasi evolusi di antara mereka dan organ-organ ini diwarisi dari nenek moyang yang sama. Hal ini diperihal, alasannya homologi spesialuntuk ialah argumen yang didasarkan kemiripan fisik. Tidak pernah dibuktikan satu fosil nenek moyang yang mempunyai struktur homolog. Hal ini dibuktikan sebagai diberikut.
  • Organ-organ homolog ditemukan pula pada spesies-spesies yang tidak sama.
  • Kode-kode genetis beberapa makhluk yang mempunyai organ homolog sama sekali tidak sama.
  • Perkembangan embriologis organ-organ homolog benarbenar tidak sama pada makhluk-makhluk yang tidak sama.
melaluiataubersamaini demikian, riset genetis dan embriologis sudah menandakan bahwa konsep homologi yang ditetapkan Darwin sebagai bukti evolusi makhluk-makhluk hidup dari nenek moyang yang sama tidak sanggup dianggap sebagai bukti. Menurut Teori Evolusi, setiap spesies hidup berasal dari satu nenek moyang. Spesies yang ada sebelumnya lambat laun berubah menjadi spesies lain dan tiruana spesies muncul dengan cara ini. Perubahan ini berlangsung bertahap dalam jangka waktu jutaan tahun. Hal yang menjadi penolakan adalah seharusnya terdapat banyak spesies peralihan selama periode perubahan yang panjang ini.
Demikian materi tentang tanggapan terhadap teori darwin yang sanggup saya share biar bermanfaa kiranya.
Sumber : http://www.bacajuga.com/