Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Struktur Dan Fungsi Sistem Peredaran Darah

Struktur dan fungsi sel penyusun jaenteng pada sistem sirkulasi - Sistem sirkulasi pada manusia terdiri dari sistem peredaran darah dan sistem limfatik (peredaran getah bening. 

I. Sistem Peredaran Darah/ transportasi
  • Sistem transportasi ialah proses pengedaran aneka macam zat yang diharapkan ke seluruh tubuh dan pengambilan zat-zat yang tidak diharapkan untuk dikeluarkan dari tubuh.
  • Sistem predaran darah insan berupa sistem peredaran darah tertutup dan peredaran darah ganda
  • Sistem peredaran darah berfungsi untuk :
  1. mensuplai oksigen dan sari masakan yang diabsorbsi dari sistem pencernaan ke seluruh jaenteng tubuh
  2. membawa gas sisa berupa karbon dioksida ke paru-paru
  3. mengembalikan zat sisa metabolisme ke ginjal untuk di sekresikan
  4. menjaga suhu tubuh
  5. mendistribusikan hormon-hormon untuk mengatur fungsi sel tubuh
  • Sistem peredaran darah insan melibatkan darah (alat transportasi utama), jantung dan pembuluh darah (alat peredaran darah)


A. Darah (alat transportasi utama)
  • Darah ialah alat transportasi utama dalam sistem sirkulasi
  • Darah berfungsi :
  1. mengangkut oksigen dan karbondioksida ke dan dari jaenteng-jaenteng dan paru-paru.
  2. mengangkut materi lainnya ke seluruh tubuh yaitu molekul-molekul masakan (seperti gula, asam amino) limbah metabolisme (seperti urea), ion-ion dari macam-macam garam (seperti Na+, Ca++,Cl–, HCO3–), dan hormon-hormon.
  3. mengedarkan gerah dalam tubuh.
  4. berperan aktif dalam memerangi bibit penyakit.
  • Darah yang terdapat di dalam tubuh kira-kira 8% dari bobot tubuh. Jadi, seorang pria dengan bobot tubuh 70 kg mempunyai volume darah kira-kira 5,4 liter, 55 % plasma darah dan 45% sel-sel darah.
  • Darah insan terdiri atas dua komponen, yaitu sel-sel darah yang berbentuk padatan dan plasma darah yang berbentuk cairan.
  • Jika darah disentrifugasi, maka darah akan terbagi menjadi beberapa bagian.
  • Bagian paling bawah ialah sel-sel darah merah, lapisan di atasnya ialah lapisan berwarna kuning yang meliputi sel-sel darah putih. Sedangkan, lapisan paling atas ialah plasma darah.

 a. Sel-sel darah
  • Sel-sel darah sanggup dibagi menjadi tiga macam, yaitu sel darah merah, sel darah putih, dan keping-keping darah.
  • Sel-sel darah ini cukup besar sehingga sanggup diamati dengan mikroskop biasa.

1) Sel darah merah (eritrosit)
  • Sel darah merah mempunyai jumlah terbanyak.
  • Pada perempuan normal mempunyai kira-kira 4,5 juta sel darah merah dalam setiap mm³ darah.
  • Pada pria normal sekitar 5 juta sel darah merah setiap mm³. 
  • Jumlah sel darah merah juga dipengaruhi oleh ketinggian tempat seseorang hidup dan kesehatan seseorang.
  • Sel-sel darah merah mempunyai bentuk cakram bikonkaf dengan diameter 7,5 μm, ketebalan 2 μm, dan tidak diberinti sel.
  • Bentuk bikonkaf ini mempercepat pertukaran gas-gas antara sel-sel dan plasma darah. 
  • Sel darah merah dibuat dalam tulang-tulang rusuk, tulang dada, dan tulang belakang.
  • Eritrosit mempunyai pigmen respirasi, yaitu hemoglobin yang berperan mengikat oksigen sehingga membentuk oksihemoglobin (HbO2).

  • Jangka hidup sel-sel darah merah kira-kira 120 hari.
  •  Sel-sel darah merah yang sudah renta akan ditelan oleh sel-sel fagostik dalam hati. Sebagian besar besi dari hemoglobin dipakai kembali. 
  • Sedangkan, sisa dari molekul hemoglobin yang dipecah menjadi pigmen empedu yang diekskresikan oleh hati ke dalam empedu.
 2) Sel darah putih (leukosit)
  •  Sel darah putih mempunyai satu inti sel dan berbentuk tidak tetap.
  •  Fungsi umum dari sel darah putih ialah melindungi tubuh dari infeksi. 
  • Umur leukosit dalam sistem peredaran darah ialah 12 - 13 hari.
  •  Berdasarkan granula yang dikandung sitoplasma, sel darah putih sanggup dibedakan menjadi sel darah putih bergranula (granulosit) dan sel darah putih yang tidak bergranula (agranulosit).

  • Leukosit yang bergranula, contohnya eusinofil (2 - 4 %), basofil (0,5 - 1 %), dan neutrofil (60 - 70 %). 
  • Sedangkan, leukosit yang tidak bergranula, contohnya limfosit (20 - 25 %) dan monosit (3 - 8 %). 
  • Neutrofil bersifat fagosit dengan cara masuk ke jaenteng yang terinfeksi. sebuah sel netrofil bisa memfagosit 5-20 bakteri, dan neutrofil aktif sekitar 6-10 jam, setelah itu mati
  • Basofil bersifat fagosit serta melepaskan heparin dan histamin ke dalam darah. Heparin ialah senyawa mukopolisakarida yang banyak terdapat di hati dan paru, yang berfungsi untuk mencegah pembekuan darah.Sedangkan histamin ialah senyawa yang dilepaskan sebagai reaksi terhadap antigen yang sesuai. Basofil berperan dalam reaksi alergi dengan membentuk sel mast.
  • Eosinofil bersifat fagosit dengan daya fagisotosis yang lemah, tetapi sanggup mendetoksifikasi toksin penyebab radang.Jumlah eusinofil akan meningkat kalau tubuh mengidap cacing-cacing parasit.
  • Monosit, sel ini sanggup membesar dan bersifat fagosit menjadi makrofag, yang menjadi fagosit utama, paling efektif dan berumur panjang
  • Sedangkan, limfosit berperan dalam pembentukan antibodi.
  • Semua sel-sel darah putih dibuat dalam sumsum tulang dan kelenjar limfa.
  • Jumlah sel darah putih di dalam tubuh kira-kira 5.000-10.000 sel setiap mm³ darah.
  • Jika terjadi infeksi, jumlah leukosit di dalam tubuh bisa meningkat mencapai 30.000. Jumlah leukosit yang melebihi jumlah normal ini disebut leukopeni.
  • Sedangkan, jumlah leukosit yang kurang dari jumlah normal disebut leukositosis. 
  • misal keadaan jumlah leukosit menjadi lebih besar dari normal ialah leukimia atau kanker darah.
  • Leukosit yang sangat banyak ini menjadikan fagositosis terhadap sel darah merah oleh sel darah putih.
 3) Keping-keping darah (trombosit)
  • Keping-keping darah ialah fragmen sel-sel yang dihasilkan oleh sel-sel besar (megakariosit) dalam sum-sum tulang.
  • Trombosit berbentuk menyerupai cakeram atau lonjong dan berukuran 2 μm. Keping-keping darah mempunyai umur spesialuntuk 8 - 10 hari. 
  • Secara normal dalam setiap mm³ darah terdapat 150.000 - 400.000 keping-keping darah.
  • Trombosit mempunyai peranan dalam pembekuan darah. Perhatikan sketsa pembekuan darah di bawah ini: 

ket. sketsa :
  • jika jaenteng tubuh terluka, trombosit pada permukaan yang luka akan pecah dan mengeluarkan enzim trombokinase
  • enzim trombokinase akan mengubah protrombin menjadi trombin dengan menolongan ion kalsium (Ca)
  • Protrombin ialah senyawa yang dibuat di hati dengan menolongan vitamin K
  • Selanjutnya trombin akan mengubah fibrinogen, fibrin
b. Plasma darah
  • Plasma darah ialah cairan berwarna kekuning-kuningan dan terdapat sel-sel darah.
  • Komponen terbesar dari plasma darah ialah air.
  • Dalam plasma darah terlarut molekul-molekul dan ion-ion yang berguaka ragam. molekul ini meliputi glukosa, asam amino, sisa metabolisme sel, vitamin-vitamin, hormon ,  dan ion-ion, contohnya Na+ dan Cl– .
  • Kira-kira 7 % plasma terdiri atas molekul-molekul protein, menyerupai serum albumin, serum globulin dan  fibrinogen yang esensial untuk proses pembekuan darah. 
  • Serum ialah cairan darah yang tidak mengandung fibrinogen.
  • Protein plasma berperan sebagai antibodi
  • Antibodi ialah protein yang sanggup mengenali dan mengikat antigen tertentu, yang berasal dari globulin di dalam sel-sel plasma.
  • Antigen ialah molekul (protein) gila yang memicu pembentukan antibodi.
  • Antibodi terbentuk kalau ada antigen yang masuk ke dalam tubuh
  • Antibodi sanggup melemahkan penyakit dengan cara -cara diberikut :
  1. Aglutinasi, yaitu terbentuknya gumpalan-gumpalan yang terdiri dari struktur besar berupa antigen pada permukaanya, contohnya kuman dan sel-sel darah merah
  2. Presipitasi, yaitu terbentuknya molekul yang besar  antara antigen rang terlarut, contohnya racun tetanus dengan antibody sehingga mnejadi tidak larut dan akan mengendap
  3. Netralisasi, yaitu antibodi yang bersifat antigenik akan menutupi tempat-tempat yang toksik dari biro penybab penyakit
  4. Lisis, yaitu beberapa  antibodi yang bersifat antigenik yang sangat berpengaruh kadang kala bisa eksklusif menyerang membran sel biro penybab penakit yang mengakibatkan sel tersebut rusakl.
C. Golongan Darah dan Transfusi Darah
  • Darah insan sanggup digolongkan menurut komposisi aglutinogen dan aglutininnya.
  •  Antigen ialah suatu jenis protein yang bisa merangsang pembentukan antibodi.
  • Penggolongan ini sangat bermanfaa untuk transfusi darah.
  • Untuk lebih memahami, mari ikuti uraian wacana golongan darah dan transfusi darah diberikut ini. 
a. Golongan darah
  •  Berdasarkan ada atau tidak adanya antigen (aglutinogen) dan antibodi (aglutinin),Golongan darah pada insan sanggup dibedakan menjadi empat golongan, yaitu A, B, AB dan O
  • Orang yang bergolongan darah A, pada membran sel darah merah mengandung antigen atau aglutinogen A. Sementara, plasma darahnya mengandung aglutinin β (antibodi β).
  •  Orang yang bergolongan darah B, pada membran sel darah merah mengandung aglutinogen B, sementara plasma darahnya mengandung aglutinin α (antibodi α).
  •  Orang yang bergolongan darah AB, pada membran sel darah merah mengandung aglutinogen A dan B, sementara plasma darahnya tidak mengandung antibodi α dan β.  
  • orang yang bergolongan darah O, pada membran sel darah merah tidak mempunyai aglutinogen A dan B, sementara plasma darahnya mengandung aglutinin α dan β.
  •  Untuk lebih memahami, mari perhatikan Tabel golongan darah dan uji serum golongan darah sistem ABO  di bawah :


b. Transfusi darah
  • Transfusi darah ialah pemdiberian darah dari seseorang kepada orang yang memerlukan. 
  • Orang yang memdiberi darah disebut donor, sedangkan orang yang mendapatkan darah disebut resipien.
  • Dalam transfusi darah, donor harus memperhatikan jenis aglutinogen (antigen) yang dimilikinya.
  • Sedangkan, pada resipien yang perlu diperhatikan ialah aglutininnya (antibodi).
  • Jika antigen A (aglutinogen A) bertemu dengan antibodi α (aglutinin α), maka darah akan menggumpal atau membeku.
  • Begitu pula sebaliknya, kalau antigen B (aglutinogen B) bertemu dengan antibodi β (aglutinin β), maka darah juga akan menggumpal atau membeku.
  • Golongan darah O sanggup menjadi donor bagi tiruana golongan darah, lantaran golongan darah ini tidak mempunyai aglutinogen A maupun B sehingga tidak mengakibatkan aglutinasi atau penggumpalan darah.
  • Oleh lantaran itu, golongan darah O disebut donor universal.
  • Golongan darah O spesialuntuk sanggup mendapatkan darah dari orang yang bergolongan darah O juga, dan tidak sanggup mendapatkan darah dari golongan darah yang lainnya lantaran golongan darah O mempunyai antibodi α dan β. 
  • Tabel Skema Kemungkinan Terjadinya Transfusi Darah 

B. Alat Peredaran Darah (Jantung dan pembuluh darah)
 Jantung
  • Jantung terletak di rongga dada, diselaputi oleh suatu membran pelindung yang disebut perikardium.
  • Dinding jantung terdiri atas jaenteng ikat padat yang membentuk suatu kerangka fibrosa dan otot jantung.
  • Serabut otot jantung bercabang-cabang 
 a. Struktur dan cara kerja jantung
1. Struktur jantung


  • Jantung insan dan mamalia lainnya mempunyai empat ruangan, yaitu atrium /serambi kiri dan kanan, serta ventrikel/bilik kiri dan kanan.
  • Dinding ventrikel lebih tebal daripada dinding atrium, lantaran ventrikel harus bekerja lebih berpengaruh untuk memompa darah ke organ-organ tubuh yang lainnya. 
  • Selain itu, dinding ventrikel kiri lebih tebal daripada ventrikel kanan, lantaran ventrikel kiri bekerja lebih berpengaruh memompa darah ke seluruh tubuh.
  • Sedangkan, ventrikel kanan spesialuntuk memompa darah ke paru-paru.
  • Atrium kiri dan ventrikel kiri  dipisahkan oleh sekat yang disebut septum bikuspidalis/ katup berdaun dua
  • Sedangkan, sekat yang memisahkan  Atrium kanan/serambi kanan dengan ventrikel /bilik kanan  dinamakan septum trukispidalis/ katub berdaun tiga
  • Jantung mempunyai pembuluh darah arteri coronaria, yaitu arteri yang menyalurkan darah ke otot jantung.  Bila pedoman darah melambat, jantung tak menerima cukup oksigen dan zat nutrisi. Dapat mengakibatkan nyeri dada atau angina atau serangan jantung. Perhatikan gambar di bawah ini!


2.  Sistem Peredaran Darah (cara kerja jantung memompa darah )
  • pada Manusia Darah kotor dari tubuh masuk ke atrium kanan,
  • kemudian melalui katup yang disebut katup trikuspid mengalir ke ventrikel kanan. Nama trikuspid berafiliasi dengan adanya tiga daun jaenteng yang terdapat pada lubang antara atrium kanan dan ventrikel kanan.
  • Kontraksi ventrikel akan menutup katup trikuspid, tetapi membuka katup pulmoner yang terletak pada lubang masuk arteri pulmoner.
  • Darah masuk ke dalam arteri pulmoner yang eksklusif bercabang-cabang menjadi cabang kanan dan kiri yang masing-masing menuju paru-paru kanan dan kiri.
  • Arteri-arteri ini bercabang pula hingga membentuk arteriol.
  • Arteriol-arteriol memdiberi darah ke pembuluh kapiler dalam paru-paru. Di sinilah darah melepaskan karbondioksida dan mengambil oksigen.
  • Selanjutnya, darah diangkut oleh pembuluh darah yang disebut venul, yang berfungsi sebagai akses anak dari vena pulmoner.
  • Empat vena pulmoner (dua dari setiap paru-paru) membawa darah kaya oksigen ke atrium kiri jantung. 
  • Hal ini ialah cuilan sistem sirkulasi yang dikenal sebagai sistem pulmoner atau peredaran darah kecil.
  • Dari atrium kiri, darah mengalir ke ventrikel kiri melalui katup bikuspid.
  • Kontraksi ventrikel akan menutup katup bikuspid dan membuka katup aortik pada lubang masuk ke aorta.
  • Cabang-cabang yang pertama dari aorta terdapat tepat di akrab katup aortik.
  • Dua lubang menuju ke arteri-arteri koroner kanan dan kiri.
  • Arteri koroner ialah pembuluh darah yang memdiberi makan sel-sel jantung.
  • Arteri ini menuju arteriol yang mempersembahkan darah ke pembuluh kapiler yang menembus seluruh cuilan jantung.
  • Kemudian, darah diangkut oleh venul menuju ke vena koroner yang bermuara ke atrium kanan.
  • Sistem sirkulasi cuilan ini disebut sistem koroner. 
  • Selain itu, aorta dari ventrikel kiri juga bercabang menjadi arteri yang mengedarkan darah kaya oksigen ke seluruh tubuh (kecuali paru-paru),
  • kemudian darah miskin oksigen diangkut dari jaenteng tubuh oleh pembuluh vena ke jantung (atrium kanan).
  • Peredaran darah ini disebut peredaran darah besar.
3. Denyut jantung dan tekanan darah
  • Otot jantung mempunyai kemampuan untuk berdenyut sendiri secara terus menerus.
  • Suatu sistem integrasi di dalam jantung memulai denyutan dan merangsang ruang-ruang di dalam jantung secara berurutan.
  • Pada mamalia, setiap kontraksi dimulai dari simpul sinoatrium.
  • Simpul sinoatrium atau pemacu terdiri atas serabut purkinje yang terletak antara atrium dan sinus venosus. Impuls menyebar ke seluruh cuilan atrium dan ke simpul atrioventrikel.
  • Selanjutnya, impuls akan diteruskan ke otot ventrikel melalui serabut purkinje.
  • Hal ini berlangsung cepat sehingga kontraksi ventrikel mulai pada apeks jantung dan menyebar dengan cepat ke arah awal arteri besar yang meninggalkan jantung.
  • Kecepatan denyut jantung dalam keadaan sehat tidak sama-beda, dipengaruhi oleh pekerjaan, makanan, umur dan emosi. Irama dan denyut jantung sesuai dengan siklus jantung. 
  • Jika jumlah denyut ada 70 maka berarti siklus jantung 70 kali semenit.
  • Kecepatan normal denyut nadi pada waktu bayi sekitar 140 kali permenit, denyut jantung ini makin menurun dengan bertambahnya umur,
  • pada orang cukup umur jumlah denyut jantung sekitar 60 - 80 per menit.
  • Pada orang yang diberistirahat jantungnya berdetak sekitar 70 kali per menit dan memompa darah 70 ml setiap denyut (volume denyutan ialah 70 ml).
  • Jadi, jumlah darah yang dipompa setiap menit ialah 70 × 70 ml atau sekitar 5 liter. 
  • Sewaktu banyak bergerak, menyerupai olahraga, kecepatan jantung sanggup menjadi 150 setiap menit dan volume denyut lebih dari 150 ml.
  • Hal ini, membuat daya pompa jantung 20 - 25 liter per menit. 
  • Darah mengalir, lantaran kekuatan yang disebabkan oleh kontraksi ventrikel kiri.
  • Sentakan darah yang terjadi pada setiap kontraksi dipindahkan melalui dinding otot yang lentur dari seluruh sistem arteri.
  • Peristiwa ketika jantung mengendur atau sewaktu darah memasuki jantung disebut diastol.
  • Sedangkan, ketika jantung berkontraksi atau pada dikala darah meninggalkan jantung disebut sistol. 
  • Tekanan darah insan yang sehat dan normal sekitar 120 atau 80 mm Hg.
  • 120 ialah tekanan sistol, dan 80 ialah tekanan diastole.
 Pembuluh Darah
  • Pembuluh darah ialah jalan bagi darah yang mengalir dari jantung menuju ke jaenteng tubuh, atau sebaliknya.
  • Pembuluh darah sanggup dibagi menjadi tiga macam, yaitu pembuluh nadi, pembuluh vena, dan pembuluh kapiler.
 a. Pembuluh nadi
  • Pembuluh nadi atau pembuluh arteri ialah pembuluh darah yang membawa darah dari jantung menuju kapiler untuk diedarkan ke organ dan jaenteng  tubuh . 
  • Dinding arteri tebal, berpengaruh dan elastis
  • Arteri terletak lebih ke dalam dari permukaan tubuh
  • Lapisan paling dalam artei ialah endotelium yang dikelililngi oleh otot polos
  • Pada umumnya arteri mengalirkan darah yang kaya akan oksigen, kecuali arteri pulmonalis
  • Arteri pulmonalis ialah pmbuluh nadi yang mengalirkan darah yang kaya karbondioksida dari ventrikel/ bilik kanan ke paru-paru
b. Pembuluh vena
  • Pembuluh vena atau pembuluh balik ialah pembuluh darah yang membawa darah ke arah jantung.
  • Pembuluh vena terdiri atas tiga lapisan, menyerupai pembuluh arteri. Dari lapisan dalam ke arah luar ialah endotel, jaenteng elastik dan otot polos, serta jaenteng ikat fibrosa.
  • Pada sepanjang pembuluh vena, terdapat katup-katup yang mencegah darah kembali ke jaenteng tubuh. Pembuluh vena terletak lebih ke permukaan pada jaenteng tubuh daripada pembuluh arteri. 
  • Pada insan dan mamalia, selain pembuluh darah vena dari jaenteng tubuh yang kembali ke jantung, ada pula vena yang sebelum kembali ke jantung singgah lampau ke suatu alat tubuh, 
  • misalnya darah dari usus sebelum ke jantung singgah dulu ke hati. Peredaran darah ini disebut sistem vena porta.
 c. Pembuluh kapiler
  • Pembuluh kapiler ialah pembuluh darah kecil yang mempunyai diameter kira-kira sebesar sel darah merah, yaitu 7,5 μm.
  • Meskipun diameter sebuah kapiler sangat kecil, jumlah kapiler yang timbul dari sebuah arteriol cukup besar sehingga total kawasan akutan melintang yang tersedia untuk pedoman darah meningkat. 
  • Pada orang cukup umur kira-kira ada 90.000 km kapiler.
  • Dinding kapiler terdiri atas satu lapis sel epitel yang permiabel daripada membran plasma sel.
  • Oksigen, glukosa, asam amino, aneka macam ion dan zat lain yang diharapkan secara simpel sanggup berdifusi melalui dinding kapiler ke dalam cairan interstitium mengikuti gradien seriusnya. Sebaliknya, karbondioksida, limbah nitrogen, dan hasil sampingan metabolisme lain sanggup dengan simpel berdifusi ke dalam darah.
Kelainan dan Penyakit pada sistem sirkulasi manusia
  a. Anemia

  • Anemia ialah suatu keadaan belum sempurnanya eritrosit (Hemoglobin).
  • Kekurangan hemoglobin mengakibatkan suplai oksigen ke jaenteng menurun sehingga sanggup mengganggu fungsi kerja sel.
  • Gejala guamia antara lain di tandai dengan muka pucat, cepat lelah, sakit kepala, timbulnya titik-titik hitam pada mata, jantung berdebar-debar, dan bertambahnya kecepatan denyut nadi di pergelangan tangan.
 b.Talasemia
  • Talasemia ialah suatu kelainan pada eritrosit yang berakibat sel tersebut simpel ringkih dan cepat rusak. 
  • Talasemia termasuk penyakit keturunan yang sanggup terjadi pada perempuan maupun laki-laki.
 c. Polisitemia
  • Polisitemia ialah suatu penyakit yang di tandai dengan adanya kelebihan produksi eritrosit. Dalam hal ini darah menjadi kental sehingga memperlambat pedoman darah di dalam pembuluh atau sanggup juga membentuk gumpalan di dalam pembuluh darah. 
  • Gumpalan tersebut sanggup mengakibatkan ganggren (kematian jaenteng) dan bila terjadi pada jantung sanggup berakibat kematian.
  • Gejala yang di timbulkannya sanggup berupa sakit kepala dan pusing.
 d. Leukemia
  • Leukemia atau kanker darah ialah suatu penyakit yang di sebabkan oleh kelebihan produksi leukosit.
  • Leukemia terjadi jawaban sumsum tulang atau jaenteng limpa bekerja secara tidak normal sehingga produksi leukosit menjadi berlipat ganda, sedangkan produksi eritrosit dan trombosit menurun. Pada dikala demikian, jumlah leukosit sanggup mencapai 500.000 sel per mm3.
 e. Agranulositosis
  • Agranulositosis ialah kebalikan dari leukemia yang berakibat pada menurunnya daya tahan terhadap penyakit. Penyakit ini sanggup mengakibatkan seorang pasien meninggal lantaran infeksi yang tidak sanggup ia lawan.
 f. Trombositopenia
  • Trombositopenia ialah suatu penyaki t yang di tandai dengan sedikitnya kandungan keping darah di dalam darah
 g. Hemofilia
  • Hemofilia ialah suatu penyakit yang berakibat sukarnya darah membeku ketika terjadi pendarahan. Hemofilia termasuk penyakit keturunan yang terjadi hampir pada tiruana keturunan berjenis kelabuin laki-laki. 
h. Hipertrofi
  • Hipertrofi ialah suatu keadaan yang mengakibatkan menebalnya otot-otot jantung. 
  • Kelainan ini terjadi jawaban katup-katup jantung tidak berfungsi secara masuk akal sehingga jantung tidak bekerja secara esktra biar darah terus mengalir. Pada waktu tertentu, jantung tidak sanggup lagi memdiberi cukup oksigen kepada jaenteng.
 i. Jantung koroner
  • Jantung koroner ialah penyakit jantung yang di sebabkan oleh tersumbatnya arteri koroner, yaitu pembuluh yang menyuplai darah ke jantung.
  • Penyumbatan pembuluh tersebut sanggup terjadi lantaran adanyaendapan lemak, terutama berupa kolesterol pada lapisan dalam dinding pembuluh. Penyumbatan pembuluh arteri demikian di kenal dengan istilaharteriosklerosis.
 j. Embolisme koroner
  • Embolisme koroner ialah suatu keadaan yang mengakibatkan arteri koroner terisi oleh bekuan darah secara mendadak.
  • Bekuan darah berasal dari cuilan tubuh lain yang terbawa oleh pedoman darah ke arteri koroner. Jika seluruh arteri terisi (tersumbat), maka sanggup mengakibatkan kematian.
 k. Fibrilasi atrium
  • Fibrilasi atrium ialah suatu kelainan pada jantung yang berakibat atrium berdenyut cepat dan tidak beraturan. Kelainan ini terjadi akibatdemam rematik dan penyakit tertentu lainnya
 l. Varises
  • Varises ialah suatu pelebaran pada pembuluh balik (vena). Varises sering terjadi pada cuilan bawah tubuh. Hemaroid atau wasir ialah varises yang terjadi pada kawasan dubur.
 m. Flebitis
  • Flebitis ialah gangguan pada vena, yaitu berupa radang vena. Flebitis sanggup di sebabkan oleh tukak atau abuh di luar pembuluh vena. Pada kasus tertentu, flebitis sanggup juga terjadi dalam pembuluh vena
 n. Hipertensi
  • Hipertensi ialah suatu keadaan yang di tandai dengan tekanan sistoldi atas 150 mmHg atau tekanan diastol di atas 100 mmHg.
  • Hipertensi atau yang di kenal sebagai tekanan darah tinggi di tandai dengan badah lemah, pusing, napas pendek dan palpitasi jantung.
  • Hipertensi sanggup mengakibatkan pecahnya pembuluh arteri dan kapiler.jika terjadi pada otak, maka di sebut pendarahan otak
 o. Hipotensi
  • Hipotensi ialah suatu keadaan yang di tandai dengan tekanan sistol dan diastolnya di bawah ukuran normal.
  • Tekanan darah ideal ialah 120 mmHg untuk sistol dan 70 atau 80 mmHg untuk diastol.
  • Hipotensi atau tekanan darah rendah di tandai dengan tanda-tanda tubuh cepat lelah, tangan dan kaki terasa dingin, dan simpel pusing ketika bangkit dari pulas
. p. Hemorage
  • Hemorage ialah suatu kelainan berupa pendarahan arteri atau vena, baik di cuilan dalam maupun di cuilan luar tubuh.
  • Hemorage selalu berbahaya. Jika pendarahan yang terjadi sebanyak lebih kurang 30% darivolume darah, maka sanggup berakibat kematian
q. Trombus (embolus)
  • Trombus ialah kelainan pada jantung lantaran adanya gumpalan di dalam nadi tajuk.
  • Gumpalan ini mengakibatkan penyumbatan di dalam nadi sehingga otot jantung belum sempurnanya masakan dan oksigen.
  • Hal ini, mengakibatkan sebagian otot jantung mati sehingga terjadi serangan jantung.
  • pengobatan sanggup dilakukan dengan tekhnik angioplasty yaitu metode dimana suatu balon yang tipis dan panjang dimasukkan kedalan pembuluh darah yang menyempit, kemudian balon itu ditiup menggelembung dengan tekanan tinggi sehingga melebarkan pembuluh darah.
Sumber : http://fitri-smanda2.blogspot.com/